Mei 30, 2016

Pantai Pandawa Sebelum Pulang

Baju renang udah siap, kacamata renang udah dibawa, sunblock juga ada, tapi pagi itu saya dan adik saya batal berenang di Pantai Pandawa. Setelah shalat Shubuh, saya membangunkan adik, dan adik membangunkan saya. Alhasil, kami sama-sama memutuskan untuk nggak mandi di laut, hahaha. Ngantuk banget sih, apalagi kasurnya fluffy banget dan membuat kami susah beranjak. 

Jam 8 pagi kami bangun untuk sarapan. Itu pun masih merasa ngantuk. Baru setelah sarapan, kami mandi dan berkemas untuk check out hotel. Saya udah kece banget dengan kacamata hitam dan topi untuk main di pantai. Setelah check out dan mengambil uang deposit Rp. 200rb, koper kami dibawa ke mobil (nggak usah capek-capek nenteng koper menuruni tangga) dan kami pun berangkat ke Pantai Pandawa.
Suasana sekeliling
Jarak pantai Pandawa dari hotel hanya 15 menit naik mobil. Sebenarnya bisa aja sih maksain berenang tadi pagi, tapi malesnya itu loh. Ya sudahlah, saya dan adik memutuskan untuk jalan-jalan saja di pantai ini. Kebetulan adik saya belum pernah kemari. Semula kami parkir mobil di ujung jalan Pantai Pandawa. Sempat turun dari mobil dan berjalan kaki di trotoar, tapi kayaknya ke pusat keramaian agak jauh deh. Akhirnya masuk ke mobil lagi dan pindah ke parkiran yang memang berada di tempat keramaian.
Jalan dulu
Pose dulu
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Kalau melihat pantai ini dari atas tebing, indaaaah banget.  Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti. Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penjelasan nama Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa. 
Keramaian
Tulisan
Siang itu Pantai ini super duper terik cuacanya. Untungnya saya pakai kacamata dan topi. Karena kasihan melihat adik saya nggak pakai pelindung matahari sama sekali, akhirnya saya pinjamkan kacamata. Baru deh dia nggak mengernyit lagi. Makanya kalo ke pantai wajib bawa kacamata hitam, hihihi. Setelah beberapa menit pakai kacamata dan membukanya itu rasanya super sekali. Panassss bangettt cuacanya.
Sendiri
Payung
Saya jadi teringat 3 tahun yang lalu, pantai ini merupakan destinasi wisata yang nggak terlupakan buat saya. Pantai Pandawa adalah tempat berfoto paling keren di Bali. Saya tetap bisa mengambil banyak gambar payung-payung pantai, sama seperti 3 tahun yang lalu. Ah, jadi nostalgia lagi kan? Sekarang pantai ini sudah terlalu ramai. Memang sih areanya masih bersih. Tapi saya sangat suka pantai yang tenang seperti Diniwid Beach di Pulau Boracay, Filipina. Saya dan adik menikmati pantai sambil minum air kelapa seharga Rp. 20,000. Jadi teringat air kelapa di Depok cuma Rp. 5,000 saja, hahahaha.

Setelah puas bermain dan berfoto di Pantai Pandawa, selanjutnya kami mau samperin Mas Jun (teman saya dari Kerja Praktek di Telkom Bandung) di Politeknik Bali. Kami nitip Pie Susu Asli Enaak padanya sebanyak 8 kotak, eh malah dikasih gratis. Makasih banget Mas Jun. Nanti kita bisnis bareng yahhh.

Jam 3 sore, saya sudah berada di Bandara Ngurah Rai. Mobil sewa sudah dikembalikan dan kami makan siang (atau sore) di Solaria. Setelah itu cek in bagasi dan menunggu pesawat boarding. Suasana di bandara ini udah beda banget karena bandaranya baru. Kami boarding pukul 5 sore dan tiba di Jakarta pukul 6 sore (karena perbedaan waktu). Yang agak sial karena jam 6 sore kan jam orang pulang kantor, jadi perjalanan ke Depok 1,5 jam. Huff, jadi lapar sepanjang perjalanan. 

Alhamdulillah saya tiba dengan selamat. Besok berangkat lagi ke Aceh. Huff, lelah!

1 comments:

tongkrongin mengatakan...

Pantainya indah tapi kalau dilihat sepertinya terik banget ya mbak. hehe

Follow me

My Trip