Juni 01, 2016

Persiapan Talkshow Kelas Bisnis

Tanggal 4 Mei kemarin, jadwal Batik Air ke Banda Aceh sebenarnya jam 5.25 pagi. Jam 12 malam saya bangun, lalu mandi. Ini namanya mandi kembang tengah malam, hahaha. Biasanya, setiap penerbangan Shubuh, saya bisa dipastikan nggak pernah mandi. Tapi karena jadwal Talkshow jam 9 pagi dan saya pasti nggak keburu mandi, ya sudahlah, terpaksa mandi tengah malam. Untung pakai air panas, walaupun tetap merasa nggak enak badan.

Setelah mandi dan dandan (terpaksa harus dandan sedini mungkin), pukul 1:45 dini hari, kami pesan Uber dan berangkat ke Bandara Halim Perdana Kusuma. Kali ini nggak macet sama sekali dan kami tiba di bandara 45 menit kemudian. Suasana bandara masih sangat sepi, bahkan pintu masuk pun belum dibuka. Akhirnya saya dan adik duduk di kursi kayu yang panjang. Adik saya menaruh ransel sebagai bantal dan memposisikan badannya untuk tidur. Dia sama sekali belum tidur, berbeda dengan saya yang sudah tidur 2 jam. Karena masih deg-degan mau Talkshow dan merasa belum siap, jadinya saya malah mengerjakan laporan keuangan Rancupid sampai pintu konter cek in dibuka. Sebenarnya saya ngantuk, tapi malas tidur juga karena saya pakai rok jadi susah tidur selonjoran di kursi.

Konter cek in pun dibuka. Saya membangunkan adik, lalu kita masuk ke bandara. Kayaknya saya penumpang paling pertama yang cek in karena memang masih sepi banget. Tiba-tiba mbak di konter cek in bilang, "Kelas bisnis ya? Nanti ikut mbak ini (sambil menunjuk seorang wanita cantik di dekat konter) ke lounge." Saya bingung. Tunggu! Saya nggak salah dengar 'kan tadi kalau ini kelas bisnis? Ketika saya mau bertanya ulang sama mbaknya, saya langsung dikasih tiket Batik Air Premiere. Saya dan adik jadi saling lihat-lihatan dan merasa super aneh.
Tiket kelas bisnis
Kami mengikuti mbak cantik menuju lounge. Ternyata benar, kami memang berada di kelas bisnis. Jujur aja ini pertama kalinya saya naik Batik Air kelas bisnis, ke Banda Aceh pulak. Berasa agak rugi juga naek kelas bisnis pulang kampung, hahaha. Sewaktu booking tiket di tiket.com sama sekali nggak ada tulisan kelas bisnis apa ekonomi. Saya hanya booking seperti biasa dan dapat rejeki sebanyak ini. Mungkin ini hikmah dari kesabaran karena ketinggalan pesawat kemarin. Saya langsung menikmati banyak makanan di Lounge sambil menunggu pesawat boarding. Mushalla untuk shalat Shubuh pun ada di dalam Lounge.
Pose kece dengan wajah udah dandan
Jam 5:15 kami baru dipanggil boarding setelah semua penumpang ekonomi boarding terlebih dahulu. Kalau Malaysia Airlines, penumpang bisnis naik duluan, baru ekonomi. Tapi enakan yang terakhir sih, jadi bisa lebih lama di Lounge untuk makan. Untuk boarding ke pesawat pun, kami naik Alphard, beda dengan biasanya naik bus. Mungkin beda bandara, ya beda perlakuannya. Apalagi, bandara Halim nggak ada garbarata, jadi ada perbedaan kelas untuk boarding.

Di pesawat, kami dapat welcome drink dan kain hangat dengan wangi Molto Baby. Mata saya udah ngantuk banget. Sewaktu pesawat bersiap lepas landas, saya pun tertidur. Sampai di langit, perut saya sakit dan saya minum obat dulu, mensetting kursi agar lurus (reclining seat), lalu melanjutkan tidur lagi. Saya bangun jam 7 pagi, berarti sudah tidur 1,5 jam. Saya melihat orang-orang sudah mendapat sarapan, beberapa ada yang asyik nonton tv. Pramugari menghampiri saya dan menawarkan makanan. Sebenarnya saya nggak begitu mood makan, tapi harus tetap makan. Sayangnya, makanan sebanyak itu, malah nggak habis. Duh, ini faktor kecape'an dan ngantuk, jadi nggak nafsu makan. Mana masih kepikiran ntar Talkshow mau ngomongin apa.

Nggak lama kemudian, pesawat Batik Air mendarat. Pendaratan yang mulus sekali dan super ontime. Kami turun pertama kali (karena seat 1A dan 1B) disambut seorang kakak cantik yang mengantarkan kami ke tempat pengambilan bagasi. Hanya 5 menit menunggu, bagasi pun sudah bisa dibawa pulang. Enak juga naik kelas bisnis di Batik Air, hahaha. Halah, biasanya juga saya naik budget airlines kemana-mana. Mungkin ini rejeki anak sholeh/sholehah.

Teman adik saya, Dudun, menjemput kami di bandara, lalu mengantarkan kami ke Cafe milik adik saya yaitu Kedai Authentic. Ini pertama kalinya juga saya mampir ke Cafe adik. Saya kemudian sikat gigi sebentar, dandan sedikit, lalu bersiap menuju Museum Rumoh Aceh. Saya tiba lima menit sebelum jam 9 tapi kok merasa acara belum dimulai. Panitia masih menunggu ibu Illiza (walikota Banda Aceh) yang mengisi acara pertama kali. Selagi menunggu, saya menyapa teman-teman lama saya yang dulu tinggal di asrama Pocut Baren Bandung. Kangen banget sama mereka.

Beberapa teman saya yang lain pun mulai berdatangan, termasuk Fitri Aulia dan suaminya. dan juga Bang Zulhadi (teman abang saya). Saya melihat Bang Jul sibuk dengan slide presentasi, sedangkan saya hanya 'bawa diri' doang. Waduh, gimana nih? Saya menghampiri Fitri Aulia dan berkenalan. Ini pertama kalinya saya bertemu dengannya. Hanya pernah melihat dia di tv dan men-stalking Instagramnya untuk melihat pakaian hasil desainnya. Kita mengobrol sedikit sebelum dia mengisi Talkshow sesi 1. Fitri Aulia membawa salah satu hasil rancangannya yang cantik banget ke Talkshow. Duh, saya jadi agak was-was lagi. Bang Jul bawa slide presentasi, Fitri Aulia bawa rancangan dan video fashion shownya, dan saya bawa apa?

Saya bawa ilmu dagang secara global kok. Mau tau bagaimana caranya? Stay tuned ya!

0 comments:

Follow me

My Trip