Setelah mandi dan shalat Magrib, agenda saya mengelilingi kota Surabaya dilanjutkan. Sebenarnya agenda terakhir malam ini mau nonton X-Men Apocalypse midnight. Tapi kita keluar dari rumah aja udah telat banget. Ya sudah deh, sambil mengefektifkan waktu, kami meluncur ke destinasi pertama yaitu North Quay. Mungkin beberapa dari kalian pernah ke Clarke Quay Singapore untuk menghadiri festival di pinggir sungai atau sekedar nongkrong bareng sahabat. Nah, kota Surabaya baru membuka tempat wisata baru yang baru akhir Februari 2016. Pre-launching tempat ini tanggal 27 Februari 2016. Hampir sama dengan Singapore, North Quay adalah sebuah tempat wisata di pinggir pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bagian Utara.
Di Lobi |
Perjalanan ke North Quay dari Sidoarjo sekitar 30 menit tanpa macet. Sebelum sampai kesini, kalian bisa melihat gudang peti kemas raksasa milik Pelindo. Hmm, jadi terpikir kalau saya nanti mau ekspor menggunakan peti kemas dari Surabaya, tampakya bisa lebih gampang. Insya Allah dimudahkan untuk segala urusan. Surabaya North Quay sendiri berada di lantai dua dan tiga Terminal Mewah Gapura Surya Nusantara. Dari jalan Perak Timur, kalian tinggal lurus menuju arah utara hingga masuk ke gerbang pelabuhan. Oh ya, di gerbang pintu masuk, kita perlu membayar karcis seharga Rp. 5000 untuk motor dan Rp. 7500 untuk mobil. Harga karcis tersebut sudah termasuk asuransi, jadi selama di kawasan Pelabuhan kita akan dilindungi asuransi kecelakaan (kali aja ada yang jatuh dan lecet). Setelah sampai, kami turun di lobi terlebih dahulu sementara teman saya mencari parkiran.
Lantai paling atas |
Sedikit sejarah, pada jaman dahulu Pelabuhan Tanjung Perak sempat menjadi tempat wisata bagi warga Surabaya. Namun seiring dengan perkembangan Surabaya yang penuh dengan Mall dan tempat wisata di lokasi lain, nama Tanjung Perak sebagai lokasi wisata mulai tersisihkan. Untuk mengembalikan masa jaya Tanjung Perak sebagai destinasi wisata, PT. Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III), menyelenggarakan Pre-launching Terminal Gapura Surya Nusantara di kawasan Surabaya North Quay-Tanjung Perak.
Terminal yang baru di launching ini adalah terminal kelas eksekutif dengan kemewahan fasilitas di setiap sudutnya. Terminal digunakan bagi penumpang yang turun dari kapal pesiar besar, yang merapat di Tanjung Perak. Tempat ini juga terdiri dari tiga gedung yang sangat megah dan memiliki desain terbaik dari seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia. Kalau kalian pernah ke Macau dan Hong Kong, saya rasa Terminal North Quay lebih keren lagi, apalagi setiap sudut ruangan masih baru dan sangat bersih. Toilet juga bersih banget. Ada eskalator juga di setiap lantai.
Kapal besar sedang merapat |
Lantai paling atas dilengkapi rumput sintetis dan sofa, untuk menikmati pemandangan pelabuhan. Karena malam itu malam minggu, kalian bisa menikmati alunan musik juga sehingga suasana jadi sangat romantis. Untung saja sewaktu saya kesana, sedang ada kapal besar yang merapat. Jadinya bisa melihat cahaya lampu cantik yang berpendar dari kapal. Kalian juga bisa melihat cahaya lampu dari Pulau Madura yang berkelap-kelip. Ah, suasananya sangat menenangkan. Jadi betah berlama-lama disini.
Lampu-lampu Pulau Madura |
Kegiatan dari Surabaya North Quay ini, di pusatkan di lantai dua dan lantai tiga. Pada lantai dua, kalian bisa berwisata kuliner karena diisi oleh tenant yang sudah berpengalaman berjualan di Basha Market dan Pop Market. Untuk lantai tiga diisi oleh beragam kuliner khas Kota Surabaya, yaitu lontong balap, bebek goreng, rujang cingur, soto ayam dan banyak lagi lainnya. Saya sempat ngemil di lantai 3 karena perut mulai lapar. Terdapat juga ruang pameran yang memamerkan karya kreatif dari anak muda Surabaya serta produk sepatu Made in Dolly yang kemarin produknya di pakai oleh Walikota Surabaya pada saat pelantikannya. Saya sempat ke toilet yang lumayan jauh dari tempat makan. Karena sepi, rasanya agak seram. Bahkan saya hanya bisa mendengar derap langkah kaki saya sendiri. Suara air di wastafel juga terdengar kencang. Hiii, seram juga.
Berpose |
Galeri lantai 2 |
Setelah puas menikmati pemandangan, kami pulang. Sebenarnya nggak pulang sih, tapi pergi ke Bazar Kuliner. Kata teman saya, paling pas datang ke Surabaya memang bulan Mei. Kalian bisa makan sepuasnya karena banyak banget Bazar kuliner dan bisa belanja habis-habisan karena banyaknya pameran. Di Bazar Kuliner, saya memesan Nasi Bebek khas Surabaya. Sedang asyik-asyiknya menyantap makanan, datanglah hujan super lebat (bazar kuliner biasanya outdoor, jadi langsung beratapkan langit). Awalnya sih bertahan di meja makan dengan payung. Tapi karena semakin lebat, kami masuk ke mobil dan melanjutkan makan di mobil. Untung mobilnya gede, jadi kami ber-8 nggak perlu sempit-sempitan sambil makan.
Setelah kenyang, barulah kami pulang ke rumah. Nggak jadi nonton X-Men karena udah ngantuk banget. Sampai ke rumah Rizka, saya naik ke lantai 2 untuk tidur. Baru sadar kalau lantai 2 rumah Rizka ada bagian beratapkan langit juga untuk jemuran. Duh, saya jadi agak takut. Langsung memeriksa semua pintu dan jendela yang merupakan akses masuk ke kamar saya. Rada parno sama ruang terbuka di rumah karena dulu rumah saya pernah kemasukan maling. Setelah beres periksa ini itu, tarik selimut, dan tidur. Nanti saya lanjutkan ceritanya. Sampai jumpa!
Sumber:
2 comments:
Dari kemarin ngikuti post perjalanan di Surabaya... Dan jadi ketawa sendiri karena tempat-tempat yang mbak kunjungi sebagian besar belum pernah saya kunjungi, padahal saya sudah tinggal di Surabaya selama hampir 6 tahun. Ditunggu cerita selanjutnya...
keren ya, beberapa kali lihat postingan teman2 tentang ini..jadi pengen kesana
Posting Komentar