Juli 03, 2016

First Payoneer Forum

Suatu hari saya mendapatkan email undangan untuk menghadiri sebuah forum pertama yang diadakan oleh Payoneer. Bulan Februari lalu juga saya pernah diundang gala dinner bersama Payoneer dan menurut saya acaranya asyik banget, makanya kali ini mau datang lagi. Bahkan untuk forum yang satu ini, saya mengajak beberapa teman pengusaha untuk ikut hadir. Kami sudah mereservasi tempat sejak jauh-jauh hari supaya nggak kehabisan, mengingat pasti rame banget yang mau datang ke acara ini.
Banner di depan
Pada hari Sabtu tanggal 18 Juni 2016 itu, saya bersiap-siap berangkat ke Conclave (tempat acara forum Payoneer diadakan) sekitar jam 1.30 siang dari Depok. Sudah memperhitungkan waktu, bisalah kami sampai ke acara jam 3 sore karena memang open registration jam segitu. Sayangnya, untuk mencapai jalan Margonda saja sudah memakan waktu 30 menit, apalagi ke Conclave. Saya bersama Puput dan Nida sudah mulai kebosanan di mobil. Sudah 1000 gaya selfi, sudah tidur dan bangun lagi, belum sampai juga ke Conclave. Mana Ferdi dan Khanti juga udah ngabarin kalau acara akan dimulai dan saya masih belum menunjukkan tanda-tanda masuk ke Jalan Antasari. Teman saya Anis yang datang dari Bandung pun kena macet. Duh, udah weekend, bulan puasa pula, Jakarta super duper macet sekaliiii.
Meja dan kursi narasumber
Jam 3.45 sore, saya tiba di Conclave, sebuah Co-Working Space yang diperuntukkan untuk para business owner pemula atau para startup. Desain interior tempat ini keren banget, ruangan bernuansa cat kayu yang memberi kesan adem dan tenang, cocok untuk kita bekerja sehari-hari. Tempat bekerja seperti meja, kursi, lampu, dan lainnya, di desain sedemikian rupa sehingga terlihat vintage dan kekinian. Untuk lebih jelasnya bisa langsung ke website resmi Conclave.
Souvenir
Sebelum masuk ke aula tempat forum dimulai, kami diwajibkan registrasi ulang untuk mendapat buku, pulpen, map rundown acara, dan name tag. Kami naik ke lantai dua dengan tangga karena nggak boleh menggunakan lift. Untung aja nggak pakai sepatu high heels yang tajam, kalau nggak, bisa susah naik tangga. Karena udah telat 15 menit, jadi agak malu-malu untuk masuk ke aula. Untung Nida dengan pedenya langsung buka pintu dan kami pun bisa masuk, hihihihi. Ruang aula berbentuk amphitheatre, jadi semua tempat duduk nggak ada sandarannya dan nggak ada pemisah antara satu kursi dengan kursi yang lain. Jadi banyak orang-orang yang duduk nggak rapat, sehingga kami yang datang telat agak susah mencari tempat duduk. Saya jadi duduk di bawah AC yang dinginnnn banget. Untung pakai blezer. 
Mbak Jenny, Mas Ghilky, dan Pak Daniel
Forum kali ini mendatangkan 2 narasumber yaitu Ghilky Gerdian dan Daniel Pratidya. Sebelum para narasumber memaparkan materi, seperti biasa mbak Jenny memperkenalkan Payoneer pada kami semua secara lebih mendalam lagi. Kali ini Payoneer sudah bisa menerima pembayaran dari Jepang, jadi kita bisa mulai berekspansi ke negri Sakura tersebut. Oh ya, sebelum memutuskan untuk menghadiri acara, saya tidak terlalu tau topik apa yang akan dipaparkan karena memang nggak ada topiknya di undangan. Saya kira bakalan menjadi forum diskusi dari segala macam Line of Business. Ternyata sore itu full acara diskusi untuk orang-orang yang ingin memulai menjadi Freelancer atau sudah menjadi Freelancer tapi ingin lebih banyak menghasilkan uang. Jujur saja ini ilmu baru buat saya, jadi saya mendengarkan dengan seksama. Para narasumber juga agak keheranan dengan peserta forum yang datang, karena biasanya yang banyak ingin jadi Freelancer adalah anak muda. Ternyata yang datang kali ini banyak juga pemilik bisnis yang sudah senior.
Mendengar pertanyaan
Dimulai dari Mas Ghilky, seorang Animator Freelancer yang bekerja untuk perusahaan asing. Dia sudah mengerjakan banyak animasi di luar negeri dengan bayaran yang cukup WOW. Enaknya bekerja untuk orang asing adalah mereka menghargai pekerjaan kita. Mereka selalu bertanya kapan bisa selesai, bukan menetapkan besok harus selesai (seperti yang biasa dilakukan perusahaan di Indonesia). Beberapa projek animasi adalah untuk iklan, termasuk beberapa scene film juga, dan semuanya bisa dikerjakan dari rumah sendiri. Enaknya jadi self employee adalah kita bisa tetap bersama keluarga walaupun banyak bisik-bisik tetangga yang mengira Mas Ghilky ngepet kali ya. Cuma duduk diam di kamar, tapi duitnya banyak, hahahaha. 

Yang kedua adalah Pak Daniel. Beliau sudah lebih senior dari Mas Ghilky dan juga freelancer excel. Wah, saya banyak punya teman auditor yang bisa menjajakan skill excel mereka ke projek-projek luar negri. Kebanyakan paparan Pak Daniel adalah kelanjutan dari paparan Mas Ghilky. Beliau juga memotivasi kita untuk bekerja sendiri, mencari ribuan projek di internet, dan siap mendapatkan ribuan dollar. Saya sendiri jadi berpikir untuk mencari-cari projek freelance di internet. Tapi bukan saya yang mengerjakan. Mungkin saya akan melibatkan para mahasiswa Desain Grafis bekerja untuk saya, hahaha.

Paparan Pak Daniel harus berhenti di tengah jalan karena buka puasa. Hal ini yang saya tunggu-tunggu karena memang udah haus banget. Takjil yang disediakan di Conclave enaaaak banget. Paduan jus mangga dengan berbagai macam buah-buahan manis. Duh, saya sampai menghabiskan 2 gelas selagi mengantri untuk mengambil makanan berat. Bahkan teman-teman saya ada yang sampai menghabiskan 3 gelas. Setelah takjil, langsung dilanjutkan dengan makan berat. Ada roti cane, siomay, nasi, mie, semuanya saya padukan diatas piring saya menjadi satu. Tumpukan makanan saya sampai menggunung, hihihi.  
Mengantri makanan berat
Saya masuk kembali ke aula sambil membawa piring makanan. Banyak peserta forum memang balik ke aula untuk duduk sambil makan dan networking. Saya jadi cerita banyak hal bersama Ferdi dan Anis yang kebetulan duduk di sebelah kiri dan kanan saya. Kebetulan juga kami bertiga mau ke New Zealand bareng dan malah jadi bahas destinasi jalan-jalan. Setelah makan, kami menaruh piring diluar dan mengambil teh segelas. Saya takjub dengan rasa teh yang sangattttt enak. Menurut saya, teh terenak adalah teh upet tapi ternyata saya salah. Teh terenak adalah teh yang saya minum di Conclave. Saya sampai minum 2 gelas.
Menulis kesan dan pesan
Selesai makan dan minum, kami balik ke aula. Acara sesi tanya jawab berlangsung tapi saya sudah nggak begitu memperhatikan lagi. Saya dan Anis sibuk mendiskusikan projek freelance kami ke depan dan kebetulan Anis memang sudah punya perusahaan yang berhubungan dengan iklan. Jadi bisa lebih gampang. Saya juga menulis kesan dan pesan untuk acara yang lupa saya kumpulkan ke Mbak Jenny. Padahal nulisnya udah serius banget, hahaha. Saya sendiri sih pengen kedepannya Forum diskusi tentang para Seller Amazon dan kiat suksesnya. Saya pasti hadir duluan itu.
Woman enterpreneur
Ketika para peserta sedang foto bareng, saya dan teman-teman malah keluar ruangan dan berfoto sendiri. Baru setelah itu kami pulang. Sebenarnya nggak pulang sih, tapi lanjut menonton Finding Dory dulu. Ah, acara kemarin sangat berkesan. Semoga diundang ke acara-acara selanjutnya.

Hampir semua foto diambil dari Facebook Payoneer. Sampai jumpa! 

2 comments:

Cipu Suaib mengatakan...

Wah saya sangat tertarik ikut kalau ada acara seperti ini. Memang sepertinya sudah harus mencari alternatif kerjaan yang bisa lebih banyak di rumah.

Thanks infonya Mut

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@Cipu : saya sudah mengajukan surat resign. ternyata alternatif pekerjaan di rumah saja itu nilainya ribuan dollar loh Cipu...

Follow me

My Trip