Kali ini saya akan membahas makanan apa saja yang sempat saya cicipi selama di Auckland. Berhubung kami berlima pada jetlag, nggak ada yang ngantuk, jadinya jalan terus menghabiskan malam itu. Untung saja tempat makanan di Auckland rata-rata memang tutup malam hari. Kalian bisa melihat banyak Cafe, Pub, dan Bar di sepanjang jalan sehingga jadi punya banyak pilihan untuk nongkrong.
![]() |
Berlima saja |
Warung kopi pinggir jalan |
Karena kita turis (sok sok turis), pasti udah browsing dulu tempat makan paling ngehits se-Auckland. Berikut 2 pilihan tempat makan yang bisa kalian jadikan referensi ketika mengunjungi kota terbesar pertama di New Zealand.
1. Giapo Haute Ice Cream
Lokasinya di 279 Queen St, Auckland 1010. Agak dekat dengan hotel kami. Tempat es krim yang satu ini penuhhhh terus. Padahal kota Auckland malam itu dingin banget tapi yang makan es krim disini ramenya setengah mati. Karena nggak mau ketinggalan, saya dan teman-teman ikut mengantri membeli es krim. Menurut saya harga es krim disini nggak murah, sekitar $8 - $25. Kebayang aja makan es krim Rp. 250rb, sebaiknya memang jangan ditranslate ke kurs rupiah, hahaha.
Giapo Haute Ice Cream |
Daftar menu |
Es krim Giapo termasuk Top Ten Best Ice Cream in New Zealand versi Tripadvisor. Toko ini sangat lihai dalam mengkombinasikan rasa es krim seperti Chocolate Evolution, Hokey Pokey, Siamu Popo (Coconut Caramel), Chocolate Chip Cookies, dan Pure Organic Mandarin. Nanti es krimnya di taruh didalam cone besar yang terbuat dari tepung dan mentega dari bahan organik. Oh ya, coklat yang disajikan disini adalah Belgian Dark Chocolate dengan serbuk emas yang bisa dimakan, dan juga bubuk coklat dari Belanda. Bentuk cone-nya juga macam-macam, lucu-lucu banget lagi,
Corong es krim |
Sedang memilih es krim |
Untuk Muslim, mereka langsung memilihkan bahan dasar coklat yang Gluten Free, jadi kita bisa merasa aman dalam menikmati es krim enak ini. Saya memilih rasa Siamu Popo (rasa kelapa dan karamel) dan Chocolate Evolution. Agak kaget melihat ukuran es krimnya super besar. Duh, jadi takut meleleh. Tapi karena udara diluar dingin banget, es krimnya tetap beku. Yang bikin susah lagi adalah karena kegedean, susah ngegigitnya. Apalagi gigi saya agak sensitif, jadinya harus makan pelan-pelan deh.
Es krim kita |
Tampak depan |
Kami menikmati es krim sambil jalan-jalan keliling Auckland. Duh, karena saya memang nggak terlalu kuat makan yang terlalu manis, akhirnya nggak habis deh. Anis dan Ferdi bisa menghabiskan es krim mereka, kalau saya hanya sampai setengahnya aja. Udah capek juga makannya karena porsinya terlalu besar, udah eneg juga hahaha.
2. The Occidental Cafe
Tempat yang satu ini agak susah dicari. Kami sampai harus menyalakan Google Maps sepanjang jalan untuk menemukan lokasi 6 Vulcan Lane, Auckland. Bahkan udah jalan mutar-mutar dan hampir menyerah karena nggak ketemu. Walaupun akhirnya ketemu juga. Dari depan Cafe ini tampak klasik. Ntah kenapa, saya suka banget suasana Cafe di negara barat. Saya suka melihat Bartender membuat minuman, saya suka melihat orang-orang mengobrol, suasananya enak banget deh. Apalagi ada penghangat ruangan yang membuat suasananya jadi lebih adem.
Cafe dari depan |
Meja Bartender |
Makanan yang paling terkenal disini adalah Steamed Mussels (kerang hijau kukus). Kami memesan Steamed Mussels satu porsi untuk rame-rame dengan Celery, Onion, and Garlic (daun seledri, bawang merah dan bawang putih). Toppingnya bisa dipilih sih, pilihannya juga banyak. Saya memesan Beef Burger, Anis dan Mas Wid memesan Sirloin Steak. Sewaktu makanan datang, saya langsung syok dengan porsi makanan yang besaaar banget. Burger saya super besar, steak mungkin 250 gram ditambah dengan kentang goreng dengan potongan besar yang banyak dan telur mata sapi.
Sirloin Steak $20 |
Beef Burger $20 |
Pilihan saya untuk makan burger agak salah. Saya merasa burgernya bau banget, sampai eneg. Awalnya sih saya masih nahan untuk makan, tapi lama-lama jadi mau muntah. Sampai saya minta tisu basah ke Anis untuk ditaruh di hidung biar nggak muntah. Ferdi langsung memanggil pelayan Cafe dan bilang kalau burgernya bau. Lalu ada pelayan lagi yang mengklarifikasi kalau yang bau bukan daging sapinya, tapi keju. Mungkin karena keju dari susu domba, mungkin juga saya memang nggak biasa dengan bau seperti itu. Akhirnya saya hanya membantu Anis menghabiskan steak yang porsinya superr besar. Udah makan berdua dengan Anis, masih aja kami merasa terlalu kenyang.
Kerang hijau kukus $20 |
Bagaimana dengan Steamed Mussels? Gila banget deh, porsinya itu udah satu dandang (periuk), bahkan dandangnya disajikan sekalian. Ferdi kewalahan menghabiskannya. Walaupun rasanya enak banget, tapi memang porsinya terlalu banyak. Kami sudah membantu Ferdi untuk makan kerang hijaunya tapi tetap aja nggak kuat. Duh, beneran deh orang New Zealand ini makannya banyak banget.
English Breakfast Tea $4.5 |
Untuk minuman, saya memesan teh dan ada juga yang pesan beer. Memang disini terkenal dengan Belgian Beer yang harus dicoba. Selagi kami berjuang untuk menghabiskan makanan, seseorang menghampiri kami. Katanya dia orang Malaysia dan sudah berada di New Zealand selama 2 minggu. Dia langsung tau kalau kami orang Indonesia, makanya menghampiri kami. Dia juga menyarankan kami untuk mengunjungi White Thermal Cave karena keren banget. Tempat itu nggak masuk dalam itinerary kami sih, tapi bisa diusahakan untuk dikunjungi.
Pose dulu |
Setelah selesai makan, kami membayar bill lebih dari sejuta rupiah. Memang seporsi makanan disini 200rban keatas jadi agak syok melihat bill. Tapi ya sudahlah. Kami pulang ke hotel dan bersiap untuk istirahat karena besok pagi-pagi banget harus ke Matamata.
Ditunggu ya :)
3 comments:
Kurang kakrosssssssss
Wahhhh itu es krimnya menarik bangetttt...kalo burger sama steaknya, kayaknya yg di cafe2 Bandung lebih menggugah selera ya kalo diliat dari penampilannya hehehe
Kakrosss kenapa gak ikut ??
Posting Komentar