Agustus 28, 2016

Downtown Auckland

Ini pertama kalinya saya menapakkan kaki di New Zealand. Setiba di Auckland International Airport, hal yang pertama kali saya lakukan adalah connect ke WIFI untuk memberi kabar ke orang rumah. Perjalanan yang terlalu jauh dan lama pasti membuat Mama khawatir. WIFI di bandara hanya gratis selama 30 menit saja. Nggak asik banget ya. Setelah memberi kabar dan ke toilet, kami lalu berjalan menuju imigrasi. Awalnya kami langsung mengantri saja sampai akhirnya melihat orang-orang membawa secarik kertas yang udah diisi untuk immigration clearance. Terpaksa keluar antrian, isi selembar kertas itu, lalu kembali mengantri. Petugas imigrasi juga baik, cuma bertanya, "Pergi ke New Zealand sama siapa?" Saya jawab bareng teman dan keluarga, lalu passpor saya langsung di cap. Setelah itu kami ambil bagasi, lalu melalakukan pemeriksaan lagi untuk cabin bag, baru selesailah semua. 
Auckland International Airport
Hal yang pertama kami lakukan adalah menghampir konter sewa mobil, Thrifty, yang berada pas banget di depan pintu keluar dari pemeriksaan bagasi. Kami disambut oleh cewek India yang ngomongnya cepet banget. Saya memberikan bukti booking mobil ke dia, lalu dia mulai mengetik-ngetik di komputer dan bilang kalau saya udah melakukan 3 bookingan mobil. Saya agak merasa aneh, karena kartu kredit saya baru di charge untuk 2 booking saja. Cewek itu bilang kalau uang saya sudah di charge untuk 3 bookingan (2 di bandara Auckland, dan 1 di Christchurch) dan dia bersikeras kalau dia benar. Karena saya masih capek, saya iya-in ajalah. Terserahlah yang mana aja yang di charge, yang penting sekarang saya mau ambil mobilnya. Akhirnya cewek itu menelepon Rentalcars.com ke United Kingdom dan on behalf of me, dia mengcancel 1 booking saya yang Auckland dan berhasil. Saya berterima kasih padanya tapi gara-gara urusan ini aja kami kehilangan waktu lebih setengah jam. Yang nggak enaknya lagi, ternyata harga yang tertera di Rentalcars.com itu hanya untuk mobil saja. GPS, Asuransi, Booster (kursi untuk balita), harus bayar lagi di tempat. Dan semua harga itu belum termasuk bensin. Huff, untung semua pembayaran bisa dilakukan dengan kartu kredit. Kebayang berapa tagihan kartu kredit saya bulan ini?
Toyota Highlander
Setelah urusan booking selesai, kami disuruh menunjukkan SIM lokal dan International dan juga Passport. Cewek India itu menginput data kami sambil mendengarkan Alys bernyanyi dan dia surprise sendiri, "Oh my God, does she singing?" Kami tertawa dan Alys langsung ngumpet ke belakang Mamanya karena malu, hihihi. How cute! Setelah hampir satu jam, barulah kami berhasil mendapatkan kunci mobil. Huffff, akhirnya! Kami berjalan ke parkiran dan mulai shock dengan udara sangat dingin. Malam itu suhu udara di Auckland sekitar 5-10 derajat dan saya hanya menggunakan jaket kulit biasa. Agak kaget lagi melihat mobil Toyota Highlander yang begitu mewah. Mobil yang satu ini nggak keluar di Indonesia. Levelnya dibawah Land Cruiser dengan harga sekitar 1.5 Milyar (pingsan).
Masukin koper
Sebelum koper dimasukkan ke bagasi mobil, saya mengambil Ultra Light Jacket dulu dari koper karena nggak tahan udah kedinginan banget. Setelah itu, barulah kami menyusun semua koper besar agar muat di bagasi. Kalau kalian bepergian jauh, lalu membawa banyak koper yang besar, sebaiknya memang menyewa mobil 7 seater, jadi kursi belakangnya bisa dilipat. Setelah urusan koper beres, kami masuk mobil dan menyalakan heater. Interior mobilnya keren dan mewah banget deh. Saya sangat menyarankan kalian sewa mobil Toyota Highlander, hihihi. Oh ya, karena masih baru, kami agak bingung bagaimana caranya memakai GPS di mobil. Terpaksa mengutak-atik sana-sini, baru deh menemukan arah yang benar. Untung Anis dan Mas Wid udah mendaftarkan paket internet dari Indonesia. Jadi walaupun GPS-nya ngadat, Google Maps masih bisa diandalkan.
Auckland Sky Tower
Destinasi pertama kita adalah cek in hotel. Kami membooking Best Western President Hotel yang lokasinya dekat banget dengan Auckland Tower. Yang nggak enaknya di kota Auckland, kita nggak bisa parkir sembarangan. Semua parkir mobil ada tempat khususnya. Kami hanya parkir sebentar di depan hotel untuk menurunkan koper dan cek in. Saya, Ferdi, dan Mas Wid membawa koper langsung ke kamar hotel, sementara Anis dan Alys menunggu di mobil. Mas Wid turun duluan, sedangkan saya dan Ferdi turun belakangan. Sewaktu kami turun, kami heran melihat mobil udah nggak ada. Duh, mana hp saya di ransel di dalam mobil, nggak ada WIFI di lobby untuk menghubungi Anis, jadilah saya dan Ferdi menunggu sebentar di lobby hotel. Karena Anis nggak datang juga, kami mampir ke Starbucks untuk konek internet. Anis nggak jawab juga dan kami udah kelamaan di Starbucks dan hanya beli mug doang. Kami keluar dari Starbucks dan menunggu di depan toko Topshop untuk nebeng internetan juga. Akhirnya Anis bisa dihubungi dan dia ternyata udah ada di hotel. Kami balik ke hotel dan menunggu Anis ke toilet dulu baru deh melanjutkan mengelilingi kota Auckland dengan jalan kaki. 
Tempat parkir mobil
Saya jadi teringat dua tahun lalu ketika baru mendarat di Tokyo. Aroma udara dingin sama banget dengan di kota Auckland ini. Menenangkan, dingin, dan merindukan. Mungkin aroma kota dimusim semi hampir semuanya sama kali ya, begitu sendu. Sambil menikmati dinginnya udara dan kencangnya angin malam, kami mengunjungi Auckland Sky Tower. Menara  ini telah berdiri tegak sebagai ikon garis langit Auckland selama hampir 19 tahun dan merupakan hub menarik dari kegiatan yang memacu adrenalin dan juga menikmati makan malam dengan pemandangan lampu kota yang luar biasa. Kebetulan kami sudah booking Sky Dining di Skyline Queenstown, jadi disini nggak usah dulu. Karena kami hanya sempat mengunjungi Sky Tower pada malam hari dan waktunya juga agak mepet, jadinya kami juga nggak naik keatas. Padahal, kalian bisa melihat kota Auckland secara panoramic 360˚ dari atas menara. Sudah cukup puas berfoto dibawah menara saja.
Di bawah menara
Wahana Sky Tower
Setelah puas berfoto, kami berjalan lagi untuk makan es krim dan makan malam. Mau tau kami makan dimana aja? Tunggu di postingan selanjutnya ya :)

0 comments:

Follow me

My Trip