Ketika tulisan ini di rilis, berarti saya sedang berada di Bandara Soekarno Hatta untuk bersiap berangkat ke Middle Earth, New Zealand. Setelah beli tiket berbulan-bulan yang lalu, akhirnya tibalah saatnya untuk berpetualang ke negeri kiwi di musim dingin. Agak salah sih beli tiket pas Winter disana. Selain cuacanya paling panas adalah 10 derajat itu pun di siang hari dan malam hari paling dingin minus 4. Apalagi di Fox Glacier Snow Landing bisa mencapai minus 8. Ya Allah, semoga tahan.
Baiklah, saya akan bercerita beberapa hal. Mari disimak:
1. Uang NZD, USD, dan MYR
Dollar New Zealand paling susah nyarinya di Jakarta. Ntah berapa Money Changer sudah saya kunjungi dan telepon, hasilnya hanya dapat NZD 510 saja di Grand Indonesia. Tadinya saya mau beli AUD, tapi kan transit di Gold Coast hanya sebentar. Ya udah deh nggak jadi. MYR saya bawa karena lumayan lama transit di KLIA2 dan USD hanya untuk jaga-jaga. Saya memang hampir selalu bawa USD kalau ke luar negeri karena nilai tukarnya yang tinggi.
Karena New Zealand sedang musim dingin, persiapan barang yang harus dibawa lumayan banyak yang baru. Dulu ketika ke Jepang dan Korea, kalau nggak salah suhu yang paling dingin adalah minus 1. Saya cukup kuat dengan memakai parka dengan hoodie bulu dengan bahan bed cover dari Stradivarius, sweater tebal dari Forever 21, dengan kaos dari bulu kelinci atau sweater tipis, dan juga sarung tangan kulit Top Shop. Untuk kaki, legging woll yang saya beli di Uniqlo Osaka, jeans Zara, kaos kaki pinggir jalan, dan boots Staccato. Sudah cukup baju 3 lapis dan celana 2 lapis bisa menahan dingin sampai minus 1. Walaupun tetap agak gemetaran juga sampai ke tulang kalau tiba-tiba angin berhembus kencang.
![]() |
Belum diberesin kopernya |
Untuk ke New Zealand, saya beli Ultra Light Down Jacket dari Uniqlo, legging, sweater, dan kaos kaki Heat-tech dari Uniqlo, longjohn legging, dua boots (satu untuk North Island pakai Wakaii, satu lagi South Island pakai winter boots Staccato). Saya juga bawa Sambal botol, Popmie, berbagai macam obat-obatan dan vitamin, dan kerudung warna-warni (karena jaket dan celana mungkin itu-itu doang). Total bawa 2 koper. Satu koper ukuran sedang yang isinya nggak terlalu penuh karena bajunya sedikit, dan satu lagi koper kecil untuk bawa makanan. Udah beli bagasi 20 kg sih, tapi saya curiga pas pulang jadi 30 kg, hahaha.
3. Isi Ransel
Laptop (tetap harus kerja disana), kamera Mirrorless dan Action Camera, dompet, passpor, sedikit alat makeup, dan sikat gigi. Selebihnya hanya barang-barang kecil yang dibutuhkan tanpa harus membongkar isi koper.
4. Itinerary
Nah, hal yang satu ini harus direncanakan secara terperinci dengan singkat, padat, dan jelas. Baiklah, saya akan memperlihatkan peta perjalanan saya. Seperti yang terlihat di peta, seolah-olah saya melakukan perjalanan darat terus menerus tanpa berhenti. Padahal saya melakukan perjalanannya nggak semua pakai mobil. Ada 2 destinasi menggunakan pesawat, sehingga sangat mempersingkat waktu.
Hari pertama : Tiba di Auckland jam 4 sore. Mengurus ini itu di Bandara termasuk immigrasi dan mengambil koper mungkin menghabiskan waktu 1,5 jam. Kami menyewa mobil jenis Highlander yang bisa langsung diambil di Bandara. Jangan lupa kalau menyewa mobil di luar negeri harus punya SIM international ya. Awalnya mau pakai Van, tapi karena udara terlalu dingin, bawa anak balita berumur 3 tahun, dan bawa teman yang sedang hamil, nggak jadi deh sewa van. Saya malas juga sih tidur bermalam di mobil, hehehe. Setelah mengambil mobil, kami akan keliling kota, makan es krim, dan menikmati Auckland Tower yang jaraknya deket banget dari hotel kita.
Hari kedua: Bangun pagi-pagi, lalu menyetir ke Matamata untuk mengikuti tour ke Hobbiton, tempat yang paling ngehits kalau ke New Zealand. Kami sudah membooking tour jam 9.30 a.m dan harus tiba di tempat 30 menit sebelumnya. Setelah dari Hobbiton, kami ke Rainbow Spring (udah booking juga melalui website) untuk melihat burung kiwi. Perjalanan dilanjutkan ke Maori Village (dekat dari hotel kami menginap di Rotorua) untuk menikmati Hangi Dinner ditemani tarian khas suku Maori. Kami juga diajak untuk menonton glowing worm yang ada di hutan desa Maori. Duh, nggak kebayang betapa indahnya karena cuma pernah melihatnya di tv dan film Avatar.
Hari ketiga: Menyetir ke Lake Taupo dan ke Turoa Ruapehu, tempat syuting The Hobbit : Desolation of Smaug. Mungkin hari itu bakalan seharian menyetir sampai akhirnya mampir di Wellington. Keliling kota Wellington sejenak, lalu ke bandara Wellington untuk balikin mobil dan cek in pesawat Air New Zealand menuju Christchurch. Sampai di Christchurch, ambil mobil lagi di bandara, lalu langsung cek in hotel dan tidur.
Hari keempat : Jalan-jalan di kota Christchurch lalu melanjutkan perjalanan via Arthur Pass menuju Fox Glacier. Sewaktu melihat ramalan cuaca sih disekitar sini udah dinging banget bahkan turun salju. Duh, semoga di dalam mobil agak hangat. Di Fox Glacier, saya menyewa penginapan yang bersisian dengan Mt. Cook, tempat syuting The Hobbit juga.
Hari kelima : naik helikopter untuk Fox and Franz Josef Twin Glacier with snow landing. Nah, diatas glacier itu nanti suhu udara mencapai minus 8 dengan salju super tebal. Semoga kuat ya Allah. Setelah snow landing, kami melanjutkan perjalanan ke Te Anau, salah satu danau di selatan.
Hari keenam: Mampir ke Milford Sound untuk mengambil gambar Mirror Lake. Tempat yang satu ini begitu indah. Insya Allah bisa difoto dan diposting ke Instagram. Sepulang dari Mirror Lake, kami menyetir menuju Skyline untuk main Luge, naik gondola, dan menikmati makan malam indah di sebuah restoran di atas awan dengan pemandangan spektakuler. Kalau ada sisa duit, pengen sekalian Stargazing di Skyline.
Hari ketujuh : Jalan-jalan keliling kota Queenstown dan menuju bandara. Selanjutnya pulang ke Indonesia.
Semua tempat wisata yang saya sebutkan diatas sudah saya book terlebih dahulu untuk menghindari antrian disana atau kehabisan quota. Tampaknya itinerary agak sederhana dan padat tapi lumayan memakan waktu ketika harus menyetir. Keuntungan yang didapat ketika menyetir sendiri ya kita bisa mempir sana sini untuk berfoto dan menikmati keindahan alam.
Untuk yang mau melihat foto-foto saya bisa dari instagram IG: mu_mut. Udah nggak di private kok, hahaha. Ada yang keheranan melihat IG saya seorang travel blogger tapi follower IG nya cuma sedikit, padahal view di google aja udah lebih dari 7 juta orang. Ya maklumlah, dulu hidup kebanyakan drama sih, makanya IG di private (kok jadi curhat?).
Baiklah, doakan saya selamat pergi dan pulang ya.
بِسْمِ اللهِ مَجْريهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُوْرٌرَحِيْمٌ.
Bismillahi Majreha wa Mursaha inna Robbi la ghafurur Rohiim
“Dengan nama Allah di waktu berangkat dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”. (Surah Hud:41)
7 comments:
Keren! Kapan ya saya bisa ke New Zealand.
MUMUUUUTT.. have fun.. salam u anis juga :)
Sehat selamat.. sukses perjalannyaaa.. bawa oleh oleh yang banyakk :D
Hai mutia, baru mampir kesini lagi nih, setelah sekian lama ternyata dirimu sudah keliling kemana2, dan sekarang lagi di new zealand kereeen
wah asik banget. selamat menikmati hobitton deh mut hehee
Gile, asik bangetttt...pergi ke NZ, impian gua tuh... Ditunggu ya foto-fotonya! Duh, jadi baper. Kapan nih gua bisa ke sana? Hehehe
selamat bersenang2 di NZ kak. mau baca postingan yang lain aaah
Posting Komentar