September 10, 2016

Around Christchurch

Sekitar jam 9 pagi, kami check out dari Motel dan mulai mengemudi menyusuri jalan di kota Christchurch. Kota ini agak mirip dengan Macau, dengan desain bangunan dan gereja agak terpengaruh dengan gaya arsitektur Eropa. Kalian bisa melihat banyak bunga mulai bermekaran tetapi daun-daun di pohon belum tumbuh. Suasananya jadi agak sendu dan dingin.
Pepohonan
Alys minta bunga 
Pemandangan kota
Hari ini rencananya mau belanja di Re:START Mall, sebuah pusat perbelanjaan di ChristChurch yang bentuknya seberti container di tumpuk-tumpuk berwarna-warni. Ini adalah Mall terunik yang pernah saya kunjungi. Ketika masuk ke Mall, kalian akan melihat deretan toko (kalau di Indonesia ruko) berjejer bersebelahan. Saya masuk ke hampir semua toko souvenir disana, apalagi yang spesifik menjual hasil kerajinan tangan. Saya membeli pouch Mirror dengan lukisan burung kiwi yang sangat dramatis, tatakan gelas, boneka, gantungan kunci, magnet kulkas, dan coklat. Yang uniknya coklat disini, mereka bikin bungkusannya juga sangat artistik. Bahkan coklat untuk teman spesial, mereka sengaja merangkai kata-kata indah seperti puisi. Saya jadi tergiur untuk membelinya, hahaha. Saya juga membeli kacang almond goreng, kacang pecan (salah satu pohon yang saya jual di Amazon), dan berbagai kacang unik lainnya yang nggak ada di Indonesia.
Mall Container
Foodtruck
Di dalam Mall
Toko Art Souvenir
Karena tadi pagi cuma makan pop mie doang, saya jadi lapar. Akhirnya saya dan Anis beli donat mini seharga NZD 10 untuk 30 potong. Banyak banget ya? Tapi rasa donatnya enakkkkk banget. Saya dan Anis makan banyak banget. Mungkin karena udara dingin, bawaannya pengen makan melulu. Bahkan Anis beli kebab lagi untuk Alys yang jadinya Anis juga yang makan. Sewaktu di toko souvenir, Alys minta ke Anis membelikan boneka untuk teman-temannya di sekolah. Lucu banget deh anak itu, hihihi. Setelah dari toko souvenir, kami masuk toko sepatu. Disini sepatu boots Made in Italy dari NZD 600an diskon jadi NZD 200an saja. Awalnya saya agak malas beli sepatunya karena lumayan mahal. Tapi setelah melihat Anis memakainya di Queenstown, jadi menyesal kenapa nggak beli sepatu itu. Keren banget sepatunyaaa, hiks.
Beli donat
Donat mini
Ada burung Pelikan
Toko Souvenir
Suasana Mall
Setelah puas belanja ini itu, akhirnya kami kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke Christchurch Cathedral. Jujur aja saya baru tau kalau Christchurch itu sendiri adalah nama Cathedral terbesar di kota ini. Kami mencari alamat katedral hanya dengan GPS. Setelah sampai, kami memarkir mobil, lalu berjalan kaki menuju katedral. Sayang sekali, katedralnya sedang ditutup karena mau di renovasi. Yahh, jadi kecewa deh. Katedral Christchurch adalah katedral Anglikan yang didekonsentrasi di kota Christchurch. Dibangun antara 1864 dan 1904 di pusat kota, dikelilingi oleh Cathedral Square. Landmark ini menjadi pondasi katedral Uskup Christchurch, Gereja Anglikan di Aotearoa, Selandia Baru dan Polinesia.
Dalam masa renovasi
Gempa bumi yang berulang telah merusak bangunan (kebanyakan puncak menara). Dalam perjalanan sejarahnya, pada tahun 1881, 1888, 1901, 1922, dan September 2010, gempa bumi menghantam katedral ini. Pada Februari 2011, gempa di Christchurch menghancurkan katedral ini sehingga struktur bangunan yang utuh hanya tersisa sedikit. Sisa dari katedral hancur pada Maret 2012. Karena kehancuran akibat gempa yang terus-menerus, pihak Gereja Anglikan memutuskan untuk menghancurkan bangunan dan menggantinya dengan struktur baru (agar kuat terhadap gempa). Keputusan ini telah menjadi kontroversial dalam pasca-gempa Christchurch. Berbagai kelompok menentang niat gereja, dengan membawa kasus ke pengadilan. Sementara sebagian besar orang mendukung gereja. 
Tampak samping
Tidak ada pembongkaran lebih lanjut terhadap gereja sejak penghapusan menara pada awal tahun 2012. Pemerintah menyatakan keprihatinannya atas kebuntuan di pertengahan 2015 dan pada bulan September 2015 telah menunjuk negosiator independen untuk menyelesaikan kasus gereja katedral. Pada akhir Desember 2015, pengumuman dibuat bahwa semua pihak telah sepakat dengan laporan negosiator, yang berarti bahwa Anglikan hirarki gereja akan untuk pertama kalinya mempertimbangkan pemulihan bangunan.
Cathedral Square
Menonton orang bermain catur
Patung Godley
Bacaan Sejarah
Seluruh Katedral
Yang bisa kami lakukan disana hanya melihat orang-orang bermain catur besar, bersantai dan berfoto di segitiga dan patung Godley, patung perunggu yang terletak di Cathedral Square di Christchurch. Patung tersebut dibuat untuk memperingati "Pendiri Canterbury" John Robert Godley. Godley adalah patung pertama yang menggambarkan orang di Selandia Baru. Patung sempat jatuh karena gempa Februari 2011 di Christchurch. Butuh waktu empat tahun untuk mengembalikan patung ke posisinya semula.
Diantara Cathedral dan patung
Suasana di taman
Karena nggak tau mau ngapain lagidan hari mulai siang (takut kemaleman sampai di Fox Glacier), akhirnya kami kembali ke mobil. Kami mencoba bayar parkir dengan memasukkan koin. Eh malah mesin parkir bernyi kencang seolah-olah memberitahukan kalau kami nggak bayar parkir dan mau kabur. Hampir semua tombol di mesin parkir saya pencet sampai akhirnya tombol berhenti berbunyi. Fiuhhh!
Oh ya, sebelum melanjutkan perjalanan, kami khusus lagi mencari gerai Starbucks demi tumbler yang banyak dititipin teman-teman saya. Ini toko Starbucks keempat di New Zealand yang saya kunjungi dan tetap nggak ada tumbler. Akhirnya hanya menemani Anis beli Green Tea dan perjalanan menuju Fox Glacier pun dimulai....

2 comments:

Mila Said mengatakan...

keliatannya cerah banget, tapi dingin ya? dingin gak sih? hihii

Meutia Halida Khairani mengatakan...

10 derajat sih mill

Follow me

My Trip