September 17, 2016

Glacier Southern Lakes Helicopter

Tahun lalu teman saya Anis pernah memposting kalau dia naik helikopter di New Zealand. Wah, saya nggak kebayang sama sekali gimana rasanya naik kendaraan yang tampaknya 'mahal' itu. Anis bilang, scenic view (melihat pemandangan dari atas) di New Zealand adalah perihal wajib, jadi menabunglah lebih banyak sedikit untuk bisa naik helikopter. Sebelum benar-benar berangkat ke New Zealand, saya sempat browsing kalau ternyata memang helikopter di komersilkan di negara ini sehingga semua turis bisa naik. Berbeda dengan di Indonesia dimana heli hanya untuk para pejabat negara dan orang-orang kaya. Bagaimana dengan harganya? Lumayan variatif mulai dari $255 sampai $800 perorang, tergantung lamanya perjalanan. 

Sebenarnya saya ingin sekali melakukan Glacier Landing di Franz Josef dan Fox Glacier, tapi terkendala cuaca. Karena misi naik helikopter belum kesampaian, kami merencanakan untuk naik heli di Queenstown aja. Dari Te Anau, langsung mensetting GPS menuju Glacier Helicopter yang berada di dekat Queenstown International Airport. Sesampai kami disana, ternyata ada beberapa Heli Tour yang menyediakan jasa untuk berkeliling melihat pemandangan dengan helikopter. Saya masuk ke Glacier Helikopter terlebih dahulu dan kata mereka nggak bisa Glacier Landing karena cuaca buruk. Harga Glacier Helikopter juga lumayan mahal, $265 perorang dan cuma 20 menit. Kami jadi ragu dan keluar dari kantor Glacier Helicopter.

Kami berjalan ke tetangga Glacier Helicopter yaitu Glacier Southern Lakes Helicopter. Awalnya agak malu mau masuk ke dalam, jadi aja jalan-jalan nggak jelas di depan kantornya. Tiba-tiba ada bule' keluar, "Looks like you're lost?" 
Saya dan Anis ketawa. Saya memberanikan diri untuk bertanya, "Hi, any glacier landing today?" Bule' jawab, "No, because the weather. Maybe you can come inside to discuss about it."
Saya, Anis, dan Ferdi masuk. Bule' bilang kalau mau sekarang naik heli-nya, kita bisa mengantar kalian ke gunung itu (dia menunjuk gunung Alpine) dan disana saljunya juga sangat tebal. Sekedar info, kalian bisa memilih Glacier Landing atau Snow Landing untuk pendaratan diatas salju. Kalau Glacier, yang pasti saljunya sangat tebal dan sekitar kita putihhh semua. Berbeda dengan Snow Landing dimana pendaratan hanya di atas salju biasa. Kami berdiskusi sebentar dan akhirnya setuju karena harganya murah $255 perorang selama 30 menit dan juga pegunungan Alpine memiliki salju yang sama tebalnya seperti Glacier. Oh ya, anak umur 3 tahun kebawah gratis mengendarai helikopter dengan catatan dia harus dipangku. Oh ya, bule' itu agak heran karena kita nyetir dari Fox Glacier ke Te Anau, karena orang lokal aja jarang banget melakukan hal itu. Ya mau gimana, karena ngejar waktu, Mas Wid pun mengendarai mobil sampai menyentuh 180 km/jam. Warning dan bunyi beep-beep di GPS udah nggak didengerin lagi deh. Makanya kami selalu cepat sampai tujuan. Mobilnya juga harus support untuk dibawa balapan.

Sebelum naik helikopter, kami melakukan briefing sebentar tentang tata cara selama di dalam helikopter. Kalian sangat nggak boleh buka pintu heli sendiri, harus dilakukan oleh pilot. Komunikasi juga melalui headphone. Nggak boleh pakai selfie stick, nggak boleh berdiri di dalam heli atau melepas sabuk pengaman. Saya sih nurut aja, nggak neko-neko. Daripada ntar kenapa-napa diatas awan, kan serem.
Pose sebelum naik
Kami menuju landasan helikopter. Duh, saya deg-degan sekaligus antusias banget karena ini adalah pengalaman pertama saya. Kami berfoto dulu, lalu naik ke heli. Nggak ada yang mau duduk di depan dan terpaksa saya yang duduk, sekalian karena saya seksi dokumentasi jadi lebih enak mengambil gambar dan merekam video kalau duduk di depan. Pilot kami bernama Chris dan dia membantu memakaikan sabuk pengaman, heandphone, dan memastikan kita semua dalam keadaan aman dan tentram, hahaha. 
Selfie dulu 
Dashboard helikopter
Mesin helikopter mulai dinyalakan dan baling-baling mulai berputar. Suara mulai sangat berisik tapi begitulah sensasinya. Setelah mesin ready, pilot memberikan aba-aba dan kita terbang!!!!! Saya berdoa berkali-kali karena bagian kaki saya menapak malah transparan dan saya bisa melihat ke bawah dengan leluasa. Sebenarnya saya 'agak' phobia ketinggian, tapi phobia dikalahkan oleh rasa antusias jadi nggak takut sama sekali. Cuaca dan angin juga hari itu sangat bersahabat sehingga penerbangan kami mulussss banget.
Menuju gunung es itu
Lake Wakatipu
Saya baru tau kalau headphone digunakan untuk berkomunikasi antar sesama penumpang dan pilot. Suatu kali Alys sedang merengek nangis dan kita semua mendengarkan dia dan menoleh ke arahnya. Alys langsung terdiam malu, dan kita semua ketawa. Pemandangan dari atas subhanallah indah. Seolah-olah kota Queenstown, Danau Wakatipu, dan berbagai bukit hijau jadi sangat kecil. Kalian bisa lihat sendiri deh dari foto-foto saya. 
Sampai
Dari atas puncak salju
Nggak sampai 10 menit, helikopter mendarat perlahan-lahan di atas salju yang sangat tebal. Pilot bilang kalau kami hanya boleh main di area tertentu aja karena ada area yang keliatannya padat tertutupi salju, padahal itu adalah lembah yang dalam. Serem juga ya. Kami sih nurut aja apa kata pilot deh.
Pose sendiri
Pose rame-rame
Berhubung saya baru kali ini merasakan salju yang super tebal, bahkan lebih tinggi dari boots saya yang 20 cm. Mungkin saljunya sekitar 25 cm-30 cm. Anis enak banget karena dia pakai sepatu boots yang tingginya sepaha beli di Christchurch (ahhh masih pengen boots ini sampai sekarang). Karena salju terlalu tinggi, banyak yang masuk ke sepatu saya dan membuat kaki membeku. Pilot bertanya sesuatu sambil menunjuk kaki saya. Karena suara berisik dari baling-baling helikopter, saya nggak bisa mendengar apa yang pilot bilang. Pilot itu langsung jongkok dan mengeluarkan es dari sepatu saya. Weitss, kok dia so sweet banget, hahahaha. Saya kan gampang meleleh kaya salju.
On top
Setelah puas bermain salju, kejar-kejaran, lari sana-sini, tiduran, berfoto, dan merekam video, kami pun naik ke helikopter lagi untuk mengelilingi beberapa puncak gunung lagi. Saya memfoto semua pemandangan dari dalam helikopter yang benar-benar indah. Subhanallah!
Arah pulang
Danau yang panjang 
Subhanallah
Kami sempat mendekat ke gunung The Remarkable dan melihat jalan yang kami lalui kemarin sewaktu mau ke puncak gunung es. Ternyata benar-benar seram banget, hiiiii. Alhamdulillah kami selamat di perjalanan.
Track ke puncak The Remarkable
Setelah puas berkeliling pegunungan dengan puncak bersalju, kami pun kembali ke landasan utama. Kata Anis, heli-tour kali ini lebih baik dari yang tahun lalu. Dulu dia terus diburu-buru untuk kembali ke helikopter padahal baru aja mendarat. Trus pilotnya agak bawel jadi nggak bisa terlalu menikmati. Nah, Glacier Sothern Lakes Helicopter pilotnya baik banget. Nggak harus pas 30 menit kok, kemarin aja kita lebih. Mungkin sekitar 45 menit.
Foto
Ketika mendarat, kami di sodorkan foto yang sudah ready dari puncak gunung yang bisa di beli dengan harga $20. Karena kapan lagi kesini, ya sudah saya beli saja. Pengalaman kali ini sungguh luar biasa dan kalian harus mencobanya ketika melakukan perjalanan ke New Zealand. Oh ya, Ferdi sempat nanya. Ada nggak pengalaman paling unik dari turis-turis yang naik helikopter? Bule' itu bilang kalau pernah wisatawan dari China pakai bikini doang dan nyebur ke salju. OMG! Emang deh ini pengalaman yang super aneh bin ajaib. Sampai si bule bilang "pusing pala berbie", sambil geleng-geleng kepala. Hahahaha.

Saya sarankan membaca postingan kali ini dari PC atau laptop. Kalau di handphone kan kecil, jadi pemandangannya nggak begitu kelihatan. Baiklah, saatnya berkeliling Queenstown. Sampai jumpa~~~

0 comments:

Follow me

My Trip