September 25, 2016

Rumah Makan Inggil

Nggak lengkap rasanya kalau ke suatu kota, tapi nggak nyobain tempat makan khas daerah tersebut. Setelah browsing beberapa resto paling ngehits seantero Malang, akhirnya pilihan saya jatuh pada Rumah Makan Inggil yang berlokasi di Jalan Gajah Mada No. 4, Malang, Jawa Timur, Telepon: (0341) 332110. Resto yang satu ini juga disebut dengan Inggil Museum Resto karena kalian bisa menemukan benda-benda unik Malang tempo dulu dan Jawa banget disini.
Pose di depan resto
Sewaktu masuk, kalian bisa memilih tempat di meja atau lesehan. Karena saya ingin lebih santai, jadi memilih lesehan dan dekat dengan panggung. Banyak bule' juga yang datang ke Resto ini untuk menikmati tarian Jawa yang memang dipentaskan di atas panggung. Suara angklung, gamelan, penari, dan interior Resto membuat saya kembali ke jaman kompeni. Jadi berasa sedang nonton film hitam putih, hahahaha.
Bagian meja menghadap ke panggung
Lesehan pilihan saya
Pelayan memberikan buku menu. Saya kira dengan banyaknya bule' dan merupakan salah satu tempat yang lumayan sering di review oleh food blogger, harga makanannya bakalan mahal. Ternyata murah banget. Saya jadi agak kaget dengan menu semurah ini. Range makanan hanya sekitar 15rb - 30rb saja. Apa mungkin harga makanan di Jawa murah-murah kali ya? Karena teman saya nggak mau makan dan nggak mungkin saya pesan ikan Gurame untuk dimakan sendiri, jadilah saya pesan Nasi Goreng Jawa dengan teh jahe (masih batuk nih). Saya juga lagi pengen ngemil pisang goreng, jadi pesan juga deh. Nggak lama kemudian, pesanan saya datang.
Menu makanan
Teh Jahe
Saya agak kaget melihat teh jahe karena beneran ada jahe di dalam teh. Biasanya kan hanya sari-sari jahe doang, ini mahal jahenya dicelupin sekalian. Mana gede-gede banget lagi. Jadi terasa banget di tenggorokan. Mantap deh. Untuk nasi goreng, menurut saya rasanya biasa saja. Nggak terlalu enak malah, tapi okelah karena saya lagi lapar. Untung aja saya pesan pisang goreng jadinya bisa menambah isi perut, hahaha. Kurus-kurus makannya banyak.
Nasi Goreng Jawa
Sambil ngemil pisang, saya ngobrol lama dengan Yoyok. Kita bicara tentang beberapa bisnis yang bisa di jalankan di Malang dan ide dari dia juga lumayan banyak. Suasana resto yang tenang dengan suara musik tradisional jadi bikin adem, membuat saya betah. Kami adalah tamu terakhir yang keluar dari Resto ini. Saya sangat merekomendasikan resto ini untuk kalian yang ingin merasakan suasana tempo dulu dan mencicipi makanan khas Indonesia.
Deretan topeng
Telepon kuno
Banyak pajangan dinding
Pose dulu
Topengnya agak serem
Setelah makan dan ngobrol, saya mengambil foto beberapa sudut resto yang unik. Ada berbagai topeng (Malang terkenal dengan pengrajin topeng), telepon kuno yang masih pakai putaran, pajangan dinding yang beberapa ada boneka wayang yang agak seram, dan sebagainya. Tempat yang menjadi favorit saya adalah di bagian depan dimana kotak kaset dijadikan pajangan dinding. Saya melihat satu demi satu kotak kasetnya. Ada M2M, NSYNC, NOW 3, NOW 4, dan berbagai kaset jaman saya masih SD sampai SMA. Jadi kangen dan benar-benar bisa bernostalgia disini.
Pajangan dinding dari kotak kaset
Buat yang mau belanja sovenir, kalian bisa mampir ke toko kecil di depan Resto untuk beli oleh-oleh. Saya hanya mampir untuk bertanya pada penjualnya dimana saya bisa mencari pengrajin dan nggak menemukan jawabannya. Ya sudahlah, balik lagi ke hotel. Baiklah, di postingan selanjutnya akan saya tulis jajanan ala Malang. Sampai jumpa!

0 comments:

Follow me

My Trip