September 17, 2016

Skyline Queenstown

Setelah main di dermaga, kami kembali ke mobil dan langsung menuju Skyline Queenstown. Kalian bisa menikmati beberapa wahana di tempat ini tapi bukan malam hari karena wahana pada tutup jam 6 sore. Kalian bisa mencoba Luge (naik perosotan dengan sepeda datar), menikmati Stratosfare Restaurant (Resto diatas langit), dan Stargazing (menikmati bintang di malam hari). Karena waktu terlalu mepet, saya dan teman-teman hanya bisa menikmati makan di Stratosfare Restaurant saja.

Kami memarkir mobil di depan Skyline, lalu berjalan masuk ke tempat naik gondola (Restaurant berada di puncak gunung, jadi harus naik gondola). Ketika kami registrasi, ternyata jadwal dinner kami adalah 5.45 p.m dan kami datang registrasi jam 7 malam. Petugas lalu menelepon resto untuk mereservasi ulang dan kami mendapat tempat pukul 8.30 p.m. Akhirnya kami terpaksa keluar lagi dari Skyline lalu memutuskan untuk cek in Motel dulu.

Ternyata, tempat kami menginap di Queenstown Lakeview Holiday Park dekat banget dengan Skyline. Bahkan jalan kaki pun bisa. Tapi karena malam itu kota Queenstown dingin sekali, kami memilih naik mobil saja. Saya turun lebih dahulu untuk cek in di resepsionis Motel. Yang nggak enaknya, penginapan yang satu ini nggak ada WIFI dan saya jadi harus bayar $5 untuk mendapatkan aksesnya. Berhubung saya perlu banget dengan WIFI, ya terpaksa beli deh. Resepsionis memberikan saya peta dan kode pagar untuk masuk ke komplek penginapan. Setelah merasa semua informasi tentang hotel sudah saya terima, saya balik ke mobil dan masuk ke komplek Motel.

Saya rasa penginapan di Queenstown paling nggak bagus, sempit, nggak ada dapur di dalam ruangan, dan paling mahaaal. Tapi mau gimana lagi, kita memang butuh penginapan di tengah kota. Kami menurunkan koper, meluruskan badan sebentar di kasur (saya kebagian bunk bed), ke toilet, baru deh balik lagi ke Skyline. Karena jarak yang dekat, kami sengaja berangkat ke Skyline agak mepet jam 8.30 p,m. Kami langsung diarahkan masuk ke gondola dan naik ke atas. Saya agak susah mengambil foto keadaan sekitar gondola karena gelap banget. Kamera saya nggak mampu mengambil gambarnya.
Gondola
Stratosfare Restaurant
Sky Dining
Sesampai di atas, saya takjub melihat resto semewah ini. Perabotannya, desain interiornya, semuanya mewahhh banget. Kami registrasi terlebih dahulu, baru dipersilahkan menikmati buffet makanan. Saya dan teman-teman mengambil tempat pas di sisi jendela, sehingga pemandangan lampu-lampu kota Queenstown bisa terlihat dengan jelas. Oh ya, kalau kesini kalian harus dress up ya. Nggak boleh pakai baju lusuh karena Stratosfare termasuk fine dining restaurant tapi versi buffet.
Makanan dan koki
Saatnya memilih makanan. Saya mengambil berbagai macam makanan yang belum pernah saya lihat di Indonesia, Mulai dari mash pumpkin (biasa kan mash potato), kerang ijo, steak, sayuran, sushi, sashimi dari berbagai ikan yang belum pernah saya dengar sebelumnya (King of Salmon, King of Trout, dan lainnya), berbagai kue (favorit saya Pavlava dan kue coklat), berbagai macam salad, dan buah (terutama kiwi). Saya ngambilnya dikit-dikit, jadi bisa dimakan semua. Kalian juga akan mendapatkan unlimited sparkling water (kalau di Indonesia sejenis Equil). Untuk lebih lengkapnya bisa menonton video saya aja ya.
Salad
Kerang
Kami makan dan mengobrol sampai lebih dari jam 10 malam. Memang paling asyik makan malam dengan pemandangan super indah, membuat betah berlama-lama. Setelah kenyang dan sepertinya resto juga bakalan tutup, kami pun pulang. Kalau kalian mau Stargazing (melihat ribuan bintang) harus naik laik lagi sekitar 10 meter ke atas Stratosfare Restaurant. Kami memutuskan untuk pulang dengan naik gondola lagi ke bawah. Sesampai di bawah, kami ditawari foto-foto di Gondola. Lumayan lah walaupun cuma editan, tapi bisa menunjukkan lampu-lampu kota Queenstown. Kami membayar $29 untuk beberapa lembar foto.
Foto
Karena ini adalah malam terakhir kami di New Zealand, saya dan teman-teman memutuskan untuk jalan-jalan keliling kota. Walaupun malam itu dingin sekali, tapi saya tetap menikmatinya. Saya berjalan bersama Ferdi, sedangkan Mas Wid, Anis dan Alys berjalan bersama. Kami berkeliling masuk ke berbagai minimarket mencari coklat dan permen. Kami juga berjalan menuju dermaga lagi dan jadi ingin nongkrong di beberapa Pub. Sayangnya karena bawa Alys, kami nggak boleh masuk Pub. Oh ya, jangan lupa mampir di The Remarkable Sweets, sebuah toko yang menjual permen dan coklat yang paling ngehits se-Queenstown bahkan seantero New Zealand. Memang sih coklat dan permen disini mahaaaal, tapi saya beli juga untuk oleh-oleh. 
Hasil hunting di Queenstown
Sudah pukul 12 malam, Alys juga udah ngantuk. kami pulang ke penginapan. Ferdi dan Mas Wid masih ngajakin nongkrong di Pub atau Bar tapi saya udah males. Biasanya kalau udah nyentuh kasur kan bawaannya jadi malas kemana-mana. Ya udah, saya beberes isi koper aja dan menemani Anis di Motel. Kami mengobrol bahkan sampai Mas Wid dan Ferdi pulang dan baru sadar kalau udah lebih dari jam 2 malam. Ketika mereka pulang, saya baru mau mandi. Saya memang kebiasaan mandi malam, jadi mungkin baru bobo jam 3 malam.

Besok pulang ke Indonesia, sediiiihhhh........

2 comments:

Herry mengatakan...

Sy jg agustus kmrn k nz..
Agak sayang km gk ke milford, mt cook dan gk foto d bob's peak ya...

Meutia Halida Khairani mengatakan...

@herryy : jangan2 kita ketemu di NZ haha.. iya nih ga sempat. Insya Allah nanti balik lagi..

Follow me

My Trip