Selama di dalam pesawat menuju ChristChurch, saya mengobrol dengan seorang wanita paruh baya yang takjub melihat action camera milik saya. Dia heran kok bisa ya ada kamera kecil banget dan hasil rekamannya jernih banget. Awalnya saya bingung, ini ibu-ibu kok nggak tau action camera? Akhirnya saya jelasin sedikit tentang kamera keren yang satu ini, hahaha. Setelah menjelaskan, kita malah jadi ngobrol. Dia kira saya jalan-jalan ke New Zealand sendirian. Mana mungkin sendiri, serem banget. Saya bilang kalau teman-teman saya duduk di belakang. Ibu itu cerita kalau setiap weekend dia memang pulang ke Christcurch untuk mengunjungi anak dan cucunya. Dia tanya umur saya, saya jawab 25, hahahaha. Trus dia nanya lagi, udah nikah apa belom? (Pengen tau aja nih ibu-ibu. Bukannya katanya bule’ nggak suka urusin urusan orang?) Saya jawab belum nikah dan dia nanya lagi kenapa belum. Duh, saya jawab aja iya nikah tahun ini November. Dan pertanyaan lanjutan, calon suaminya ikut nggak? Saya ngarang aja dan jawab, "nggak ikut karena sibuk kerja dan nggak dapat cuti". Capek deh pertanyaannya.
Setelah mendarat, saya langsung samperin teman-teman dan mengambil bagasi. Setelah itu kami ke konter rental car untuk mengambil mobil lagi. Kali ini proses pengambilan mobil rental nggak sedramatis di Auckland. Hanya mengisi form, melakukan pembayaran dengan kartu kredit, dan selesai, mobil bisa langsung diambil di parkiran Thrifty. Sebelum mengambil mobil, karena internet super kencang di bandara Christchurch, kami update status terlebih dahulu baru ke parkiran. Kali ini mobil Toyota Highlandernya berwarna biru metalik. Kami juga udah pintar pakai GPS dan tinggal mengemudikan mobil menuju Admiral Motel.
Setelah menaruh barang di Motel, kami mampir di King of Snake, salah satu Bar yang paling ngehits di kota Christchurch. Walaupun saya nggak minum alkohol, bar adalah tempat favorit saya nongkrong di luar negeri, apalagi malam-malam. Suasananya enak, melihat para bartender membuat minuman juga seru. Mana para bartendernya pada ganteng-ganteng. Kalian bisa minta dibikinin minuman jahe dan jeruk nipis juga pada bartender. Ferdi kemarin sakit tenggorokan dan dia dibikinin ramuan sama bartender ganteng. Jadi bertanya-tanya, apa bartender bisa bikin ramuan jahe ya? Hahaha.
King of Snake |
Saya mengorder Salmon Steak yang ternyata sisa 2 porsi, lalu chicken wings satu porsi. Karena udah terlalu larut, memang makanan di bar hanya tersisa finger food (cemilan) aja. Pelayan memberikan kami nasi gratis karena tadi katanya ada orang-orang dari China makan disitu dan masih ada nasi lebih (bukan sisa). Daripada di buang kasihan, mending dikasih ke kita. Alhamdulillah, makan nasi, pakai ikan salmon, sekalian keluarin sambal bawang, wah malah bikin Bar jadi warung nasi, hahaha. Alhamdulillah makan malam kali itu jadi puas banget. Walaupun rasa chicken wings nggak begitu enak, tapi cukuplah nasi pakai ikan salmon dan sambal bawang bisa memuaskan.
Selfie di Bar |
Setelah puas makan, kami pulang ke Motel sekitar jam 1 tengah malam. Saya mandi keramas jam 2.30 pagi. Pagi banget ya? Bahkan sebutannya masih lewat tengah malam. Sebelum mandi, saya sibuk membereskan ini itu, posting status, dan santai-santai dulu. Apalagi teman-teman dan keluarga di Indonesia masih pada bangun jam segitu karena Indonesia dan New Zealand beda 5 jam lebih cepat. Setelah mandi keramas, saya kaget mendengar suara hair dryer kenceng banget. Kayak mau perang aja. Sampai harus memberitahu Mas Wid yang sedang nongkrong di luar untuk jangan panik kalau mendengar suara deruman keras dari Hair Dryer. Setelah rambut kering, saya tidur sejenak (karena cuma tidur sekitar 4 jam). Pagi-pagi saya bangun dan menyadari kalau suhu diluar 1 derajat, dingiiiinnnn banget. Pagi itu saya menikmati makan popmie dan sozzis yang dibawa dari Indonesia untuk sarapan.
Baiklah, rencana kami hari ini adalah menuju kota Fox Glacier, tapi mau belanja dulu di Christchurch dan mengunjungi Christchurch Cathedral. Ditunggu ya tulisannya. Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar