November 13, 2016

Ha Long Bay Cave, Thien Cung

Setelah kami main Kayak, kapal lanjut berlayar di Ha Long Bay selama kurang lebih satu jam. Kemudian kami mampir disebuah pulau yang paling terkenal dengan 2 buah Goa. Berhubung masih sangat kelelahan setelah Kayak-ing, lalu saya dan Nida terpaksa harus naik puluhan anak tangga yang lebar-lebar jaraknya, barulah kami sampai di pintu Goa Thien Cung.
Jalan sama Tania
Thien Cung adalah salah satu Goa yang ada di Ha Long Bay. Tempat ini memiliki sebutan lain yaitu surga dunia karena dipertimbangkan sebagai Goa primitif terindah di Vietnam. Thien Cung  memiliki luas 10,000 meter persegi dengan struktur interior (stalaktit dan stalakmit) yang sangat kompleks.
Peta Goa
Sebelumnya, apakah kalian pernah dengar kata-kata Stalaktit dan Stalakmit? Stalaktit adalah jenis formasi geologi yang menggantung dari langit-langit Gua karena mata air panas atau struktur bangunan buatan manusia seperti jembatan dan tambang. Stalagmit adalah jenis fromasi batuan yang naik dari dasar atau lantai gua karena akumulasi bahan tersimpan di lantai gua dari tetesan di langit gua. Walaupun saya pernah belajar tentang hal itu di bangku sekolah dulu, jujur aja baru kali ini saya melihatnya dalam jumlah yang luarrr biasa banyak yang super keren. 
Plang Goa
Kalian bisa melihat tumpukan stalakmit dalam berbagai bentuk di dalam Goa ini. Ada bentuk kura-kura, gajah dan belalai, bahkan bentuk orang sedang berpelukan. Goa yang satu ini pun sangat luas dan terawat. Terlihat dari kawasan Goa super bersih, dan dipasang lampu warna-warni sebagai penerang di dalam Goa.
Interior Cave
Seperti gajah
Hal yang paling indah lainnya, kalian bisa melihat cahaya dari celah-celah Goa. Salah satu celah dinamakan Way to Heaven (jalan ke surga) dan sangat sangat indah. Sayangnya yang mau berfoto di depan celah Goa ramai sekali. Saya harus rebutan sama ibu-ibu untuk berfoto disitu. Saya agak sedikit mengambil gambar dengan kamera Mirrorless di dalam Goa karena malas mengatur pencahayaannya. Palingan hanya berfoto dengan Action Camera saja.
Way to Heaven
Mirip gajah
Indahnya
Setelah puas berkeliling, kami keluar dari Goa. Saya kira kami akan masuk dan keluar dari tempat yang sama, ternyata nggak. Karena kehausan, saya sempat membeli air tebu yang rasanya jauh lebih enak di Indonesia. Sempat nongkrong sejenak di penjual air tebu dan kelapa muda sambil gantian ke WC. Baru sadar kalau Jacky (guide saya) menyusul kami karena kami nggak kunjung balik ke kapal. Barulah kami buru-buru jalan untuk kembali ke kapal.
Mulut Goa
Pemandangan dari Goa
Di dalam kapal, Jacky bilang kalau besok kami bisa menyewa mobil menuju Ninh Binh Pagoda dan dia akan menjemput kita jam 3 pagi. Gila ya, bahkan matahari pun belum nongol. Saya lalu menyanggupi tapi agak kaget mendengar bayarannya yaitu $150. Mahalllll bangettt! Sudah hampir sama dengan harga yang kami bayar untuk berlayar di Ha Long Bay. Karena nggak punya pilihan lain, mau nggak mau ya kami menerima tawaran itu. Kami bayar DP senilai $50 karena cuma segitu doang sisa duit di dompet. Harus ambil duit dulu nih nanti sebelum pulang.
Gaya kekinian
Santai di dek kapal
Perjalanan dari Goa ke Dermaga lumayan cepat. Awalnya saya dan Nida berencana untuk membuat Video Klip Rossa & Afgan lagi, tapi kapal kami malah cepat sampai ke dermaga. Mungkin hanya sekitar 30 menit saja perjalanan yang ditempuh dari Goa ke dermaga. Kami kembali ke bus yang sama untuk kembali ke Hotel. Karena kecapekan, di perjalanan kami tertidur pulas. Baru terbangun ketika sampai di Rest Area (tempat beli souvenir) lagi. Kali ini tokonya beda karena menjual segala macam sepatu Nike dan Adidas Authentic dari pabriknya. Kalau kalian tau, setiap sepatu olah raga terbaik memang di produksi di Vietnam. Maka dari itu saya nggak ragu untuk langsung membeli sepatu Nike warna-warni di toko ini.

Setelah selesai berbelanja sepatu, saya dan Nida kembali berkumpul di parkiran bus. Penumpang bus yang sama jadi melihat ke arah kita karena kita bawa tentengan belanjaan. Mereka nggak ada yang belanja satu pun. Palingan beli cemilan makanan saja. Saya sempat mengobrol dengan beberapa bule’ dari Australian tentang kain sutra yang kami beli di Da Lat. Sekalian dia membagikan cemilan pada kita. Beberapa saat kemudian, kami semua naik ke bus dan pulang ke Hanoi. Pokoknya selama di bus saya tidur sampai Jacky mengumumkan kalau kami sudah sampai. Hotel saya dan Nida adalah tempat pemberhentian kedua bus. Kami turun dari bus sambil mengucapkan selamat tinggal pada orang-orang di dalam bus.

Nanti saya cerita lagi tentang jalan-jalan malam di kota Hanoi. Sampai jumpa!

0 comments:

Follow me

My Trip