November 26, 2016

Kuliner dan Tempat Wisata di Malang

Berhubung sebentar lagi sudah bulan Desember, antrian postingan masih seperti ular naga panjangnya, dan saya semakin sibuk. Saya sudah menargetkan diri saya untuk selesai memposting cerita perjalanan ke Surabaya, Pulau Madura, dan Malang sebelum Desember. Bulan depan saya bakalan full memposting tentang 2 e-commerce yang bakalan saya launch dan beberapa clothing line juga. Belum lagi banyak sekali cerita pendek tentang kehidupan saya yang ingin saya posting juga. Baiklah, mari kita lanjutkan.

Saya akan memposting 5 tempat nongkrong dan tempat berwisata di Malang yang sudah saya kunjungi kemarin. Kayaknya saya bakalan sering memposting tentang Malang karena ada beberapa bisnis di kota itu. Ada rencana juga tahun depan mau buka perusahaan disana demi memudahkan kita tembus BPOM untuk produk snack yang juga akan kita luncurkan bulan depan, Insya Allah.

1. Labyrinth Terrace n Lounge
Kenapa memilih Resto ini? Awalnya sih kita acak aja mau nongkrong dimana. Tapi setelah melihat-lihat Cafe dan Resto di sekitar jalan Merbabu Malang, pilihan kami jatuh pada Labyrinth karena ada banyak bule' nongkrong disini. Tempat ini juga memiliki konsep Resto & Bar (konsep favorit saya). Ya udah deh, langsung mampir. Lokasinya berada di jalan Merbabu no. 11.
Meja bar
Mozariella Goreng
Katanya Resto yang satu ini baru buka. Kalian bisa memilih mau duduk di luar apa di dalam. Saya sih lebih suka di luar, sekalian menikmati angin malam. Kami berempat memesan makanan yang sama, yaitu Nasi Goreng dan minum teh hangat. Kami juga memesan mozariella goreng sebagai cemilan. Untuk makanan memang standar aja sih disini. Suasana resto juga lumayan tenang karena mungkin besok masih hari kerja, jadinya jarang ada yang nongkrong.

2. Monopoli Cafe & Resto
Kami memutuskan untuk nyari Cafe lain untuk nongkrong. Sekalian menambah panjang daftar Cafe yang pernah kami kunjungi di Malang. Lama-kelamaan main ke Malang udah seperti main ke Bandung, saking seringnya. Tempat yang akan kami datangi berikut ini hanya jalan kaki beberapa meter dari Labyrinth Resto. Lokasinya berada di Jalan Merbabu no. 21. 

Saya nggak memiliki foto Cafe ini sama sekali karena waktu kesini kami serius banget membahas proyek keripik pisang yang akan kami rilis ke pasaran di bulan Desember nanti. Tempatnya lumayan cozy, minumannya enak, harga minuman nggak begitu mahal, bahkan ada live music, padahal bukan weekend. Hanya saja pelayan Cafenya agak cuek. Sewaktu minuman saya nggak sengaja tumpah, saya panggil mbaknya untuk minta tolong di lap karena lengket banget. Mbaknya cuma liat doang dan nggak mau ngelap. Saya panggil lagi, eh tetep dicuekin. Ya sudah deh.

3. Minum Susu Jahe di Alun-alun Batu
Mungkin ungkapan The Night is Still Young berlaku untuk kami bertiga malam itu di Malang. Sepulang dari Monopoli Cafe, kita lanjut nongkrong di Alun-alun Batu cuma buat menikmati suasana yang dingin-dingin kayak di Bandung. Benar saja, malam itu mulai dinginnnn. Kami langsung duduk di sebuah warung untuk minum susu jahe panas, sekalian ngobrolin bisnis lagi. Nggak habis-habis obrolan bisnisnya yah. Sayangnya, Too Many Ideas, Too Little Time (terlalu banyak ide, terlalu sedikit waktu). Tenaga juga lumayan terbatas. Jadi sering lelah hayati, hahaha.

Sekitar jam 12 malam, ketika mulai banyak orang berkumpul di sekitar warung dan pada merokok (saya nggak tahan sama rokok), barulah kami kembali ke Hotel.

4. Peternakan Kuda Megastar
Kami check out hotel lagi. Sepertinya pindah-pindah hotel merupakan style saya kalau jalan-jalan. Sewaktu di Makassar menginap 4 malam di 4 Hotel yang berbeda. Sebenarnya tujuan awal hari ini mau ke Museum Angkut. Sayangnya, museum itu baru bukan jam 12 siang dan kami masih harus melihat bunga matahari di Peternakan Kuda Mega Star, Jl. Langsep, Oro-Oro Ombo, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65311.
Mari berkuda
Bunga kertas
Agak sial kesini karena bunga mataharinya baru aja di panen seminggu sebelum kesini. Yang tersisa hanya bunga kertas. Dulu pas ke Malang, saya juga gagal melihat bunga matahari karena daerah sini lagi longsor. Nggak rejeki berarti. Kami jadinya main ke kandang kuda. Sebenarnya saya lumayan takut sama kuda. Tapi saya tetap berusaha santai. Beberapa kuda di peternakan ini merupakan kuda pacu, sehingga dari segi fisik kudanya kekar banget dan tinggi. Saya semakin seram untuk mengelus wajah kudanya, walaupun kata petugas kudanya baek. Sempat diajakin untuk menunggang kuda, tapi saya tetap nggak berani.

5. Rawon Rampal
Karena kami kelaperan, sebelum mengantar Khanti ke bandara, kami makan Rawon dulu di Jalan Panglima Sudirman No.71A, Klojen, Kesatrian, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65111. Telepon: (0341) 369304. Kalian tau. rasa rawonnya enakkkkk banget. Kuahnya gurih, dagingnya super empuk, sambalnya pas pedasnya bikin nagih. Pokoknya ini adalah Rawon terenak yang pernah saya makan deh.
Rawon enak
Setelah makan, kami mengantar Khanti ke bandara yang harus pulang duluan karena katanya mau ke Aceh. Akhirnya saya, Rezki, dan bapak supir berangkat menuju Probolinggo untuk berwisata ke tempat paling keren se-Jawa Timur, yaitu Gunung Bromo. Sampai jumpa!

0 comments:

Follow me

My Trip