Kalau kalian ke Hanoi, sebaiknya jangan lewatkan jalan-jalan ke Nihn Bihn yang memiliki keindahan alam yang sangat memukai. Karena jadwal saya sudah mepet banget, saya hanya mengunjungi dua tempat disini.
1. Bái Đính Temple
Sekitar jam 5 pagi, kami terbangun dan melihat cahaya lampu dari sebuah pagoda yang tinggi menjulang ke langit. Ternyata kami sudah sampai ke komplek Bai Dinh Temple di provinsi Nihn Bihn. Karena masih gelap gulita, kami belum boleh masuk ke dalam. Kami menunggu sebentar sampai matahari mulai terbit, baru masuk ke dalam komplek lewat jalur belakang.
 |
Bersiap menembus kabut |
 |
Pemandangan dari atas |
Sebenarnya, saya ingin sekali mengambil foto sunrise dari pagoda tertinggi itu. Sayangnya, pagoda baru dibuka pukul 7 pagi. Ya udahlah, yang penting berhasil masuk ke komplek pagoda. Kata Jacky, areal komplek sangat luas, jadi mending kita ke WC terlebih dahulu baru masuk ke komplek. Yang menyebalkannya adalah, banyak anjing gede di depan toilet. Saya dan Nida disamperin sama anjing dan kami teriak. Kami lari ke belakang Jacky dan Jacky yang menghalangi anjingnya. Sebenarnya kejadian kayak gitu lumayan aneh sih, apalagi pas Jacky bilang, "I will protect you!" Kok dia malah sok jadi hero? Hahaha. Kami masuk ke komplek candi dengan memanjat tembok. Jacky sih enak banget manjat tembok karena dia kan tinggi. Kalau saya sih lumayan harus lompat dulu, baru manjat. Nida agak susah, hahahaha.
 |
Kabut |
Bái Đính Temple adalah sebuah komplek kuil Buddha di gunung Bai Dinh di Gia Viễn District, Provinsi Ninh Bình, Vietnam. Kuil meliputi area seluas 700 hektar, terletak di perbukitan Ba Rau, dekat sungai Hoang Long. Tempat ini adalah kompleks besar yang dibangun secara bertahap dimulai pada tahun 2003 dan akhirnya selesai pada tahun 2010. Arsitektur kuil dengan atap yang bertumpuk-tumpuk, terdiri dari ruang besar, halaman, peternakan, yang mencakup daerah yang luas membuat kuil Bai Dinh sangat berbeda dari pagoda kuil Buddha lainnya di Vietnam.
 |
Maitreya Buddha |
Kalau mau main ke kuil yang satu ini, kalian harus kuat menaiki ratusan anak tangga menuju Buddha Maitreya yang ada di puncak gunung. Berhubung masih pagi dan saya memang pakai sepatu olah raga, jadi enak banget kalau harus berlarian menaiki anak tangga, sekalian jogging. Nida yang kasihan karena dia udah nggak kuat lagi. Jantungnya berdetak terlalu kencang. Apa ini yang dinamakan cinta? Apa dia jatuh cinta sama si Jacky? HAHAHAHA. Karena pagoda berada di puncak gunung, kalian bisa melihat bukit-bukit kapur Ha Long Dry yang berkabut. Subhanallah indahnya.
 |
Tam The Hall |
 |
Di dalam pagoda |
 |
With Jacky |
Saya meninggalkan Nida di bawah patung Buddha dan saya bersama Jacky jalan ke Tam The Hall yang merupakan tempat paling luas dari komplek ini. Tingginya 34 m dan lebar bangunan 59 m. Kalau kalian mau mengambil semua gedung Tam The Hall, kalian bakalan keliatan kecil banget di foto. Saya masuk ke dalam Hall dan melihat ada 3 patung Buddha dari emas. Saya pernah juga melihat deretan 3 patung Buddha di salah satu kuil di Pulau Jeju, Korea Selatan.
 |
Teh |
Setelah puas berkeliling, kami kembali ke pintu masuk komplek Bai Dinh Pagoda. Jacky sudah memesankan kami sarapan PHO dengan daging sapi. Enak banget makan mie panas-panas di suasana berkabut seperti itu. Ditambah lagi dengan teh hijau enak. PHO memang salah satu makana favorit saya dan beda banget rasanya kalau makan di Vietnam dibandingkan di negara kita.
 |
PHO |
 |
Sarapan dulu |
2. Ha Long Dry
Setelah selesai makan, kami kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke Bandara. Jadwal pesawat kita dari bandara Hanoi jam 12.15 siang sehingga masih keburu kalau jalan dari sekarang ke bandara. Di tengah jalan, kami menemukan bukit-bukit kapur yang indah. Jacky bilang kalau nama tempat ini adalah Ha Long Dry (Ha Long Bay yang kering) karena banyak bukit kapur juga disini.
 |
Ha Long Dry |
 |
Smile |
Saya hanya mampir untuk berfoto saja, lalu kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke bandara...
0 comments:
Posting Komentar