Juni 22, 2017

Kesimpulan Perjalanan ke Luang Prabang

Sampailah pada penghujung postingan untuk perjalanan saya ke Luang Prabang, Laos. Seperti biasa, saya selalu menarik sedikit kesimpulan tentang suatu negara yang baru saya datangi pertama kalinya. Mumpung sebentar lagi Lebaran dan saya masih ngutang 2 postingan lagi untuk segera di tuliskan sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba. Jangan heran ya kenapa hampir setiap hari saya menulis blog, bahkan ada yang 2 postingan perhari.

Tempat Wisata
Sebenarnya tempat wisata di Luang Prabang itu sedikit. Hanya karena AirAsia hanya terbang beberapa kali kesini dalam 1 minggu, jadinya terasa lama banget liburannya. Lama perjalanan saya adalah 4 hari 3 malam dan saya disana santai banget. Bahkan sempat bingung, mau ngapain lagi ya, mau kemana lagi ya. Tapi santai-santai begini enak juga sih, berhubung saya ke kota itu sedang dalam kondisi tidak fit. Sekalian beristirahat di Villa.
Kuang Si Waterfall
Sungai Mekong
Walaupun tempat wisatanya sedikit, tapi kebanyakan menanjak, menaiki tebing atau bukit, sampai ke puncak. Nah, mendaki itu terlalu melelahkan buat saya karena anak tangganya besar-besar dan jaraknya jauh-jauh. Kalian harus menyiapkan ekstra tenaga kalau ke Luang Prabang. Apalagi, suhu udara di kota ini mencapai 38 derajat. Saya sampai mimisan, bahkan mimisannya lama sampai saya sudah berada di Indonesia. Jadi kebayang kalau bawa orang tua kesini pasti nggak akan sanggup jalan menanjak dan menaiki ratusan anak tangga.

Makanan
Agak sulit menemukan cemilan halal di kota ini. Biasanya saya lumayan berani makan apa aja cemilan di pinggir jalan karena jarang dicampur dengan penjual makanan non halal. Sayangnya di kota ini cemilan buah dan potongan-potongan daging babi dijual barengan. Bahkan rumput sungai (bukan rumput laut karena berasal dari sungai Mekong) juga ada yang nggak halal. Susah juga jadinya. Padahal river weed itu enak banget loh!
Makanan khas Luang Prabang
Alhamdulillah resto halal memang deket banget dari penginapan saya dan memang saya merasa lebih aman makan disini. Dulu sewaktu di Hong Kong, dengan gampangnya saya mencari makanan halal karena kebanyakan di dekat kuil Buddha banyak resto vegetarian. Jadi, lumayan harus berhati-hati ya disini. 

Belanja-belanji
Kalau kalian mau belanja hasil kerajinan tangan, magnet kulkas, tas rajut, semua ada di Night Market. Tapi karena negara kita juga kaya dengan hasil kerajinan dan saya juga menjual kerajinan Indonesia, jadi mendingan beli di Indonesia aja deh. Harga barang di Night Market kadang terlalu mahal dan penjualnya nggak mau (agak susah) menurunkam harga. Mungkin karena bule' kalau belanja disini nggak pernah terlalu menawar harga. Berbeda dengan kita orang Indonesia yang suka menawar dengan harga serendah mungkin.
Night Market
Saya hanya beli gantungan kunci, magnet kulkas, tas jinjing, dan kartu pop up 3D saja disini untuk oleh-oleh (saya selalu membeli oleh-oleh kapan pun dan dimana pun๐Ÿ˜œ๐Ÿ˜œ๐Ÿ˜œ). Selebihnya saya merasa barang-barang itu di Indonesia juga ada.

Budget
Baiklah, saya akan menuliskan perincian uang yang saya keluarkan untuk perjalanan ke Luang Prabang dan menginap 2 malam lagi di Kuala Lumpur. Mari disimak!

Tiket AirAsia KL - Luang Prabang PP Rp. 305,200
Bagasi AirAsia Rp. 187,715
Lion Air CGK - KUL PP Rp. 1,169,660
Total Rp. 1,662,575

Penginapan:
Hotel City View KLIA Rp. 193,576
Hotel Barry In KLIA   Rp.  195,809
Villa Le Tam-Tam     Rp. 1,658,000
Total 2.047.385 : 2 = 1,023,692

Grand Total Rp. 2,686,267

Ditambah saya membawa USD 100 untuk makan dan jajan yang masih sisa beberapa belas USD sampai pulang ke Kuala Lumpur. Menurut saya ke Luang Prabang lumayan murah juga. Mungkin karena dapat tiket PP Airasia Rp. 0,- dan hanya membayar bagasi saja.

Semoga bermanfaat ya ๐Ÿ˜Œ๐Ÿ˜Œ๐Ÿ˜Œ

0 comments:

Follow me

My Trip