Sebenarnya banyak variasi makanan yang bisa kalian dapat di Luang Prabang. Cemilan-cemilan di sepanjang Night Market beragam macam yang bisa kalian nikmati. Hanya saja, saya agak meragukan kehalalannya karena kebanyakan memang menjual babi. Walaupun banyak juga yang jualan buah-buahan, tapi cara mereka mengupas buah pun agak jorok ya, jadi saya jijik sendiri.
Saya akan menceritakan tentang beragam kuliner di Luang Prabang, termasuk dari restoran halal hasil saya browsing internet. Mari disimak ππππ:
1. Sarapan di Villa Le Tam Tam πππ
Sebenarnya untuk menu sarapan bisa request ke Villa mau makan apa. Saya lebih suka makan telur rebus, roti tawar, dan buah-buahan. Pernah suatu hari pihak hotel merasa kita kok makannya nggak ada daging. Jadi mereka memberikan kita smoke meat dan ternyata itu pork dan disajikan diatas omelet. Saya bersikeras kalau saya vegetarian dan nggak makan daging. Trus mereka suruh saya pindahin aja porknya, tapi makan telurnya doang, atau rotinya aja. Ya mana mungkin karena makanan halal kena babi jadi haram juga. Jadilah omeletnya kebuang sia-sia.
![]() |
Sarapan di Villa |
2. Wat That Restaurant π²π³π±
Resto ini deket banget dari Villa tempat kami menginap, hanya sekitar 200 meter saja. Bahkan kalau melalui jalan potong, bisa cuma 100 meter doang jaraknya. Wat That resto ini menyatu dengan Wat That hostel yang harga menginap semalem murah banget, cuma Rp. 70rban udah termasuk sarapan. Well, berhubung saya sama sekali nggak browsing ketika kesini, jadi deh menginap di Villa agak mahal sedikit, hihihi.
![]() |
Enak banget |
Menu makanan di resto ini lumayan bervariasi. Saya memilih makanan Kapau (mirip nama warung padang di Indonesia) yaitu sayuran buncis, di tumis dengan ayam dan cabe yang rasanya enak banget. Kami juga memesan river weed (rumput sungai, bukan rumput laut) yang digoreng garing dan rasanya enak banget juga. Ahhh, saya suka semua makanannya apalagi karena ini halal, jadi nggak was-was menikmatinya. Penjual makanannya adalah orang Malaysia yang menikah dengan orang Laos. Si abang itu juga mengingatkan kita jangan sembarangan beli river weed (saya dan anak-anak Malaysia lainnya jadi mau beli di pasar saking enaknya) karena bisa nggak halal juga.
3. Night Market Snackπ§πͺπΉ
Saya lebih suka nongkrong di kios kecil yang menyediakan jus. Asumsi saya kalau jualan buah pasti halal. Saya juga memesan Crepes kacang dan coklat sebagai makanan ringan karena capek berkeliling untuk belanja.
Cemilan crepes dan jus |
Jajan di kios-kios seperti ini lumayan mahal. Mereka sengaja memberikan harga berkali lipat lebih mahal untuk turis, padahal cuma pesan jus doang. Mendingan langsung makan di resto aja daripada beli cemilan di kios-kios seperti ini.
4. Nisha Restaurant ππ΅π
Resto ini menyediakan makanan India dan Free WIFI. Saya lupa memfoto makanannya tapi seperti makanan India biasa yang kebanyakan menu dari kari. Harga makanan dan minuman disini juga lumayan bersahabat. Total makanan berat di Nisha Resto sama dengan harga total cemilan di Night Marketπππ.
Saya mencari resto ini menggunakan GPS dan mendownload offline map karena takut nanti malah nggak dapat wifi lagi. Kalau mau jalan kaki dari Night Market ke resto ini sekitar 10 menit, tapi perjalanan balik ke Night Market malah lebih cepet, sekitar 5 menit. Bingung juga kenapa. Untuk rasa makanan sih, saya lebih suka di Wat That karena agak mirip dengan masakan Indonesia. Tapi kalian bisa mencoba Nisha Restaurant sebagai pilihan lain untuk makanan halal di Luang Prabang. Bosen juga kan makan di Wat That terus selama 4 hari di Luang Prabang.
Nanti akan saya posting tentang budget ke Luang Prabang. Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar