September 13, 2017

Banjar Culinary and Shopping

Saya akan bercerita tentang kuliner khas Banjar yang sempat saya nikmati. Banjarmasin terkenal dengan ikan sehingga hampir setiap makan berat pasti ada ikan patin atau ikan gabus. Variasi tempat hidup ikannya juga berbeda, ada ikan yang di tambak, ada juga yang hidup bebas di sungai, yang akan mempengaruhi kelezatan dagingnya. Saya sempat memcicipi dua-duanya dan menurut saya rasanya sama saja, hihihi😄. Tergantung cara masaknya kali ya.

Baiklah, saya akan bercerita satu demi satu tentang makanan apa saja yang saya cobain. Semoga nggak ngiler yah.

1. Warung Pondok Bahari
Lokasinya berada di Jl. P. Tendean No.108, Gadang, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70231, Telepon: (0511) 3253688. Saya dan teman-teman mampir ke warung ini sekitar jam 9 malam dimana orang-orang rameeee banget disini. Memang sih meja yang disediakan banyak banget dan kami duduk berlesehan sehingga bisa mengakomodir banyak orang.
Daftar Menu
Daftar menu pun dibagikan. Jujur saja saya nggak tau mau makan apa disini. Saya tanya pada teman-teman yang kebetulan orang Banjar dan mereka menyarankan Ketupat Kandangan Haruan. Well, saya nggak tau itu makanan seperti apa dan saya mau aja mencoba hal baru. Ternyata Haruan itu ikan gabus. Mungkin dalam hidup saya bisa dihitung berapa kali saya makan ikan gabus saking jarangnya.
Ketupat Kandangan Haruan
Sewaktu makanan datang, saya langsung terdiam. Porsinya luar biasa besar. Duh, mana tadi baru ngemil, sekarang disuruh makan 2 bungkus ketupat (1 ketupat dibagi 2 potong) dan ikan gabus yang gedenya hampir memenuhi piring😰. Melihat porsinya aja sudah keringetan duluan, belum lagi suasana warung yang terlalu ramai dan kipas angin hanya beberapa yang menyala.

Saya mencoba menghabiskan makanan sambil mendengarkan teman-teman dokter mengobrol seru banget, sedangkan saya agak kebingungan dengan istilah-istilah yang mereka gunakan dan saya nggak ngerti sama sekali. Fokus saya jadi dua nih, mencoba menghabiskan makanan dan mencerna obrolan para dokter itu. Ikan gabusnya lembut, cuma durinya banyak. Rasa santan untuk kuah ketupat juga gurih dan enak banget. Kalian bisa menambahkan cabe untuk membuat rasa ada pedas-pedasnya. Walaupun saya nggak begitu kuat pedas, tapi saya tetap menambahkan sambal supaya meningkatkan nafsu makan untuk menghabiskan makanan sebanyak ini.

Alhamdulillah habis juga makanan saya walaupun butuh berjam-jam, tapi yang penting nggak mubazir. Warung Pondok Bahari memang buka 24 jam dan ramai terus. Yang memesan GoFood juga banyak, padahal sudah larut malam. Duh, bisa gendut makan seporsi ini malam-malam. Saya dan teman-teman baru pulang jam 12 malam (waktunya cinderella berubah). Oh ya, untuk harga makanan dan minuman saya kurang tau karena waktu itu saya ditraktir. Alhamdulillah. Memang di buku menu juga nggak ada harganya.

2. Pondok Patin Bakar
Sebelum belanja ke Pasar Intan Martapura, kami mampir ke sebuah Rumah Makan yang spesialisasi di ikan bakar yang berlokasi di Jalan Pramuka No. 1, RT. 08, Kel. Pemurus Luar, Pemurus Luar, Kec. Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70249, telepon: 0813-5303-5522. Kemarin makan ikan kuah, sekarang ikan bakar. Dari parkiran mobil aja udah tercium wanginya ikan bakar yang menggiurkan. Oh tidak, saya langsung jadi lapar berat. Rumah makan yang satu ini kita bisa pilih mau makan di meja makan, atau lesehan. Kami memilih lesehan biar lebih nyaman aja.
Daftar Menu
Saya melihat-lihat menu dan memutuskan untuk memesan ikan patin sungai. Teman saya yang lain memesan ikan patin biasa (yang diternak) dan juga ikan peda. Karena curiga bakalan gede lagi porsinya, kami memesan nasi 2 porsi saja untuk 3 orang dan benar saja datanglah nasi sebakul. Kebayang kalau dua orang menghabiskan nasi sebakul? Bertiga aja masih kebanyakan apalagi berdua.
Ikan Patin sungai
Ikan Patin Ternak
Ikan Peda
Tidak lama kemudian, makanan pun datang. Waduh, saya tergiur dengan wanginya yang menggugah selera. Saya mencicipi ikan patin sungai pesanan saya dulu, kemudian mencicipi ikan patin biasa punya teman saya. Memang dagingnya lebih lembut ikan patin sungai tapi saya lebih suka ikan patin biasa. Bisa saja sewaktu dibakar, bumbu ikan bakar lebih banyak dioleskan ke ikan patin biasa sehingga menurut saya rasa bumbunya lebih meresap ke daging ikan. Ditambah lagi kalau dimakan dengan sambal. Haduwh, enak banget deh😍. Saya juga tidak melewatkan mencicipi ikan peda. Rasanya enak juga sih, cuma ini pertama kalinya saya makan ikan peda. Apa di Jakarta nama ikannya beda kali ya?
Selamat makan
Untuk minuman, saya pesan es kelapa sirup. Sewaktu pesanan datang, saya heran melihat sirup, susu, es batu, dan segelas air dan daging kelapa dipisah-pisah. Jadilah saya harus meracik dulu dengan menambahkan susu dan sirup juga es batu secukupnya ke gelas air kelapa. Mungkin agar sesuai selera masing-masing kali ya. Oh ya, katanya sirup ini adalah sirup khas Banjar dan rasanya agak mirip dengan sirup Kurnia kesukaan saya.
Hasil racikan minuman
3. RM. Lontong Orari
Setelah lelah pulang dari Danau Pengaron, kami makan salah satu menu paling hits di Banjarmasin yaitu Lontong Orari. Lokasinya berada di Jalan Sungai Mesa, Seberang Mesjid, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70122, telepon: (0511) 3251491. Kali ini saya nggak mau pesan lontong lagi karena udah tau porsinya bakalan segede apa. Jadilah saya pesan nasi kuning + haruan (ikan gabus). Ternyata porsinya sama aja gede bahkan menggunung nasinya😰😰😰.
Nasi Kuning Haruan
Haduh, kali ini saya udah nggak sanggup lagi menghabiskan makanan seperti yang saya lakukan kemarin malam. Memang sih rasa haruannya enak, bawang putih di bumbunya terasa, agak pedes juga, tapi seandainya nasi ini saya bagi untuk 2 orang atau 3 orang, pasti masih cukup. Teman saya bilang, sewaktu dia tugas ke Banjarmasin, berat badannya naik 7 kilo. Porsi makan yang sebelumnya seperti saya, jadi bertambah banyak seperti porsi makan orang Banjar pada umumnya. Walaupun saya kurus, tapi saya menjaga badan juga supaya nggak gendut-gendut amat. Untung di Banjar cuma 4 hari 3 malam dan berat badan nggak naek, hihihi. Mungkin karena capek.
Lontong Haruan
Teman saya memesan lontong dan kalian bisa lihat betapa banyak porsinya. Saya sekuat tenaga mencoba menghabiskan porsi saya. Sisa seperempat piring lagi dan saya udah ngos-ngosan untuk makan. Bahkan sampai besok pagi-pagi ke Lok Baintan pun saya masih kenyang.

4. Warung Soto Bang Amat
Salah satu tempat makan populer yang menyediakan Soto Banjar sebagai menu utama adalah Warung Soto Bang Amat yang berlokasi di Jalan Banua Anyar No. 6, Benua Anyar, Banjarmasin Timur, Benua Anyar, Kec. Banjarmasin Tim., Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70121, Telepon: 0811-5116-164. Udah beberapa hari di Banjar dan belum mencicipi soto Banjar rasanya belum sah, makanya di hari terakhir perjalanan saya ke Banjarmasin, saya berhasil mencicipi soto Banjar.
Soto Banjar porsi setengah
Sebenarnya saya nggak begitu suka soto, tapi saya suka mencicipi hal baru. Saya kira soto untuk sarapan itu porsinya seperti bubur ayam di Jakarta atau Bandung. Karena saya menaruh curiga pada porsi makanan, akhirnya saya pesan setengah porsi saja dan tadaaaaa porsinya seperti saya makan siang. Yang mengherankan adalah teman saya pesan satu porsi ditambah ayam kampung dan telur. Ya Allah, kok kuat yah dia makannnya?😱
Sate mantap
Mau dibakar lagi
Oh iya, ada menu yang populer juga di warung makan ini yaitu sate ayam. Karena saya pakai braces, agak susah memang makan sate karena takut behelnya copot. Jadi saya hanya mencoba satu tusuk saja, itupun harus dipisahin daging dari tusuknya supaya bisa gampang saya kunyah. Rasanya enak, tapi seperti rasa enak sate biasanya. Sate disini laris banget, lihat saja sekali dibakar berapa puluh tusuk.
Sate datang
Sarapan pagi itu
Pulang dari Warung Bang Amat saya kekenyangan banget. Sampai-sampai menunda waktu makan siang karena memang perut penuh banget. Karena porsi makan yang tidak seperti biasa, saya sampai sakit perut sebelum boarding pesawat. Bahkan sampai di pesawat pun jadi mules-mules😫😫😫.

Setelah selesai membahas tentang makanan, kali ini saya akan membahas tempat berbelanja.

1. Pasar Intan Martapura
Pasar ini adalah tempat belanja paling beken di Banjar dan terkenal ke seluruh Indonesia bahkan dunia yang jaraknya 1 jam perjalanan dengan mobil. Lumayan jauh sih, saya sampai ketiduran di mobil dalam perjalanan kesini. Karena saya pergi sehari setelah Idul Adha, masih banyak pedagang yang belum berjualan. Tapi kata teman saya, kebanyakan para pedagang menjual barang yang sama, jadi nggak usah khawatir karena pasti tetap bisa mendapatkan barang yang bagus.
Tugu Pasar Intan Martapura
Barang dagangan
Untuk pecinta aksesoris seperti gelang, kalung, anting, bros, tempat ini adalah surganya. Dulu ketika di Kamboja, saya sempat membeli banyak batu permata tapi ternyata banyak yang palsu. Mana mahal pulak. Disini mereka langsung bilang jenis batunya dan semua harganya murah. Saya beli gelang cuma dengan harga Rp. 10,000 - Rp. 15,000 saja. Jadilah ngeborong banyak banget.
Gelang paling ngehits
Saya sempat bingung membedakan intan dan berlian. Ternyata intan adalah bahan mentah (raw material) sebuah berlian. Batu intan harus digosok-gosok dulu baru deh jadi berlian. Martapura memiliki banyak pengrajin intan dan yang paling terkenal adalah intan hitam yang nantinya diubah menjadi black diamond (berlian hitam). Dulu teringat kakak kelas saya pernah memesan berlian hitam di Martapura untuk diikat di cincin sebagai mas kawin. Wah, pasti bagus banget yah. Jadi ide bisnis yang menarik!
Batu mentah
Martapura juga memiliki banyak batu permata yang nantinya berubah menjadi sapphire, ruby, jade, dan berbagai macam lainnya. Jadi menyesal dulu beli di Kamboja, sedangkan negara sendiri penghasil batu-batu terbaiki di dunia. Duh, jadi pengen berbisnis perhiasan. Insya Allah suatu hari nanti. Mungkin dengan mengunjungi Kalimantan Selatan, Allah ingin membuka pikiran bisnis saya yang lain. Insya Allah.

Selain batu permata, saya juga beli magnet kulkas dan kain sarung khas Banjar. Sebenarnya ada kerajinan manik-manik yang subhanallah cantiknya, tapi saya bingung mau dipakai kemana. Harganya juga lumayan mahal.

2. Oleh-Oleh Khas Banjar
Seperti yang dilakukan wisatawan domestik pada umumnya, kita pasti mampir di pusat oleh-oleh. Saya kurang tau juga sih cemilan atau makanan kering apa yang khas dari Banjar. Yang tertarik saya bawa pulang adalah teh Gunung Satria. Mungkin karena saya pecinta teh dan menurut saya teh yang satu ini rasanya unik dan enak banget, jadi saya beli beberapa kotak. Selain itu saya beli kerupuk ikan khas Banjar yang sebenarnya agak sulit saya makan karena gigi pakai braces.
Toko oleh-oleh
Walaupun demikian, saya tetep beli kerupuk beberapa bungkus buat cemilan orang kantor pas weekly meeting. Saya juga beli kuku macan, oleh-oleh khas Samarinda walaupun saya sedang berada di Banjarmasin. Dari dulu saya suka banget kuku macan. Oh iya, kuku macan itu nama kerupuk (nggak usah ngebayangin kuku macan beneran yah😂😂).

Ok, sampai jumpa di postingan berikutnya.

0 comments:

Follow me

My Trip