Bangun tidur setelah sekitar 1 jam lebih tidur lagi seusai shalat Ied. Saya kemudian menyalakan laptop sebentar, ngecek ini dan itu, lalu tutup laptop lagi. Saya menghubungi Adit, pemilik blog Adittya Regas untuk ketemuan. Kebetulan, rumah Adit lumayan dekat dari hotel. Setelah Adit datang, saya baru sadar kalau hari itu Jumat (melihat Adit pakaiannya udah rapi karena mau shalat Jumat), sehingga jalanan sepi banget. Nggak ada taksi lalu lalang dan nggak ada tempat makan buka juga. Duh, gimana mau makan siang nih?
Setelah mengobrol sebentar dengan Adit, saya mencoba memesan Gojek. Alhamdulillah ada yang mau mengantarkan saya dan Baitil ke Duta Mall. Berhubung nggak tau mau kemana dan ngapain, hari pertama ya nge-Mall dulu. Paling nggak di Mall bisa makan siang. Sesampai di Mall juga agak bingung karena sepi banget. Mungkin baru 20% toko yang buka. Ya udah deh, saya ke foodcourt aja untuk mencari makanan apa pun dan duduk sambil mengobrol.
Mungkin setelah dua jam kemudian, barulah Mall ini seolah-olah hidup. Banyak orang datang dan toko satu-persatu mulai buka. Saya sekalian belanja juga karena ada beberapa barang yang menarik. Sekalian beli baju karena harganya murah dan modelnya unik. Setelah puas berbelanja dan berkeliling mengitari Mall, saya pulang ke hotel untuk istirahat dan mandi sore (harus banget mandi biar tetep kece😎😎😎). Saya mencoba memesan Grab Car untuk pulang ke hotel dan alhamdulillah nggak usah menunggu lama, mobilnya langsung datang.
Selesai mandi, saya memesan Grab Car lagi untuk menuju jembatan sungai Barito. Katanya sih jembatan ini adalah tempat terbaik untuk mengambil gambar matahari terbenam (sunset). Nah, perjalanan kesana yang lumayan jauh. Mungkin jaraknya seperti dari Grand Indonesia Jakarta ke Bogor dengan menggunakan mobil tanpa macet. Saya sempat ketiduran (lagi) sampai akhirnya kami tiba di tempat tujuan. Pas banget sewaktu mau Magrib dan supir Grabnya tau jalan ke bawah jembatan untuk mengambil foto yang paling bagus.
Sunset |
Happy Eid Adh |
Setelah puas mengambil gambar dengan berbagai pose, kami pun pulang. Hari juga semakin gelap dan penerangan seperti lampu jalan sangat minim disini. Sengaja minta supir Grab untuk menunggu kami karena daerah ini belum tentu ada taksi online. Mana masih suasana lebaran lagi, pasti supir taksi masih pada libur. Di tengah perjalanan, supirnya minta ijin untuk shalat Magrib. Tumben banget karena selama di Jakarta saya hampir nggak ada supir yang ijin shalat. Kami mampir di mesjid yang bagus banget seperti istana, yang berdiri sendiri di jalanan sepi, tapi banyak sekali orang shalat berjamaah kesitu.
Mesjid indah |
Bakantan |
Si Baitil beli semua bakso colok😆😆 |
Saya juga sempat menikmati makanan ringan sambil duduk lesehan dipinggir sungai. Malam itu Taman Maskot Bakantan rame banget sehingga penjual makanan pada laku keras. Banyak juga orang mengendarai perahu menyusuri sungai. Baitil sempat mengajak saya naik perahu, tapi saya agak malas ikutan. Habisnya malam-malam begini, mau ngeliat apa di pinggir sungai?
Akhirnya saya hanya menghabiskan cemilan dan menonton anak-anak bertanding basket saja, sampai dijemput sama teman-teman yang baru selesai jaga (mereka SEMUANYA dokter). Jalan-jalan saya kali ini memang ditemani para dokter yang hampir semuanya sedang mengambil spesialis. Kalau saya sakit di Banjar, gampanglah berobatnya karena semua teman disini adalah dokter. Tapi, saya mending sehat sih, hehehe.
Menikmati sungai |
Baiklah, besok saya ceritakan tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika ke Banjarmasin dalam satu postingan. Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar