Oktober 21, 2017

Tempat Wisata di Pulau Belitung

Kalau sudah ke Pulau Bangka, alangkah baiknya menyempatkan diri untuk terbang ke negeri Laskar Pelangi (Pulau Belitung). Rencana saya ke Belitung ntah dari berapa tahun yang lalu, tapi alhamdulillah bisa terwujud bareng Rancupid Travel. Jadi senang banget karena bisa jalan-jalan ramean bareng teman-teman.
Rancupid Travel
Dari Bangka ke Belitung saya menggunakan pesawat. Waktu itu Airy lagi promo, jadi tiket pesawat cuma Rp. 200rban saja. Daripada naik fery terombang-ambing di lautan, mending naik pesawat yang cuma 50 menit. Baru naik, duduk, makan kue, langsung mendarat😅. Dari dalam pesawat sudah terlihat warna hijau muda dari hamparan lautan membentang sangat indah, Subhanallah!

Kalian pasti tau kalau tahun 2007 silam, novel Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata tak hanya sukses menjadi salah satu novel Indonesia terlaris sepanjang masa, namun juga berhasil mengangkat nama Pulau Belitung karena pulau ini diceritakan begitu detail di dalam novel. Baiklah, saya akan menceritakan beberapa tempat wisata yang bukan pantai di Pulau Belitung. Mungkin bisa menjadi inspirasi kalian ketika suatu hari mengunjungi pulau ini. Mari disimak:

1. Kampung Ahok
Karena saya tiba di Belitung siang hari dan tim Rancupid Travel sudah duluan jalan-jalan mengeliling Belitung, terpaksa saya menawar taksi untuk diantarkan ke tempat wisata dimana tim sedang berkumpul.  Saya membayar Rp. 100rb untuk perjalanan 1,5 jam dari bandara ke Desa Gantong, tempat kampung Ahok berada. Jauh banget ya, sampai ketiduran di mobil. Sesampai di Rumah Ahok, tim ternyata belum sampai dan saya menunggu sambil makan empek-empek dan pisang goreng beberapa biji. Enak banget deh makanannya😍😋, hihihi.
Selamat datang di Kampoeng Ahok
Setelah tim tiba, kami berfoto di tulisan 'Kampoeng Ahok', lalu masuk ke rumah panggung yang berada di belakang papan tulisan. Banyak pernak-pernik kerajinan khas Belitung, lukisan, dan pajangan gambar di dalam rumah. Kalian bisa melihat juga foto-foto Bapak Basuki Thahaja Purnama yang terpajang rapi di dinding rumah panggung. Kami nggak berlama-lama disini, kemudian melanjutkan ke rumah Ahok yang besar.
Kerajinan Khas Belitung
Foto dan lukisan Pak Ahok
Kata guide, seandainya Pak Ahok ada di rumah, kita boleh bertamu ke rumahnya. Kala itu rumah tampak sepi, seperti tidak ada aktivitas apa-apa. Kami berjalan ke kandang kuda poni (keledai) yang berada di samping rumah, sekalian masuk ke sebuah toko souvenir yang menjual berbagai pernak pernik khas Belitung. Seperti biasa, saya beli magnet kulkas dimana pun kapan pun.
Rumah Pak Ahok
Terlepas dari kontroversi, kepopuleran Ahok turut mengangkat citra Belitung Timur. Apalagi, ia dibesarkan di sebuah desa kecil dan kini telah menjadi daya tarik wisatawan lokal dan internasional.

2. Museum Kata Andrea Hirata
Museum Kata Andrea Hirata terletak di Jalan Raya Laskar Pelangi No.7, Gantong, Belitung Timur. Kalau dari rumah Ahok cuma 10 menit naik mobil jaraknya. Untuk masuk ke Museum ini kalian harus membayar Rp. 50,000 yang nantinya kita akan mendapatkan buku saku karya Andrea Hirata. Beberapa teman saya nggak masuk, kalau saya sih masuk aja karena belum tentu nanti bakalan ada waktu lagi untuk mengunjungi Belitung.
Di depan Museum Kata
Di dalam museum
Suasana yang disajikan novel Laskar Pelangi langsung terasa ketika menginjakkan kaki di halaman depan museum. Foto-foto yang dipasang di halaman museum seperti bercerita mengenai perjalanan karya sastra yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Belitung ini. Tempat ini juga warna-warni dan sangat instagramable. Berhubung saya nggak bisa memposting banyak foto di Instagram, jadi saya posting di blog aja ya..
Pintu warna-warni
Museum Kata Andrea Hirata bisa dibilang adalah satu-satunya dan museum literatur pertama di Indonesia. Didirikan pada tahun 2010, tujuan dari pembangunan museum ini adalah untuk menginspirasi semua orang agar berani mewujudkan mimpi mereka, seperti yang dikisahkan dalam novel Laskar Pelangi.
Hmm...
Ruang utama ini menjadi penghubung ke ruang-ruang yang diberi nama berdasar nama-nama tokoh dalam Laskar Pelangi. Ruang pertama adalah Ruang Ikal, lalu Ruang Lintang, dan Ruang Mahar. Di ruang-ruang ini, pengunjung dapat melihat cuplikan novel yang menggambarkan sosok masing-masing tokoh. Termasuk juga foto adegan film Laskar Pelangi untuk masing-masing tokoh yang disutradarai Riri Reza.
Kupi Kuli
Jadi murid SD dulu
Wujud fisik museum yang berwarna-warni ini sendiri merupakan replika dari sekolah dasar tempat Andrea Hirata kecil menuntut ilmu. Di dalamnya kita bisa menemukan berbagai versi terjemahan novel Laskar Pelangi, serta hal-hal yang berkenaan dengan geologi Pulau Belitung, sejarah, seni sastra, juga cerita-cerita pendek yang seru. Well, bisa dibilang, Andrea Hirata ini J.K Rowling dari Indonesia karena buku-bukunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa di dunia.

3. Replika Sekolah Laskar Pelangi
Masihkah kalian ingat di film Laskar Pelangi, sepuluh bocah yaitu Lintang, Sahara, Ikal, Syahdan, Mahar, Borek alias Samson, Trapani, Harun, A Kiong dan Kucai, belajar di sebuah sekolah hampir ambruk bernama SD Muhammadiyah? Alhamdulillah saya berhasil mengunjungi tempat itu dan berfoto di depannya.
Replika Sekolah Laskar Pelangi
Anak murid pada bandel dan baik budi 😁
Sebenarnya SD Muhammadiyah sendiri sudah ambruk. Untuk keperluan syuting film Laskar Pelangi, replika sekolah dibangun kembali. Memang walaupun replika, sekolah ini tetap memprihatinkan. Kalian bisa merasakan betapa susahnya anak-anak pada waktu itu untuk mengenyam pendidikan. Walaupun demikian, mereka tetap begitu bersemangat datang ke sekolah. Pendidikan memang hal paling penting dalam kehidupan. Mari membantu sekolah-sekolah di daerah terpencil agar anak-anak bisa terus bersemangat dalam menimba ilmu.
Hormat Grak!!
4. Rumah Keong
Lokasinya tempat ini berada pas diseberang Replika SD Muhammadiyah Gantong, di Desa Lenggang, Kecamatan Gantong, Kabupaten Belitung Timur. Nama lainnya adalah Dermaga Kirana, atau Rumah Rotan, atau biasa dikenal juga dengan Rumah Keong, merupakan destinasi wisata alam yang paling cocok untuk mengambil foto. 
Rumah Keong
Main jungkat-jungkit
Rumah Keong dibangun diatas danau yang disebut 'kolong' (kolam bekas penambangan timah) oleh masyarakat Bangka Belitung. Destinasi ini memadukan arsitektur rotan dengan alam Desa Lenggang. Pemandangan pegunungan yang indah di kejauhan serta air danau yang jernih sangat menentramkan pikiran. Kalian bisa berfoto sampai capek disini.
Pura-pura candid
Berjalan di dermaga
5. Rumah Adat Belitung
Belitung memiliki sebuah rumah adat yang berbentuk rumah panggung, agak mirip dengan rumah adat Aceh. Rumah yang merupakan rekonstruksi dari rumah gede ini sebagian besar ornamennya terbuat dari kayu. Rumah asri yang menjadi kebanggaan masyarakat Negeri Laskar Pelangi dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 500 meter persegi.
Pose dulu
Rumah adat Belitung ini terletak di Kota Tanjung Pandan. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani, persis di samping Kantor Bupati Belitung. Memasuki halaman rumah, pengunjung akan melihat sebuah bangunan besar. Rumah ini terdiri dari tiga bagian, yakni ruang utama, loss, dan dapur. Saya kemudian menaiki tangga yang ada di bagian depan rumah, menuju teras yang cukup luas dan bisa digunakan untuk duduk-duduk santai sambil mengobrol.

Setelah melewati teras, kita akan memasuki ruang utama. Kalian akan melihat aneka ornamen rumah khas Belitung yang salah satunya lemari berisi baju adat pengantin Belitung (yang dipakai Puput sewaktu menikah kemarin). Di bagian kanan ruang ini, terdapat sebuah kamar pengantin berukuran kecil. Selain itu, ruang ini juga dihiasi foto tokoh-tokoh Belitung tempo dulu yang tertata rapi di atas meja.
Baju pengantin
Saya dan teman-teman kemudian masuk ke ruangan yang ada dapur dan ruang keluarga. Kami secara bergantian berfoto di berbagai macam ornamen hanya untuk memenuhi memory card kamera dengan gaya-gaya nggak penting😆😆😆. Tapi seru banget berfoto disini karena semua ornamennya klasik yang sudah jarang ditemui di masa sekarang.
Nguleg
Lap piring
Duduk mengobrol di teras
6. Danau Kaolin
Kalau di Bangka ada Danau Kaolin, ternyata di Belitung juga ada. Mungkin ini adalah wujud dari kerusakan bekas penggalian dan eksploitasi sumber daya alam. Sebagai daerah penghasil timah dan kaolin, Bangka dan Belitung pernah menjadi salah satu penghasil utama di masa lampau dimana tempat ini ramai sekali oleh para penambang dan pekerja yang menjalankan operasional tambang di bawah tanggung jawab PT. PN Timah.
Danau Kaolin
Memandang danau
Danau Kaolin yang sebanarnya merupakan sisa-sisa penambangan dan eksploitasi alam berubah menjadi daya tarik yang indah berbanding terbalik dengan mirisnya alam sekitar yang rusak. Seharusnya reklamasi harus segera dilakukan sebelum terjadi kerusakan lebih dalam. Namun demikian, keindahan danau yang satu ini memang tiada duanya, di mana air hujan yang tertampung memiliki warna biru muda dan sangat jernih. Warna putih kaolin pun sebenarnya menjadi keindahan tersendiri yang unik untuk dinikmati seolah seperti berada di salju.
Mari berpose
Bagaimana? Apakah kalian tertarik untuk mengunjungi Belitung? Nanti saya akan memposting tentang pantai-pantai dan pulau-pulau indah yang termasuk gugusan Kepulauan Belitung. Ditunggu ya!

Sumber:

0 comments:

Follow me

My Trip