November 27, 2017

Baluran National Park

Saya akan melanjutkan cerita tentang eksplorasi Jawa Timur. Setelah postingan tentang kota Banyuwangi kemarin, kali ini saya akan bercerita tentang Taman Nasional Baluran. Sudah sejak lama saya ingin ke tempat ini tapi karena kendala waktu dan uang, jadilah baru bisa pergi sekarang. Menurut saya eksplorasi Jawa Timur ini biasanya dilakukan oleh teman-teman yang baru lulus kuliah atau baru diterima bekerja di perusahaan. Berbeda dengan saya yang baru bisa eksplorasi sekarang. 
Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Mungkin masyarakat luas lebih mengetahui bahwa Baluran terletak di Kabupaten Banyuwangi karena memang letak Taman Nasional Baluran berada di perbatasan Banyuwangi-Situbondo dan lebih dekat ke Banyuwangi. Saya dijemput di Hotel Slamet Banyuwangi sekitar pukul 4 pagi setelah shalat Shubuh. Kirain kami bisa langsung pergi ke Baluran karena memang di jadwal perjalanan (itinerary) dari agen adalah mengejar matahari terbit di Taman Nasional Baluran. Pada kenyataannya, kami malah dibawa ke tempat penginapan peserta trip lainnya untuk berkumpul dulu, baru pergi bareng-bareng kesana. Sebenarnya saya nggak masalah pergi dengan siapa saja. Yang jadi masalah adalah apabila agen nggak komitmen dengan jadwal trip. Jangankan mau mengejar matahari terbit, kami tiba di Baluran aja sudah pukul 6 pagi dan matahari sudah bersinar terik (memangnya di Aceh yang jam 6 pagi baru sunrise😣😣😣). Saking betenya, saya udah nggak tau lagi mau ngomong apa. Semoga kedepannya Rancupid Travel bisa menemukan solusi untuk para agen yang nggak komitmen sama jadwal trip seperti ini.

Kalau kalian ingin mengejar matahari terbit di Baluran, mungkin Pantai Bama adalah tujuannya. Karena Rancupid Travel tim dibagi menjadi dua (dari Surabaya dan Banyuwangi), yang beruntung adalah tim Surabaya. Mereka sejak jam 4 pagi sudah berada di Baluran dan bisa mengejar sunrise juga berfoto sepuasnya di Pantai Bama. Memang ada plus minus sih setiap agen, tapi seharusnya mereka memikirkan bahwa kita datang jauh-jauh dari Jakarta dan memang mengejar momen-momen langka seperti sunrise atau sunset di tempat-tempat seperti ini. Mau balik lagi ke Baluran juga ntah kapan? Saya pajang foto-foto yang diambil Rancupid Travel tim yang lain aja ya daripada nggak sama sekali.
Sunrise di Pantai Bama
Monyet sedang bercengkrama
Karena ngantuk dan bête, saya tidur sepanjang jalan. Sempat bangun dan melihat sekeliling banyak sekali pepohonan dan saya nggak tau sedang berada dimana. Katanya sih kami baru melewati Evergreen Forest. Cahaya matahari masuk ke dalam mobil begitu terangnya sampai saya memakai kacamata terlebih dahulu baru lanjut tidur. Dari pintu masuk Taman Nasional Baluran ke dalam saja membutuhkan waktu satu jam, baru kami berhenti di sebuah hamparan padang luas sejauh mata memandang bernama Savanah Bekol. Baru kali ini saya melihat gerombolan rusa berlari-lari, banteng membentuk kelompok, burung merak, dan berbagai macam hewan lainnya, bercengkrama di padang rumput nan luas. Julukan Little Africa in Java memang benar adanya.
Rusa berlarian
Menonton rusa
Terlepas dari kebete-an yang melanda, saya benar-benar kagum dengan Baluran. Sungguh indah, Subhanallah! Memang tekstur tanah di Baluran agak kering, sehingga sewaktu saya mengambil foto sambil melompat, kaki langsung lecet pas mendarat. Baru sadar sewaktu melihat kok ada darah menetes dan ternyata itu darah saya sendiri😅. Baru berasa sakit (tadi sebelum sadar malah nggak sakit). Seandainya saya punya drone, mungkin foto yang diambil bisa lebih keren karena kami nggak boleh mendekat ke kawanan hewan. Takut keseruduk kali ya..

Saya mengambil banyak foto disini dengan berbagai macam gaya. Kapan lagi bisa berfoto di padang rumput nan luas diapit oleh Gunung Baluran yang dapat menjadi objek foto sangat keren disini. Seharusnya bisa berfoto di tempat-tempat laen. Sayang banget waktu jadi sempit karena kami telat sampai di tempat ini dan hanya dijatah waktu satu jam untuk eksplorasi. Suatu hari bisa kesini lagi, kayaknya saya mau bawa kendaraan sendiri deh.
Eksis dulu
Jam 7 pagi bisa seterik ini
Berpencar dulu
Tengkorak kepala banteng
Mau melompat, tapi kaki udah luka. Perihhhh😆😆😆
Informasi lainnya, Taman Nasional Baluran juga merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Taman Nasional Baluran adalah saat bulan Maret – Agustus. Di bulan- bulan tersebut kalian dapat melihat langsung kawanan rusa dengan jumlah sangat banyak. Bahkan jika beruntung kita dapat melihat proses kawin mereka karena saat bulan-bulan tersebut adalah musim kawin rusa😅. Kalian juga bisa melihat monyet-monyet yang memancing kepiting menggunakan ekornya (keburu dicapit sama kepiting😂😂😂). Pasti lucu banget😍.

Untuk tiket masuk ke Taman Nasional Baluran perorang adalah Rp 7.500 dan untuk kendaraan roda dua Rp 5000/kendaraan, sementara kendaraan roda empat dipungut biaya Rp 15.000/unit. Untuk informasi lebih jelas dapat menghubungi kantor Taman Nasional Baluran via telepon (0332)24119.

Sumber:

0 comments:

Follow me

My Trip