Gara-gara postingan kemarin saya bikin berhenti di tengah jalan dan banyak yang protes😆😆😆, maka kali ini saya nggak akan putusin di tengah jalan lagi. Sebenarnya kemarin mau nulis lebih panjang, tapi tiba-tiba ngantuk tak tertahankan dan saya tidur sebentar. Sewaktu bangun, kerjaan datang bertubi-tubi yang membuat saya nggak akan bisa konsentrasi kalau mau melanjutkan ngeblog. Menulis blog lumayan menyita pikiran dan waktu. Biasanya saya menuliskannya setelah makan (supaya ada tenaga) atau sebelum tidur (kalau kecapekan menulis, bisa langsung istirahat). Berhubung blog sudah menjadi bagian dari hidup saya, jadi bisa dipastikan saya pasti update Insya Allah.
Baiklah, postingan blog kemarin berakhir di bandara King Abdul Azis Jeddah di parkiran bus. Admin UTM sudah membagi peserta dalam 2 bus dan saya kebagian di bus 1. Sebenarnya Mama dan tante saya pisah bus dengan saya dan adik. Tapi karena udah melapor ke admin, maka kami jadi bisa bareng dalam 1 bus. Wajar sih admin mengacak peserta, karena memang mereka nggak tau siapa berkeluarga dengan siapa, maka diacak aja. Tapi admin baik banget, langsung membolehkan kami jadi satu bus. Ntah kenapa bus 1 jadi penuh banget walaupun semua masih dapat kursi. Jadi agak sempit. Mungkin banyak orang yang pisah dari keluarganya dan digabung aja di bus 1.
Setelah semua naik bus, makan malam pun dibagikan. Saya masih kenyang karena 2 jam yang lalu makan banyak banget di pesawat dan sekarang udah malam juga. Jadi nggak mood untuk makan lagi. Saya simpan aja makanannya untuk nanti. Oh iya, saya sempat beli paket data Telkomsel seharga Rp. 275,000 supaya bisa internetan di Arab Saudi selama 9 hari. Tahun lalu agak susah nggak bisa ngenet dan harus menunggu thetering ke hp adik saya. Berhubung tahun ini perlu untuk kerja juga, makanya harus beli paket.
![]() |
Menu Makanan yang dibagi di bus, Foto dari FB UTM |
Bus berhenti lagi di sebuah rest area agar para peserta bisa menunaikan shalat Shubuh. Tempat shalatnya lumayan kecil sehingga kita agak berdesakan dalam mengantri wudhu dan shalat secara bergantian. Untung saya langsing, jadi bisa nyelip sana-sini. Setelah shalat bisa langsung keluar dari ruangan dan duduk cantik di depan Mushalla seraya menikmati udara pagi yang dingin di negara gurun. Alhamdulillah, saya tidak berhenti bersyukur bisa kembali lagi kesini tahun ini. Sejam kemudian, kami naik ke bus dan melanjutkan perjalanan. Matahari pagi mulai terlihat sangat indah tapi sayang saya nggak bisa mengambil foto pakai hp yang masih butut😅. Hanya bisa menikmatinya dari balik jendela bus saja.
![]() |
Bus UTM |
Kami memasuki kota Madinah sekitar pukul 6 pagi. Ada rasa girang di hati ketika melihat Masjid Nabawi di depan mata. Info yang saya dapat, hotel kami bernama Oasis, tapi ternyata supir bus nggak tau dimana hotelnya. Akhirnya ntah berapa kali bolak-balik, telepon sana-sini, baru deh ketemu hotelnya. Padahal udah ngikutin arah di Google Maps, tapi masih nyasar juga. Memang jarak hotel ke Masjid Nabawi agak jauh, sekitar 500 meter. Berbeda dari tahun lalu cuma 100 meter, jadi pas adzan pun ke Mesjid masih bisa. Setiba di hotel, kami semua turun dan disuruh naik lift ke ruang makan. Pas banget saya udah lapar, tapi makanan yang dibagi di bus tadi masih ada. Jadi teringat lantai M dilift adalah ruang makan. Saya kira M itu singkatan dari Makan, padahal mana mungkin singkatannya dari bahasa Indonesia. Yang benar adalah singkatan dari Mat'am, yang berarti Ruang Makan😁.
![]() |
Aneka Minuman |
![]() |
Jeruk |
![]() |
Kuah |
![]() |
Aneka menu |
![]() |
Susunan piring |
Ruang makan sudah mulai ramai tapi nggak berdesakan. Menu makanan pun sudah tersedia dan kita tinggal ambil sesuka dan sebanyak yang kita mau. Karena ruang makannya luas, saya masih bisa duduk santai, makan enak, tanpa di buru oleh orang yang nggak kebagian kursi. Seolah seperti dejavu melihat menu makanan catering, penataannya, ruang makannya, semua mengingatkan dengan tahun lalu. Mungkin perasaan seperti ini timbul karena saya hampir nggak pernah bepergian ke tempat yang sama sampai dua kali. Makanya jadi membandingkan dan timbul perasaan dejavu itu tadi.
![]() |
Saya sedang serius mendengar Mama bercerita |
Saya duduk semeja dengan Om Ikhsan (founder UTM) dan beliau sedang sibuk membagikan kunci kamar. Semua koper kami sudah di taruh di lantai 6, jadi tinggal mengambil saja kalau sudah terima kunci kamar. Saya mendapat kamar di lantai 10. Setelah makan, saya dan keluarga masuk kamar terlebih dahulu, baru turun ke lantai 6 untuk mengambil koper berdua dengan adik. Udah dari kemarin belum buka laptop, jadi harus kerja dulu sejenak baru deh mandi (terakhir mandi kemarin sebelum berangkat😆).
![]() |
Suasana kamar hotel (abaikan barang yang berantakan) |
Baiklah, nanti saya lanjutkan lagi postingan blog untuk mengulas tempat-tempat yang saya kunjungi selama di Madinah. Sampai jumpa!
NB: Beberapa foto saya ambil dari Facebook Umroh Tiket Murah.
1 comments:
bagus juga hotelnya ya.
Posting Komentar