Februari 12, 2018

Interview

Sudah agak lama nggak posting blog. Sejak tulisan tentang umroh selesai, saya memutuskan untuk beristirahat sejenak dari dunia blog karena mau fokus mengurusi perusahaan. Biasanya saya ke kantor hanya satu minggu sekali, tapi sekarang minimal tiga kali seminggu. Dulu agak malas ke kantor karena lampu kurang terang dan internet lemot, sehingga kerjaan jadi nggak bisa diselesaikan. Makanya lebih suka di rumah aja karena internet super ngebut. Sekarang, lampu udah diganti, internet kenceng, dan karyawan udah lumayan rame. Jadi bersemangat ke kantor untuk mencari uang, paling nggak untuk mencukupi gaji karyawan.

Hal yang sedang menjadi fokus saya belakangan ini adalah mencari karyawan lagi. Ada beberapa posisi yang dibuka dan udah puluhan cv masuk. Saya sengaja menutup lowongan di internet kalau sudah merasa kebanyakan. Apalagi setelah screening cv mereka sejenak dan udah qualified, lowongan langsung saya tutup agar tidak ada yang melamar lagi. Dari puluhan lamaran, saya dan tim filter lagi sampai akhirnya kami memanggil mereka untuk interview.
Nah, salah satu kegiatan yang paling saya sukai mungkin adalah menginterview kandidat, apalagi freshgraduated. Kalau kandidat professional biasanya saya harus menyiapkan bahan dulu untuk interview supaya nyambung nanti dan bisa melihat celah-celah untuk meng-counter jawaban mereka. Seharusnya freshgraduated bukan saya yang interview tapi saya suka datang sekedar jadi tim hore๐Ÿ‘ฏ. Para freshgraduated itu semuanya masih polos, semangat kerjanya masih berapi-api, dan banyak yang pintar dengan IPK diatas 3.5.

Pernah saya menginterview 9 kandidat dari jam 10 pagi sampai jam 1 siang. Dengan berbagai tingkah polah, kepolosan, kepintaran, semua sukses membuat saya ketawa. Pernah juga udah janjian dari pagi ada 2 kandidat mau diinterview, eh dua-duanya nggak datang๐Ÿ˜ก. Kalau seperti itu udah pasti saya blacklist, apalagi jadwalnya dia yang tentukan sendiri tapi nggak datang. Kadang juga ada kandidat udah masukin cv, eh ketika di telepon nggak angkat, di email nggak dibalas. Ini mau nyari kerja serius apa enggak ya?

Berhubung banyak kandidat yang mencolok, saya mau menjabarkannya satu demi satu. Cekidot!

  • Sekarang cv mereka hampir selalu ada grafik yang mendeskripsikan kemampuan mereka. Pernah satu kandidat menaruh score honest (kejujuran) di skala 40 dari 50, lalu teman saya bertanya, "Kenapa kamu enggak honest sepenuhnya?" dan kandidat menjawab, "Saya ada bohong-bohong juga sih, mba."๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
  • Saya biasanya selalu bertanya, Apakah bedanya Ecommerce dan Marketplace? Kandidat menjawab, "Sama aja kali mba, nggak ada bedanya." Saya heran. "Kalau 'gitu, apa bedanya Lazada dengan Tokopedia?" Kandidat diam sejenak, lalu bilang, "Bener juga, Lazada dan Tokopedia memang beda." Saya mulai senyum-senyum. "Bedanya dimana?" Kandidat bilang, "bentar mba, saya buka di handphone dulu."๐Ÿ˜†
  • Pertanyaan yang hampir selalu saya lontarkan, "Kamu bisa bahasa inggris?" Salah satu kandidat menjawab. "Lumayan!" Lalu saya perlihatkan pesan dari buyer di Amazon dengan tulisan I no longer needed this item. Saya tanya artinya apa dan kandidat diam sejenak, lalu menjawab, "Barang ini udah nggak panjang lagi." Saya spontan ketawa. Salah banget Ya Allah... Saya tanya lagi, "Kata kamu lumayan bahasa inggrisnya. Ini lumayan bisa apa nggak bisa?" Sambil senyum-senyum dia jawab, "Lumayan nggak bisa mba." Hadeeehhh....!
  • Teman saya bertanya, "Kamu lebih percaya beli barang dari web luar negeri apa lokal?" Jawabannya, "Luar negeri mba, karena terpercaya." Saya tanya, "Kamu yakin mereka terpercaya? Kan susah di kontak." Kandidat diam, "Iya sih mba, barang saya kadang nggak sampe." Lalu kita nanya lagi, "Trus kamu masih percaya?" Dia jawab, "Habisnya kayaknya keren mba." Jawaban macam apa ini๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚.
  • Saya tanya, "Kalau senin saya suruh kamu masuk, kamu ready?" Dia jawab, "Jangan senin mba, saya masih ada interview. Mba tau nggak, saya udah masukin 70 cv ke 70 perusahaan, dan perusahaan yang mengundang interview ada 7." Wah, 10% dipanggil. "Jadi saya mau nyobain interview dulu untuk menambah pengalaman,"๐Ÿ˜‘. Saya counter, "Tapi kamu senin harus tanda tangan kontrak dan kalau udah keterima nggak boleh interview di tempat lain." Kandidat menjawab, "Baiklah mba, kalau saya udah tanda tangan kontrak, saya akan komitmen, SAMPAI MATI!!" Hahahaha๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚. Nggak usah sampai mati jugaaaak!
  • Pertanyaan saya yang lain, "Pernah dengar Rancupid?" Dan dijawab, "Enggak, saya cuma datang aja,"๐Ÿ˜‘. Ada juga yang menjawab, "Saya baca dari blognya mba Meutia." Hahaha, pantesan tiba-tiba hits di blog jadi banyak.
Pada kenyataannya diluar sana banyak banget orang pintar yang sedang mencari kerja. Kadang saya suka sedih, mereka mau digaji 'agak murah' demi pengalaman profesional di dunia kerja, apalagi mereka pintar. Mungkin saya agak galak dalam menginterview orang, tapi saya sering terenyuh mendengar perjuangan mereka pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain karena kontrak sudah berakhir dan mereka butuh pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ada juga kandidat yang mengisi waktu nganggurnya dengan ikut pelatihan agar bisa memanfaatkan waktu kosong mereka. Ada juga kandidat yang nggak komitmen dengan jadwal interview dan suka membatalkan seenaknya. Komitmen dan niat kalian akan dinilai sejak awal janjian interview. Apalagi yang sok jual mahal itu nggak banget deh. Udah CV biasa aja, sok jual mahal lagi๐Ÿ˜“.

Semoga ke depannya semakin banyak perusahaan baru bermunculan agar bisa menyerap tenaga kerja. Saran saya, sebelum memasukkan lamaran ke sebuah perusahaan, alangkah baiknya kalian riset dulu perusahaan tersebut bergerak di bidang apa karena di proses interview pasti akan ditanyakan. Emangnya kalian mau kalau tiba-tiba dipanggil oleh perusahaan yang tidak jelas asal-usulnya? Satu hal lagi yang harus kalian perhatikan adalah kualifikasi perusahaan untuk lowongan itu. Karena kalau kalian enggak masuk kualifikasi dan sekedar lempar cv doang, nanti bakalan susah menjawab pertanyaan interview dan udah bisa dipastikan kalian nggak akan lolos ke tahap berikutnya. Belum lagi kalau cv kalian isinya kebohongan dengan menulis udah pernah kerja disini dan disana. Pas interview pasti akan ketahuan. Beware ya!

Buat yang mau melamar kerja di perusahaan saya, bisa mengikuti link di bawah ini ๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡

3 comments:

Haryadi Yansyah mengatakan...

Ngakak di bagian "I no longer needed this item" hwhwhw.

Btw, sebelum berhenti, aku sempat dipidahkan ke bagian Human Capital (HRD) dan aku langsung diberi tanggung jawab rekrutmen frontliner dari Padang sampai Lampung (karena HC kantor wilayah). Aku emang nggak bertugas mewawancarai, namun karena mendamping interviewer jadi model wawancara kocak kayak gini lumayan sering aku temukan hehehe.

Di luar wawancara, banyak yang, "bang boleh minta no hapenya? biar ntar tahu hasilnya lebih cepat." haha berani banget!

Ada juga yang ngajak jalan, "bang, yuklah kita antar jalan-jalan. Baru pertama kali kan ke kota ini?"

Unik, dan kadang ngangenin juga.

Unknown mengatakan...

Kak minta tips dong gimana cara jawab pertanyaan dari atasan yg lagi interview kita yg kadang pertanyaan nya itu spontan dan bikin kita jadi planga plongo???

Hamsul Basri mengatakan...

Barang ini sudah nggak panjang lagi... Hahahaha... Cerita yang menarik, mbak/bu. Tulisannya juga enak banget. Sukses selalu.

Follow me

My Trip