Melanjutkan cerita jalan-jalan saya setelah makan siang di Pulau Jeju yang merupakan salah satu dari 7 Wonders of Nature. Langsung saja saya jabarkan satu-persatu ya. Mari disimak!
1. Seongsan Ilchulbong (Sunrise Peak)
Saya sudah pernah ke tempat ini di tahun 2014 yang lalu dan saya sudah pernah menuliskannya dengan lengkap. Untuk yang mau baca, bisa masuk ke link ini Jeju Part 1 : Seongsan Ilchulbong (Sunrise Peak). Tempat, kebersihan, dan suasananya masih sama dengan 4 tahun yang lalu. Memang terlihat banget kalau situs UNESCO World Heritage selalu dijaga dengan baik, sehingga kapan pun kita pergi pasti situsnya masih dalam kondisi sangat terjaga.
![]() |
Mari mendaki |
Perjalanan panjang |
Saya mulai trekking ratusan anak tangga untuk menuju puncak. Saya ingat, dulu saya mendaki dan menurun menghabiskan waktu sekitar 40 menit. Saya lalu menghitung waktu tempuh ke puncak dan turun lagi, apakah masih sama dengan 4 tahun lalu, atau malah memburuk, atau membaik? Seharusnya saya kan sudah sering naik gunung nih, masa' masih sama staminanya😆?
Pemandangan dari Sunrise Peak |
Perjalanan menaiki anak tangga memang lumayan capek deh. Ngos-ngosan terus, mungkin karena saya punya penyakit asma. Untung udaranya dingin, jadi nggak berkeringat. Tapi tetap aja jaket thermal harus dibuka karena kepanasan. Saya jadi lumayan sering duduk beristirahat, berfoto, lalu lanjut lagi mendaki. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu sih, saya lebih sering berfoto sekarang menggunakan hp dan nggak bisa langsung klik seperti kamera. Kalau pakai kamera kan tinggal-jeprat jepret aja.
![]() |
Tangga super panjang |
Waktu tempuh saya menaik dan menurun sekalian foto-foto malah menghabiskan waktu hampir sejam. Wah, kok tambah lama? Ini pasti karena asik berfoto, hihihi. Kalau saya pribadi menilai diri saya dari segi fisik lebih sehat dari 4 tahun lalu dan tahun ini tuh lebih narsis. Mungkin 4 tahun lalu nggak ngehits Instagram, jadi kalau sudah berfoto ya udah aja kelar. Nggak terlalu pusingin mau posting yang mana. Kalau sekarang kan harus benar-benar menciptakan foto yang oke banget untuk di Instagram, baru bisa pergi dari tempat itu😂😂😂.
2. Woman Diver (Snorkeling) Show
Perbedaan lainnya dibanding 4 tahun yang lalu di Sunrise Peak adalah saya sempat menonton Pertunjukan Para Penyelam Wanita (Woman Diver Show). Tepat jam 3 sore (kalau nggak salah lihat jam), kami sudah turun ke sisi kanan dari Sunrise Peak untuk melihat para wanita tangguh menyelam mencari Abalone (sejenis kerang-kerangan besar) untuk dijual demi mencukupi kebutuhan hidup.
Tempatnya Women Diver Show |
Awalnya saya males turun lagi ke bawah karena kalau balik ke parkiran lumayan agak curam pendakiannya. Berhubung teman-teman satu trip udah pada di bawah semua, jadinya saya dan adik terpaksa turun juga. Acara pertunjukan dimulai dengan beberapa ibu-ibu (nenek-nenek kayaknya karena sudah 70 tahun) bernyanyi dan menari menggunakan pakaian selam. Agak aneh sih, tapi saya tetap menonton.
Mereka mulai menyelam (snorkeling) |
Setelah menari dan menyanyi, mereka memakai snorkeling mask, lalu mulai masuk ke pesisir pantai. Saya agak aneh sewaktu membaca kalau kita bisa melihat para wanita 'menyelam'. Tunggu, menyelam? Gimana cara melihat orang menyelam kalau kita nggak ikutan menyelam atau kita berada di kapal selam? Firasat saya ternyata benar, ibu-ibu itu bukan menyelam, melainkan snorkeling. Makanya di judul tadi saya tulis Women Diver (Snorkeling) Show😅😅😅. Ketika mereka mendapat Abalone, seluruh pengunjung bertepuk tangan. Mungkin karena negara kita adalah negara yang cukup kaya dengan laut dan aktifitas snorkeling itu biasa banget di Indonesia, saya jadi nggak tertarik menonton pertunjukkannya sampai selesai. Saya mengajak adik saya belanja souvenir dan beli es krim aja di parkiran.
![]() |
Es krim jeruk 5000 won, mahal bener😅 |
![]() |
Permagnetan dan pergantungan kunci |
3. Kursi di Pinggir Pantai
Sebenarnya saya agak bingung memberikan judul paragraf kali ini. Destinasi ini nggak ada di dalam itinerary, tapi kata tour guide tempat ini adalah super romantic spot in Jeju. Berhubung pergi sama adik, agak aneh juga pergi ke tempat-tempat romantis😅. Hahahaha.
Bus berhenti di pesisir pantai dimana banyak sekali Cafe disepanjang tepi pantai. Wah tempatnya enak banget untuk nongkrong berlama-lama. Sayangnya kami cuma 20 menit disana. Mau makan di Cafe agak nanggung, mau jalan-jalan doang juga 20 menit kayaknya kelamaan.
![]() |
Kursi, meja, vas bunga |
Ada satu spot unik. Ada 2 kursi, 1 meja, dan 1 pot bunga mawar. Kata tur guide, ini adalah spot paling terkenal seantero Jeju untuk pecinta K-Drama. Duh, K-Drama yang saya tonton cuma serial yang diperankan oleh Lee Min Ho, itu pun nggak semua. Gimana saya mau ingat ini spot di K-Drama yang mana. Beberapa peserta tour adalah pasangan, jadi mereka mau aja foto disitu, sampe pada ciuman segala😓. Ummm, bikin saya awkward aja😰. Nah kalau saya dan adik sih aneh banget kalau fotoan disana. Tur guide bilang nggak harus pasangan, bisa saudara, atau sahabat. Teteup aja saya nggak mau, hahaha. Saya cuma jadi juru foto aja disana.
4. Manjanggul Cave
Setelah dari pantai, kami ke Gua. Lengkap sudah destinasi hari ini mulai dari gunung, pantai, dan gua. Berbeda dengan gua di Indonesia, Manjanggul Cave ini adalah UNESCO World Heritage. Lokasinya berada di Gimnyeong-ri, Gujwaeup, Kota Jeju, nggak begitu jauh dari pantai yang kami kunjungi. Tur guide membeli tiket dulu, baru menuntun kami ke arah pintu masuk gua. Dari luar sih terlihat gelap sekali gua tersebut dan yang pasti suhu udara di dalam pasti bakalan dingin banget nih.
![]() |
Menelusuri gua |
![]() |
Ada lampu juga |
Tinggi gua 30 m dan panjang 8.928 km, berbentuk seperti tabung lava terpanjang ke-12 di dunia dan yang terpanjang kedua di pulau Jeju. Saya takjub melihat betapa besarnya gua dan kebayang dulu lava mengalir melalui gua yang sedang saja masuki ini. Gua ini berada dalam kondisi yang sangat baik meskipun usia pembentukannya sekitar 200.000 hingga 300.000 tahun yang lalu. Di setiap dinding gua bisa dilihat ukiran aliran lava. Mungkin saya kurang paham tentang ilmu vulkanik karena saya kan anak IT😅, hihihi.
![]() |
Lava beku yang berbentuk pulau Jeju |
Semakin masuk ke dalam gua, maka semakin dingin. Saya sampai meresleting jaket thermal dan kalau berbicara mulai berasap. Ada pengukur suhu di dalam gua dan menunjukkan angka 6 derajat. Duh, pantesan dingin, mana gelap lagi, jadi tambah dingin😰. Kalian bisa melihat segala macam formasi lava di dalam gua. Mulai dari Stalaktit dan stalagmit lava yang banyaknya minta ampun😨😨😨, kolom lava, lava flowstone, pembekuan/pembatuan lava, gua karang, lava rakit, jembatan dari lava, dan lainnya yang terawetkan dan terpelihara dengan baik. Di antara semua hal dari lava tersebut, kolom lava (cairan lava yang sudah membatu) setinggi 7,6 m adalah yang paling menakjubkan. Kolom lava ini adalah yang terbesar dan terkenal di dunia.
![]() |
Kolom lava |
Perjalanan dari pintu masuk ke kolom Lava sekitar 2 km, balik lagi 2 km juga, sehingga total 4 km. Jauh banget ya. Hari ini saya udah mendaki gunung dengan ratusan anak tangga, melewat lembah, dan masuk ke gua yang panjang banget lagi. Udah tambah langsing badan ini, hihihi. Setelah dari Manjanggul Cave, seluruh peserta tur dibawa ke bandara sebagai perhentian terakhir. Ada beberapa peserta tur yang turun di tengah jalan karena mau belanja di Pasar Tradisional Dongmun. Saya dan adik memutuskan ke bandara aja, lalu naik taksi dari bandara ke hotel.
Setelah bersalaman dan mengucapkan selamat tinggal pada peserta tur yang lain di bandara, kami mengantri taksi. Hotel tempat kami menginap kali ini adalah Ciel Blue Hotel yang berjarak hanya 10 menit dari bandara dengan tarif 7000 won. Agak lebih murah sedikit daripada tarif taksi yang kami naiki selama ini. Sampai di hotel, kami beristirahat sejenak, mandi, shalat, baru deh keluar lagi untuk belanja.
Di postingan selanjutnya akan saya bahas tempat makan dan belanja di Jeju. Penasaran kan? Ditunggu~~~
0 comments:
Posting Komentar