Udara dingin mulai terasa ketika saya mendarat di Srinagar. Untung saya sudah menyiapkan jaket thermal di ransel dan bisa langsung dipakai. Mungkin karena saya berada di dalam bandara, jadi dinginnya masih bisa ditoleransi. Setelah mengambil bagasi, hal yang pertama kali saya lakukan adalah mencari wifi atau menyalakan paket data yang sudah saya beli di Delhi tadi. Saya sempat mengira hp saya error karena nggak dapat sinyal sama sekali. Udah sempat restart hp tapi nggak bisa juga. Mana di bandara nggak ada wifi lagi😓. Gimana mau ngabarin ke orang rumah?
Semua orang yang mau masuk ke Khasmir diwajibkan untuk mengisi formulir. Mungkin karena Khasmir masih daerah konflik dan orang yang keluar masuk kesini memang sengaja di data. Agak sulit mengisi form itu karena beberapa kata-katanya saya kurang paham. Saya bertanya pada petugas, eh petugas malah meminta pulpen, dan form saya diisikan olehnya. Hanya beberapa saja yang dia isi, lalu selesai. Lho, kok cepet banget😒? Kami masih harus menunggu Mas Anton dan Abby yang penerbangan beda sejam dengan kita.
Setelah Mas Anton dan Abby datang (pesawat GoAir sangat ontime), barulah kami keluar bandara dan bertemu dengan Mushtaq, tur guide yang akan mendampingin kami selama di Khasmir. Saya tau Mushtaq dari seorang teman di Instagram bernama Fawa, tapi yang membantu mengatur trip ke Khasmir ini adalah mbak Itha. Kita kemudian mengikuti Mushtaq ke parkiran mobil. Yang membingungkan, tiba-tiba kami diikuti banyak orang yang 'katanya' mau angkatin koper kita. Saya kira orang-orang itu adalah anak buah si Mushtaq yang sengaja diperbantukan. Sewaktu kita semua dan koper juga sudah masuk ke mobil, baru deh orang-orang itu minta bayaran 20 rupee. Duh!
Srinagar adalah kota terbesar di Jammu dan Khasmir. Kota ini sudah lebih aman untuk dikunjungi sejak tahun 2003. Namun, kalian bisa melihat di jalan-jalan masih dipenuhi dengan tentara bersenjata. Kata Mushtaq, semua tentara disini adalah orang India. Kalian juga bisa melihat banyak bangunan yang masih dikelilingi kawat duri dan karung pasir untuk perlindungan. Saya nggak bisa mengambil foto para tentara karena katanya nggak boleh. Daripada kena masalah di negri orang, mending diam aja nggak usah latah jepret-jepret sana sini.
Tujuan pertama kita adalah Dal Lake (Danau Dal). Kalian tau, kami akan tinggal di Houseboat (rumah dari kapal) yang ada di tengah danau. Khusus untuk Dal Lake, saya akan menulis satu postingan tersendiri karena banyak banget yang mau ditulis tentang tempat indah ini. Mobil di parkir di Dal Lake, kami turun, lalu Mushtaq bilang kalau kita cuma akan menurunkan barang doang, lalu lanjut jalan-jalannya. Sebenarnya saya pengen mandi dulu baru jalan-jalan, tetapi hari sudah semakin sore. Nanti malah nggak enak kalau mau jalan-jalan malam karena udara dingin dan nggak akan keliatan apa-apa lagi. Baiklah, saya nurut aja.
Mobil kami melaju kencang. Saya sengaja duduk dekat jendela untuk melihat-lihat pemandangan kota. Kalau sudah keluar dari kota Srinagar, kalian akan melihat desa-desa yang terlihat miskin. Rumah-rumah kumuh dan masyarakat yang berpakaian lusuh pun bertebaran dimana-mana. Mayoritas penduduk Khasmir beragama islam dan wajahnya seperti orang Arab. Kalian akan melihat para wanita mengenakan kerudung dan sangat jarang yang tidak pakai. Saya suka melihat anak-anak kecil pipinya merah karena kedinginan. Semuanya lucu dan imut, persis seperti ketika saya dulu di Madinah dimana anak-anak keturunan Arab semuanya cakep-cakep.
Tidak jarang kalau melewati pos penjagaan, supir harus melapor. Bahkan ada sebuah pos, kami semua disuruh turun dan berjalan kaki melewati pintu metal detector. Walaupun dulu di Aceh wilayah konflik, tapi nggak sebegininya juga sih. Sekali lagi saya tekankan untuk kalian agar nggak usah takut dengan keamanan atau pun prosedur keamanan yang kadang diberlakukan disini. Alhamdulillah Khasmir aman banget karena penjagaan dimana-mana.
1. Pari Mahal
Tujuan berikutnya bernama Pari Mahal yang berarti tempat tinggal para malaikat. Terletak di puncak pegunungan Zabarwan yang menghadap ke kota Srinagar dan berada di sisi barat daya Danau Dal. Arsitektur tempat ini sangat islami, mungkin karena dibangun pada masa pemerintahan Kesultanan Mughal Shah Jahan. Lokasi tempat ini berjarak 5 menit dari kota Srinagar dengan mengendarai mobil.
Keindahan mulai terlihat |
Diantara tangga-tangga |
Mushtaq mengajak kami untuk menaiki beberapa anak tangga. Dia bilang, ada sebuah tempat dimana kalian bisa menikmati pemandangan yang sangat indah. Kami mengikutinya dan takjub dengan pemandangan indah sejauh mata memandang. Kalian bisa melihat pegunungan dan kota Srinagar dari ketinggian, dengan pohon-pohon kayu yang masih dormant (tidur musim dingin). Saya sampai heran, perasaan pas naik mobil tadi nggak ada deh sisi jalan yang menunjukkan kami sedang berjalan menanjak.
![]() |
Subhanallah pemandangannya |
![]() |
Menikmati keindahan |
![]() |
Melompat kegirangan |
2. Nishat Bagh
Mungkin memang hobinya Kesultanan Mughal untuk membuat banyak taman, salah satunya adalah Nishat Bagh atau taman kegembiraan. Terletak di tepi Danau Dal dengan Pegunungan Zabarwan sebagai latar belakangnya, Nishat Bagh adalah taman indah yang menampilkan pemandangan danau di bawah pegunungan Pir Panjal yang tertutup salju. Taman ini adalah yang terluas kedua yang dibangun pada tahun 1633 oleh Kesultanan Mughal di Khasmir.
![]() |
Terpesona dengan keindahannya |
12 teras |
Nishat Bagh memiliki 12 teras yang ditandai dengan zodiac pada setiap tingkatannya. Karena posisinya berada di lembah, taman ini memiliki saluran air yang unik dengan kolam di setiap tingkatan dan air mancur untuk mempercantik suasananya. Semua teras diisi dengan berbagai bunga seperti mawar berwarna-warni, bunga lili, geranium, dan aster. Kelihatan sekali kalau taman-taman ini selalu dijaga kebersihannya dan ditata dengan rapi agar membuat pengunjung nyaman.
What a lovely😍 |
![]() |
Bergembira |
Karena sangat indah, saya jadi betah berlama-lama disini sambil berfoto hampir di setiap sudut taman. Kalian bisa juga berfoto dengan menggunakan pakaian khas Khasmir yang seperti orang Persia dan langsung cetak saat itu juga. Kalau saya sih nggak pede memakai pakaian seperti itu, hahahaha😁😁.
Setelah puas bermain dan berfoto di setiap sudut taman, hari mulai gelap, kami pun pulang ke Houseboat. Rencana saya akan membahas tentang Dal Lake dan Houseboat dalam satu postingan tapi bukan di postingan selanjutnya ini. Sabar ya, saya akan menulis semua tempat indah di Khasmir supaya kalian ngiler dan ingin pergi kesana. Di perjalanan pulang ke Houseboat, kami sempat membeli berbagi roti cemilan, gorengan, dan buah anggur. Harganya murah banget mulai dari 5 rupee sampai 100 rupe saja, sehingga semua jadi ingin dibeli. Anggurnya menggiurkan banget dan saya memasukkan ke dalam mulut tanpa dicuci terlebih dahulu. Alhasil, kombinasi gorengan dan buah anggur yang nggak dicuci membuat saya besoknya mulailah batuk-batuk. Bukan cuma saya yang makan anggur tanpa dicuci, satu mobil begitu semua😅.
Beberapa foto diambil oleh Kristanto Nugroho (IG: kriz_nugroho).
2 comments:
Neng Kece bener fotonya.. Kenalan yook... hahahhaha
Bagus beuner ya pemandangannyaaaa
@Miawguk: Biar kamuhh mau ke sanah jugak
Posting Komentar