April 11, 2018

Mesmerizing Yousmarg

Hari kelima di Khasmir. Nggak terasa udah hampir seminggu kami berpergian ke daerah dingin yang satu ini. Destinasi hari itu adalah Yousmarg yang berjarak sekitar 47 km dari kota Srinagar. Seperti biasa, saya naik mobil dan tidur dulu sampai ke tujuan. Lumayan untuk beristirahat karena lama perjalanan terkadang bisa sampai 2 jam. Jangan ditanya pemandangan sepanjang jalan yang sebagian besar adalah gunung-gunung, pohon-pohon yang masih dormant (tidur di musim dingin), dan rumah-rumah penduduk.

Saya terbangun ketika tiba di tempat dimana banyak pohon-pohon berbunga pink seperti Sakura di Jepang. Saya tanya Mushtaq, katanya itu adalah bunga dari pohon almond. Berhubung saya seorang petani, jadi saya lumayan mengerti pohon-pohon bunga seperti ini tapi harus dilihat dari dekat. Kalian pasti bakalan terkecoh dengan bunga di pohon almond dibandingkan pohon plum (bunga 'ume' kalau di Jepang). Keduanya pohon itu memang berbunga di musim semi, tapi bunga plum lebih rapat kelopaknya.
Diantara bunga Almond
Setelah puas berfoto di pohon almond, kami sampai di Yousmarg. Sebelum melakukan perjalanan, kami makan dulu untuk mengisi perut. Mobil tur diparkir di pinggir resto yang terlihat sangat sepi. Kami masuk ke resto dan memilih tempat untuk duduk. Karena tidak masuk cahaya matahari kedalam resto, tempat ini jadi terasa super dingin. Akhirnya kami memilih duduk di luar sekalian berjemur. Sebelumnya, saya sempat memesan air panas untuk minum. Yang datang malah air panas yang dimasukin ke dalam botol plastik dengan berwarna keruh. Kayaknya mereka memasukkan air mineral ke panci yang nggak begitu bersih, baru di tuang lagi ke botol plastik. Kan saya jadi males minumnya😓.

Sudah sejam kami menunggu sejak memesan makanan. Padahal, makanan yang kita pesan sederhana saja yaitu nasi goreng dan ayam masala. Bahkan Mba Septa cuma minta tolong direbusin indomie aja bisa lamaaaa banget. Saya aja kalau masak sejam itu bisa untuk makan sekeluarga besar, ini kok lamaaa banget ya? Mba Septa dan Mba Any sampai ngecek ke dapur karena lama banget. Katanya sih mereka masaknya gantian di satu kompor. Tapi seharusnya nggak sebegini lamanya juga😠.

Sampai akhirnya Mushtaq datang untuk bertanya ke dapur, kenapa lama banget? Duh, kita udah ngabisin terlalu banyak waktu disini. Mereka bilang, biasanya orang-orang pesan makanan dulu disini, main ke Yousmarg, baru balik dan makanan sudah tersedia. Seandainya kami tau begitu, memang lebih baik main dulu baru makan😑. 1,5 jam kemudian, makanan datang. Hasilnya biasa aja, nggak ada yang terlalu spesial, bahkan indomie Mba Septa yang awalnya cuma disuruh rebus doang malah jadi mie gemuk ditambah campuran bumbu Khasmir yang ntah apa rasanya😅. Padahal cuma -minta direbusin doang-, supaya Mba Septa bisa pakai bumbu Indomie yang ada di kemasan. Menghabiskan makanan sih cepet, hanya 15 menit. Nggak sejalan dengan waktu memasak yang super duper lama.

Setelah makan, kami naik mobil tur dan menuju parkiran Yousmarg yang jaraknya mungkin hanya 100 meter dari tempat makan. Seperti biasa, kami diserbu orang-orang yang menawarkan kuda dan saya tetap menolaknya. Agak males juga melihat kuda mereka yang kurus dan dekil, mana bau banget lagi. Kami semua memilih untuk jalan kaki saja menelusuri anak tangga dan menuruni bukit yang masih tertutupi salju. Pemandangan di kiri dan kanan sudah terlihat padang rumput yang luas, tapi kami masih terus berjalan untuk menuruni lembah. Nanti aja berfoto dipadang rumput. Jalanan di bukit-bukit sangat licin sampai-sampai saya terpeleset berkali-kali. Yang agak ngeri kalau harus berjalan di tempat sempit yang bersisian dengan jurang😱. Walaupun sepatu saya waterproof, tapi dijalanan licin nggak begitu bisa dipakai. Jadi menyesal bawanya.
Pohon pinus dan sungai yang masih kering
Jalan masih tertutupi salju
Tangga tertutupi salju
Kami menuruni banyak anak tangga sampai akhirnya menemukan sungai berbatu dengan pemandangan pohon-pohon Pinus sejauh mata memandang. Kata Mushtaq, salju digunung belum mencair semuanya, makanya aliran air sungai nggak begitu deras. Pemandangannya indah sekali memang, tapi menurut saya di Indonesia banyak yang lebih bagus. Yang membedakannya hanya karena masih banyak sisa-sisa salju terlihat menambah warna putih pemandangan. Kami berfoto dan merekam video saja disini. Tidak lama setelah itu, kami kembali naik ke atas bukit. Ini adalah perjalanan yang lumayan bikin ngos-ngosan karena saya harus mendaki. Maklum, saya punya asma dan mendaki gunung memang agak sulit buat saya. Paling males kalau ketinggalan rombongan walaupun pasti ditungguin.
Terus berjalan
Sungai, pohon pinus, dan bebatuan
Tim Phase 2😅
Tanpa Mba Carla
Setelah mendaki dan keringetan (baru kali ini berkeringat selama di Khasmir), kami berjalan kembali ke parkiran mobil tur. Sebelumnya sempat mengambil beberapa foto di padang rumput. Kata Mushtaq, Yousmarg bagus dikunjungi di akhir musim semi dan memasuki musim panas karena pemandangannya akan sangat hijau. Banyak juga orang-orang berpiknik dengan menggelar tikar dan memakan bekal hasil masakan sendiri. Wah, ntah kapan bakalan balik kesini lagi. Kami lalu melanjutkan jalan ke parkiran mobil. Beberapa teman saya menaiki kuda karena kasihan sama pawangnya yang kebanyakan anak-anak. Saya masih trauma pernah digigit kuda selama di Bromo. Kalau nggak terpaksa banget, nggak mau naik kuda lagi.
Berpose
Hai!
Kuda dengan pawang anak kecil
Di mobil tur, kali ini musik yang diputar bukan lagu India (yang saya sampai hafal liriknya) lagi. Playlist musik di mobil mengikuti yang ada di hp Abby dan Mba Septa jadi enak banget semua musiknya. Karena jalanan terlalu berkelok-kelok, akhirnya saya mengajak teman-teman untuk berjoget-joget di dalam mobil supaya perjalanan jadi nggak terasa. Saya kira ide ini bakalan dikira norak banget, eh tau-tau semua malah bersemangat😝. Jadilah kami selama 30 menit joget-joget mengikuti musik dengan direkam oleh Mushtaq sambil ketawa-ketawa nggak jelas. Beberapa teman ada juga yang udah pusing dan nggak ikutan joget, malah tiduran diantara keberisikan suara musik, hihihi. 
Joget-joget biar nggak muntah
Terus aja joget
Sambil makan snack rasa tomat Spanyol yang aneh banget 😣
Sore hari, kami tidak langsung kembali ke Houseboat. Teman-teman ingin main ke kota untuk belanja dan saya ngikut aja. Kami turun di pinggir jalan, lalu mengikuti Mushtaq menyusuri gang-gang yang sempit diantara pertokoan. Kalian nggak usah berharap membeli pakaian bermerk disini, tapi jaket-jaket cowok Khasmir pada keren-keren lho. Saya aja suka banget. Mana mereka cakep, pakai jaket keren, jadilah level kegantengan jadi menaik😍😍😍. Selagi teman-teman saya belanja, hal yang menarik untuk saya adalah es krim. Saya mengajak Rezki dan Abby mampir di toko es krim. Kami harus menunggu sekitar 10-15 menit untuk mencicipi rasa es krim karena harus menunggu es krim dibuat dulu. Lama juga ya.
Es krim
Segala macam Lays
Nge-Photo Bomb Mba Itha
Baiklah, selanjutnya saya akan membahas tentang tempat tinggal kami selama di Khasmir yaitu Dal Lake. Sampai jumpa lagi :)

0 comments:

Follow me

My Trip