Jadwal keberangkatan dari Istanbul ke Dubai menggunakan Emirates adalah pukul 19.25 waktu Istanbul. Memang sengaja memilih penerbangan malam biar bisa tidur. Sebelum ke bandara, saya dan keluarga sempat berjalan-jalan untuk belanja dan makan siang. Setelah itu balik ke hotel dan jam 4 sore kami berangkat ke bandara. Kami juga sudah membooking mobil untuk minta diantarkan ke bandara seharga 170 Lira.
Perjalanan dari Hotel Sahin ke Bandara Istanbul Atatürk memakan waktu sejam lebih. Saya terus melihat keluar kaca mobil untuk menikmati kota Istanbul terakhir kalinya sebelum pulang. Hiks, ada rasa sedih di hati ketika harus menerima kenyataan kalau liburan telah usai😢. Ntah kapan bisa ke negara ini lagi.
Proses cek in pesawat Emirates berjalan lancar, imigrasi juga lancar, dan sampailah kami ke boarding gate. Kami kemudian masuk pesawat dan duduk manis. Good bye Istanbul, semoga suatu hari bisa kesini lagi. Perjalanan dari Istanbul ke Dubai memakan waktu 4 jam 35 menit. Tidak seperti penerbangan pergi, penerbang pulang kali ini alhamdulillah tanpa turbulensi. Saya hanya tidur di pesawat, bangun ketika makanan dihidangkan, lalu tidur lagi. Sampai akhirnya mendarat di Dubai International Airport. Kali ini karena hanya transit, kami masuk ke ruangan khusus penumpang transit yang menurut saya lebih bisa disebut sebagai Mall, daripada bandara. Berhubung sudah malam, saya masih ngantuk, jadi kami mencari kursi panjang yang bisa selonjoran kaki untuk tidur. Nggak usah takut kehabisan kursi karena banyak banget kursi panjang untuk tidur di bandara.
Ketika adzan Shubuh berkumandang, saya bangun lalu menuju Mushalla untuk shalat. Selesai shalat dan kembali ke kursi, eh kursinya sudah diambil orang. Jadinya memilih kursi yang lain untuk tidur sampai jam 7 pagi. Karena saya sudah merasa cukup tidur, jadilah saya berkeliling untuk belanja sambil mengajak adik. Sebelumnya kami cuci muka dan sikat gigi dulu, lalu mampir ke gerai parfum Jo Malone dan menyemprot kepala dan badan pakai parfum tester supaya wangi (lumayan nih gratisan dan penjualnya nggak jutek sama orang yang cuma nebeng semprot seperti saya dan adik😂😂😂). Saya lalu mampir ke konter Kiehl's dan beli paket day and night duo yang hanya sekitar 1.3juta. Kalau di Indonesia, satu produk bisa 800rb-900rb. Saya juga masuk ke toko souvenir (beli magnet kulkas dan coklat) untuk menghabiskan uang Lira yang sudah ditukar ke Dirham. Awalnya mau beli Lancome dan berbagai produk skin care yang hanya 100rban tapi adik saya keburu pergi. Yahh, nggak ada yang nemenin belanja😔. Emang susah ngajak cowok belanja😩.
![]() |
Jendela pesawat Emirates |
Penerbangan menuju Kuala Lumpur dijadwalkan pukul 10.25 pagi dan sejam sebelumnya sudah boarding karena pesawatnya besar dan penumpang banyak. Saya sudah berencana untuk tidak tidur karena penerbangan siang, jadi mau nonton tv aja. Lama perjalanan dari Dubai ke Kuala Lumpur adalah 7 jam 25 menit dan saya berhasil menonton 3 film sekaligus tanpa tidur sama sekali. Ke toilet aja nggak😆. Makan pun sambil nonton. Jadi nggak terasa udah sampai aja ke Kuala Lumpur International Airport pukul 21:50. Alhamdulillah.
Kami ambil bagasi yang sangat banyak, lalu proses ke imigrasi Kuala Lumpur, baru akhirnya say good bye and thanks ke Willy untuk perjalanan yang menyenangkan dan melelahkan ini. Kapan-kapan kita jalan bareng lagi ya Wilay. Saya dan keluarga lalu memesan taksi menggunakan aplikasi Grab untuk diantarkan menuju Tune Hotel KLIA2 karena besok saya harus melakukan penerbangan paling pagi ke Jakarta untuk mengejar jadwal dokter gigi. Karena sebelumnya tidak membook Tune Hotel menggunakan aplikasi, jadilah kami dapat harga mahal banget yaitu sejuta lebih untuk satu kamar per malam. Padahal cuma tidur beberapa jam saja harus membayar sejuta😓. Duh! Udah lelah dan nggak sanggup mikir lagi, jadinya tetap membook kamar mahal itu.
Besoknya saya bangun jam 4 pagi, bersiap-siap dan berpamitan pada Mama, adik, dan tante, lalu keluar dari hotel untuk menuju KLIA. Seperti biasa saya naik Free Shuttle ke KLIA1 dari KLIA2. Sesampai di KLIA1, saya cek in Malaysia Airlines, proses imigrasi, baru shalat Shubuh. Kemudian boarding ke Jakarta. Sepanjang perjalanan saya tidur supaya cepat sampai. Sekitar jam 8 saya tiba di Jakarta. Alhamdulillah dapat bus Hiba Utama ke Depok juga cepet, jadinya sampai ke rumah jam 10 pagi. Saya beberes rumah sebentar, mandi, dan ke dokter gigi deh.
Alhamdulillah selesai juga menulis tentang Turki selama 4 bulan sejak pulang dari sana😓. Di postingan berikutnya akan saya tuliskan kesimpulan perjalanan di dua negara United Arab Emirates dan Turki. Semoga bisa menjadi acuan ketika kalian ingin jalan-jalan kesana ya. Sampai jumpa!
2 comments:
Cukup melelahkan juga ya penenerbangan dari Istambul, Dubai, dan KLIA ya Mbak. Tapi dari membaca saja saya bisa ikut merasakan keasyikannya. Apa lagi makanan di Emirates enak semua :)
@cakrawalakita : iya melelahkan dan menyenangkan 😍
Posting Komentar