September 09, 2018

Bye Lombok

Keluar pintu masuk air terjun Sindang Gile dan Tiu Kelep, kami kembali ke parkiran mobil. Awalnya saya bilang ke tur guide mau ganti baju atau mandi dulu karena udah basah kuyup. Tur guide bilang, mereka bakalan bawa kita ke sebuah tempat paling enak dan nyaman untuk makan dan berfoto. Tapi 'gimana nih naik mobil sambil basah-basah begini? Dan mereka bilang nggak apa-apa. Ya udah, saya dan teman-teman pun masuk ke dalam mobil.

Saya kira kami akan melakukan perjalanan yang lama dengan mengendarai mobil. Ternyata hanya 2 menit saja, eh sudah sampai ke Rinjani Lodge, sebuah resort indah dan mewah di kaki gunung Rinjani. Wow, saya takjub dengan pemandangan yang disajikan di sekitar kolam renang. Apalagi, air kolam renangnya hangat. Saya masuk ke kolam sekedar untuk menikmati suasana hijau pegunungan yang sedikit berkabut. Enak nih buat melamun karena pemandangannya memang Masya Allah indahnya😍. Sewaktu kami hendak berenang, pelayan hotel bilang kalau masuk ke kolam renang harus buka baju dan saya langsung heran. Hah, 'gimana mau buka baju😅? Pelayan langsung meralat perkataannya, "Enggak mbak, cuma buat cowok." Hahaha saya ngakak sendiri. Ah, seandainya resort ini dekat dengan bandara, mungkin saya mau bermalam disini.
Santai
Setelah puas bermain air (nggak bisa lama-lama juga karena kita harus menuju bandara), saya memesan makanan terlebih dahulu baru ganti baju. Sebenarnya kalau mau mandi bisa juga sih, tapi saya agak malas mandi kalau buru-buru. Pengennya sekalian keramas pakai air panas dan agak lama mandinya. Takutnya kalau saya mandi, teman-teman malah telat nanti ke bandara. Belum lagi harus hairdryer rambut. Teman-teman cowok sih pada mandi karena mereka kan gampang ya.

Selesai ganti baju, makanan pun siap dihidangkan. Kalian bisa menikmati steak, chicken cordonbleu, pokoknya makanan ala Barat disini dengan rasa yang enak banget (ntah karena udah kelaperan) dan harga yang masih lumayan murah. Kami nggak bisa buru-buru makan karena sudah jam 4:15 sore, sedangkan jadwal keberangkatan pesawat Rezki pukul 7:45 malam. Kata tur guide, dari Rinjani ke bandara tanpa macet memakan waktu sekitar 3 jam dan saya langsung was-was, mending berangkat sekarang deh. Terlalu mepet ntar, walaupun kita udah web check in.

Benar saja, sudah 2 jam perjalanan dan belum terlihat tanda-tanda akan mencapai kota. Saya jadi agak panik, 'gimana kalau ntar bensin nggak cukup, atau pesawat udah boarding, dan bermacam kepanikan lainnya. Mana rambut masih basah dan jadi kedinginan sendiri terkena AC mobil dan membuat tambah was-was. Saya lebih memilih diam, agar seisi mobil nggak ikutan panik, sambil melihat GMap terus-menerus. Berharap jarak diperpendek oleh Allah. Dan kalian tau, kami tiba di bandara pukul 7:30 dan saya suruh Rezki berlari masuk. Alhamdulillah dia keburu juga naik pesawat dan menjadi penumpang paling terakhir. Huff!!!

Saya dan teman-teman lainnya mulai santai. Abby juga terbang ke Semarang malam itu, tapi jadwal keberangkatannya pukul 9. Setelah Abby masuk bandara untuk check in, saya dan Diana diantar ke hotel yang berjarak hanya 5 menit dari bandara. Kami mengucapkan selamat tinggal pada tur guide dan berterima kasih pada pelayanannya yang memuaskan. 

Saya dan Diana kemudian check in Grand Royal B.I.L hotel (harganya murah dan fasilitasnya bagus), lalu masuk kamar dan akhirnya saya bisa mandi dengan puas. Setelah itu saya mulai mentransfer foto-foto dan video dari kamera GoPro sambil beristirahat. Tampaknya hari ini capek sekali deh. Saya tidur jam 10 malam, lalu bangun jam 5 untuk shalat Shubuh, lalu tidur lagi sampai jam 8. Saya mandi, sarapan, lalu minta diantar ke Bandara. Semua hotel yang berada dekat bandara memang menyediakan fasilitas antar ke bandara gratis, jadi memudahkan kita sebagai wisatawan.

Liburan kita ke di Pulau Lombok sudah usai. Kalau mengingat saat-saat liburan sangat bahagia agak berbanding terbalik dengan kondisi Lombok pasca gempa bumi yang menyedihkan sekali😢😢😢. Resort di Gili Trawangan juga pada hancur, kota sudah amburadul, ahhh jadi sedih. Walaupun saya sudah merasakan gempa yang lebih dahsyat lagi, tapi dimana-mana bencana alam tidak ada yang bisa diremehkan. Saya tau banget rasanya jadi pengungsi dengan keterbatasan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Semoga Lombok cepat pulih, sehingga saya bisa liburan lagi kesana.

Buat kalian yang ingin meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Lombok, bisa menyumbang bantuan dana melalui Kitabisa.com. Tinggal search aja Lombok, nanti keluar semua link untuk menyumbang. Saya sering menyumbang di situs sini dan sudah terjamin aman kok. Akhir kata, cuma bisa berdoa saja. Semoga Allah SWT meringankan kesedihan, mempercepat pemulihan kota, memberikan kesabaran, dan memasukkan ke dalam surga untuk para korban yang sudah meninggal. Stay safe and stay strong!

0 comments:

Follow me

My Trip