Awal bulan Oktober kemarin, negara kita mendapat kehormatan lagi untuk menjadi tuan rumah acara perhelatan Pesta Olah Raga Difabel, Asian Para Games 2018. Berbeda dengan Asian Games, ini merupakan kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Difabel Asia. Acara ini baru diadakan tiga kali di dunia dan tahun 2018 adalah yang ketiga kalinya. Asian Para Games diadakan di Jakarta dan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kali ini Palembang tidak termasuk kota sebagai penyelenggara.
![]() |
Selamat datang |
![]() |
Cabang olah raga yang dipertandingkan |
Seperti Asian Games 2018, saya sangat menanti Opening Ceremony-nya. Walaupun nggak beli tiket nonton langsung, saya tetap bela-belin nonton di tv. Upacara pembukaan dan penutupan diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Acara tetap spektakuler dengan mengusung tema laut, tapi menurut saya kembang apinya kurang banyak. Beberapa kursi stadion terlihat kosong padahal tiket yang dijual sudah sold out. Tidak semua stasiun tv menayangkan acara Opening dan Closing Ceremony. Hanya TVRI dan Metrotv saja yang menjadi official broadcaster. Kalau bukan karena mengikuti berita di Instagram, mungkin saya tidak tau stasiun tv mana yang menayangkan acara ini.
![]() |
Suasana di stadion |
![]() |
Bukalapak sponsor utama |
Saya baru bisa datang ke GBK hari Jumat tanggal 5 Oktober 2018. Awalnya mau nonton pertandingan, tapi sudah kehabisan tiket di jam pagi sedangkan saya harus ke kantor di siang hari. Bukalapak menjadi official sponsorship di acara besar ini. Kalian bisa melihat hampir semua dekorasi outdoor GBK sangat 'Bukalapak' sekali dengan warna merah menyala. Sekarang acara-acara besar sudah sanggup dibiayai perusahaan IT. Teringat dulu sponsor terkuat adalah perusahaan rokok yang terkadang tidak cocok dilibatkan di acara olah raga😯.
Pada saat saya berkunjung ke GBK, kawasan stadion agak sepi. Booth makanan nggak sebanyak di Asian Games. Untung saya udah makan dulu di FX, jadi nggak kebingungan cari makan siang. Bahkan banyak booth kosong, padahal masih pagi menuju siang hari. Pengunjungnya juga lebih sepi dari Asian Games 2018. Ntah karena sudah hari kelima dan besok Closing Ceremony.
![]() |
Booth paling pinggir saya yang terisi |
Saya sempat mampir di Super Store yang tidak terlalu mengantri (teringat pas Asian Games antrian sudah seperti ular naga panjangnya). Souvenir di dalamnya banyak banget beraneka ragam dan diserbu oleh para pengunjung. Kalau saya hanya suka magnet kulkas saja, yang lain nggak begitu menarik. Harganya juga lumayan mahal. Boneka kecil saja bisa Rp. 275,000. Masing-masing pengunjung diberikan jatah waktu 10-15 menit di Super Store untuk bergantian dengan pengunjung lain yang sudah mengantri diluar.
Berhubung saya tidak menonton pertandingan, jadi nggak bisa mereview keseruannya. Mungkin karena acara terlalu singkat dan untuk orang-orang kantoran seperti saya harus mencari waktu yang enak baru bisa ke GBK. Sewaktu Asian Games, saya dan teman-teman sengaja datang di weekend untuk menonton pertandingan, sedangkan di Asian Para Games malah hari Sabtu sudah Closing Ceremony.
Walaupun nggak sempat nonton pertandingan, alhamdulillah para atlet Indonesia tetap mendapatkan hasil gemilang di posisi 5 besar. Mungkin karena euphoria tuan rumah, sehingga atlet jadi lebih bersemangat. Apalagi dengan suporter yang pastinya heboh banget berteriak untuk membakar semangat atlet yang bertanding agar memberikan yang terbaik.
Congratulations Indonesia! Prok! Prok! Prok! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
0 comments:
Posting Komentar