Januari 31, 2019

Talkshow on Rancupid 2nd Birthday

Menulis tentang ulang tahun Rancupid di penghujung Januari. Bulan ini memang spesial untuk perusahaan saya. Nggak terasa sudah 2 tahun menjalani jatuh bangun di PT. Rancupid Citra Indonesia. Teringat dulu hujan-hujanan pergi ke kota Bireuen dari kota Matang Glumpang Dua naik sepeda motor untuk mengurus rekening perusahaan. Dengan modal paling minimal, akhirnya bisa juga mendirikan perusahaan sebagai wujud dari mimpi-mimpi saya selama ini. Alhamdulillah, sudah 2 tahun berlalu, dan masih akan terus berjalan insya Allah.

Kalau dibandingkan dengan ulang tahun di Januari 2018 dimana kami hanya mengundang 3 orang saja untuk meramaikan suasana yaitu Satrio, Insan, dan Bunda Dinda. Waktu itu karyawan Rancupid masih 7 orang dan kita merayakannya secara kecil-kecilan di kantor LeGreen Setiabudi di ruangan berukuran 4 x 4 meter. Saat itu sangat bahagia bisa merayakan ulang tahun pertama, walaupun hanya dengan memesan catering dan kue ulang tahun seadanya saja. Mungkin karena keberkahannya, sehingga di dalam ruangan kecil pun, kita sangat bahagia. Saya percaya rejeki dari Allah subhanahu wata'ala tidak melulu tentang uang. Kebahagian bercengkrama dengan orang-orang terdekat juga merupakan rejeki yang tidak ternilai.

Lihatlah apa yang terjadi setahun kemudian...

Dulu, saya hanya berdoa kepada Allah agar bisa merayakan ulang tahun kedua Rancupid di ruang meeting kantor LeGreen yang ukurannya lebih luas lagi. Tapi Allah memberikan rezeki lebih dari itu. Di dalam masa krisis seperti sekarang, kita bisa merayakan ulang tahun di Hotel HARRIS Tebet, salah satu hotel berbintang 4. Jangankan berpikir merayakan di hotel, awalnya malah hanya ingin makan-makan kecil-kecilan di kantor seperti tahun lalu. Mungkin ini namanya rezeki yang tidak disangka-sangka, alhamdulillah.

Sebenarnya Rancupid berulang tahun di tanggal 11 Januari (11.1), tapi pada saat itu ada beberapa karyawan sedang tidak ada di kantor. Rasanya tidak lengkap kalau merayakan ulang tahun tidak bersama orang-orang yang sudah dari dulu mengabdi ke Rancupid. Maka dari itu kita memutuskan untuk menunda acara. Kebetulan tanggal 26 Januari 2019, Rancupid dan Nest School akan mengadakan talkshow juga di Hotel HARRIS. 

Saya tanya ke Khanti, apa kita satuin aja acaranya biar seru? Mungkin acara Talkshow tentang dunia digital yang notabene agak teknis bisa diselingi dengan acara seru seperti ulang tahun. Khanti langsung setuju dan kita mulai berpikir untuk beli kue ulang tahun. Sempat berpikir lagi, kalau kue ulang tahun di toko kue seperti Harvest atau Dapur Cokelat terlalu biasa. Rasanya ingin bisa menghidangkan kue yang keren agar para peserta seminar nantinya takjub dengan acaranya juga kue ulang tahunnya. Kebetulan Khanti punya seorang teman Cake Designer (Instagram thecakeandsendy) yang sudah malang-melintang di dunia kue tart. Saya bilang ke Khanti kalau tema acara kita adalah Amazon dan ingin kue yang "Amazon banget". Sempat googling juga untuk mencari inspirasi bagaimana kue yang "Amazon banget" dan memberikan beberapa referensi ke Mba Sendy (designernya). Selanjutnya gimana pun bentuk kuenya, kita serahkan dan percaya saja pada desainernya.

Sebelum acara Talkshow, banyak hal yang bikin galau. Pertama adalah harus membooking tempat di Hotel Harris yang pada saat itu peserta yang mendaftar Talkshow baru 5 orang😟. Kebayang gimana pusingnya saat itu. Mau booking tempat yang gede, tapi peserta baru sedikit. Giliran pesan tempat yang kecil, pengalaman mengatakan kalau acara Talkshow bertema Information Technology itu yang daftar sering mepet dengan hari H. Ya udah deh, saya dan Khanti nekad membooking tempat untuk 30 orang. Kegalauan kedua adalah ketika ingin memesan berapa porsi kue tart. Mengingat yang mendaftar masih 5 orang, kami nekad juga memesan kue untuk 50 porsi. Sempat terjadi dilema pada diri kita kalau nanti kuenya berlebihan, sedangkan yang datang malah sedikit. Hanya dengan modal bismillah dan nekad, kita booking hotel dan memesan porsi kue. Kebayang betapa deg-degannya saat itu😟😟😟.

Seperti yang kami prediksi sebelumnya, H-2 sampai hari H, mendadak banyak peserta Talkshow yang mendaftar. Antara bingung dan bahagia juga sih karena kapasitas ruangan untuk 70 orang, sedangkan kalau kita hitung-hitung peserta dan panitia berjumlah 65 orang. Kami menambah pembayaran untuk 60 orang ke hotel HARRIS dan hotel juga melebihkan makanan sampai 65-75 porsi, alhamdulillah rejeki lagi. Tim Rancupid dan Nest School sempat briefing dulu sekitar satu jam sebelum makan siang pada hari H sekalian gladi resik agar Talkshow berjalan dengan baik. Setelah briefing, kami makan siang di Restoran Padang Sederhana (seleranya udah paling pas) sampai super kenyang supaya nanti bisa berenergi ketika sudah berada di atas panggung.
Bersiap
Gaya dulu
Diantara standing banner
Pukul 13.30 teng, Talkshow dibuka oleh Mas Dzaky selaku MC. Kita berusaha untuk ontime agar para peserta melihat kita sebagai orang-orang yang menghargai waktu. Moderator kali ini adalah Mas Army Alghifari, CEO Woimedia yang juga seorang Master di Dunia Digital Marketing. Saya dan Achmad sebagai para Founder maju duluan ke panggung. Kami bercerita asal mula bermain di Amazon sampai membuka sebuah Perseroan Terbatas (PT). Baru setelah itu Khanti dan Rosiva naik ke panggung untuk bercerita bagaimana menjalankan bisnis bersama saya. Terakhir Satrio yang naik yang bercerita bagaimana menjadi seorang Data Scientist selama ini di Rancupid.
Saya dan Achmad
Rosiva dan Khanti
Terakhir Satrio
Ketika sesi tanya jawab, lebih dari setengah peserta mengacungkan tangan. Saya kaget, betapa orang-orang sangat antusias dengan cerita bagaimana kami berjualan di Amazon. Karena keterbatasan waktu dan memasuki shalat Ashar, tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk bertanya. Ketika coffee break, saya dan teman-teman dihadang banyak peserta untuk bertanya lebih lanjut tentang Amazon, bisnis di Amerika, dan berbagai macam pertanyaan seputar mendirikan perusahaan. Saya sampai lelah menjawab banyak pertanyaan, tapi di satu sisi saya senang sekali karena mereka berarti antusias dengan acara dan materinya.

Selesai break, acara Talkshow dilanjutkan dengan presentasi singkat tentang bisnis di Amazon oleh Khanti. Selesai presentasi, peserta seminar  tambah antusias lagi untuk mengajukan pertanyaan. Disini saya dan Achmad tidak begitu banyak menjawab pertanyaan karena Rosiva, Khanti, dan Satrio bisa menjawab semua pertanyaan dengan singkat, padat, dan jelas. Kita memang harus mengejar waktu sehingga beberapa orang tidak mendapat kesempatan bertanya (saking ramenya yang bertanya). Insya Allah jawaban-jawaban dari Rancupid bisa menjawab beberapa pertanyaan yang belum sempat diajukan peserta lainnya.

Di akhir acara, Mas Army mengatakan kalau ada surprise🎉karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun Rancupid🥳🥳🥳. Rezki dan Mas Dzaky datang dengan mendorong meja yang berisi kotak super besar. Jangankan peserta, saya juga penasaran dengan apa isinya (walaupun saya tau ini adalah kue ulang tahun, tapi kan belum tau 'gimana hasilnya). Kotak kue dibuka dan muncullah kue🎂 berbentuk kardus Amazon Prime yang sukses membuat kue ini menjadi selebriti pada saat itu. Semua peserta memfoto kue dari setiap sudut, melakukan selfie, dan tidak sabar ingin mencicipinya. Lagu selamat ulang tahun pun diputar oleh Hotel Harriss yang membuat acara semakin meriah. Jangan ditanya betapa senangnya saya pada saat itu. Super duper happy!🤗🤗🤗
Amazon Cake
Hal yang paling nggak tega adalah ketika harus memotong kue. Kebayang harus merusak hasil karya indah itu. Tapi kalau nggak dipotong dan dibagi-bagikan, nanti malah mubazir dan nggak dimakan. Akhirnya kue dipotong oleh karyawan saya bernama Tiyu🍰🍰🍰, lalu dibagikan ke seluruh peserta. Alhamdulillah semua bisa kebagian kue🍰 dan kegalauan kalau kuenya nggak cukup seketika sirna. Bahkan masih menyisakan sepetak besar kue yang harus dibawa balik ke kantor.
Pose bareng
Alhamdulillah segala puji bagi Allah karena acara berlangsung sukses. Talkshow tidak membosankan, waktunya tidak kepanjangan dan kependekan, ditambah selingan acara ulang tahun dengan kue sangat keren memberikan kesan mendalam kepada Rancupid, Woimedia, dan juga para peserta seminar. Ntah apa yang akan terjadi ditahun ini sampai ulang tahun ketiga nanti, tapi tetap akan dihadapi dengan sabar, ikhtiar, dan tawakkal. Semoga kedepannya Rancupid semakin berjaya, dijauhkan dari krisis, bisa membangun Rancupid Tower, dan berguna bagi bangsa Indonesia. Aminnn ya Rabb🤲.

Oh iya, Rancupid akan mengadakan Amazon workshop di bulan Maret 2019 nanti. Informasi lebih lanjut akan di update di link ini ya 👉 https://ctdworkshop.com/Stay tuned!

Januari 23, 2019

Gusi dan Pipi Bengkak

Sekitar seminggu yang lalu, gigi saya sakittttt banget😖😖😖. Mungkin kalian pernah mengalami penderitaan saya dimana gigi paling pojok yang seharusnya di operasi, 'nabrak gigi depannya yang membuat sederetan gigi bawah ngilu semua. Duh, udah lama banget nggak pernah sakit gigi seperti kemarin. Sampai nggak bisa beraktifitas dan juga nggak bisa tidur. Pipi saya pun mendadak bengkak sebelah. Sungguh betapa cenat-cenutnya😔😔.

Saya mencoba minum Cataflam yang pernah diresepin Orthodentist. Sekitar 4 jam bisa mereda sakit, tapi kemudian cenat-cenut kembali sampai guling-guling di kasur😭😭😭. Karena belum waktunya minum Cataflam lagi, saya minum Paracetamol sebagai pain-killer. Baru deh bisa kerja sampai malam. Setelah makan malam dan mau tidur, saya minum Cataflam lagi. Besoknya bangun pagi cenat-cenut kambuh lagi tapi sudah agak berkurang dari hari pertama. Paling nggak, saya hanya minum Cataflam saja tanpa perlu diselingi Paracetamol.

Keadaan sakit begitu diperparah karena karet elastis yang menarik gigi geraham belakang ke depan. Rasanya nyut-nyutannya itu di seluruh gusi bawah (efek dari gusi bawah yang bengkak). Beberapa kali saya melepas karet karena nggak sanggup menahan ngilu di gigi dan nyeri di gusi. Oh tidak, betapa perjuangan menuju Perfect Smile 2019 itu sungguh luar biasa sakitnya.
gigi setelah kontrol
Akhirnya hari Selasa kemarin saya ke dokter dalam kondisi gusi sudah tidak bengkak dan ngilu di gigi hanya tinggal 5% lagi. Saya ceritain (curhat) semua yang saya alami kepada Orthodentist. Dokter lalu mengecek gigi geraham bungsu yang katanya memang harus di operasi. Kalau enggak, nanti ada waktu dimana sakitnya bakalan datang lagi karena gigi belakang menabrak gigi depan. Sekalipun sudah ditambal dengan baik, tetap saja gigi itu harus dihilangkan. Oh tidak😱! Berpikir mau cabut gigi aja bikin stres, apalagi mau OPERASI. Oke, bhay!

Dokter lalu memeriksa gigi saya yang lain dan memutuskan untuk menunda pemasangan karet elastis. Gigi geraham sebelah kanan atas jadi miring karena terlalu kencang ditarik dan dokter lalu memperbaiki kawat indikator gigi. Dimulailah peperangan bunyi tang tung tang tung di mulut yang membuat saya ngeri😟😟. Ntah kenapa, saya merasa kemarin dokter agak lama membenarkan gigi saya dan butuh bantuan suster untuk mengencangkan kawat. Kata dokter, supaya gusinya kembali sehat lagi, maka susunan kawatnya diubah. Baiklah, saya nurut saja.

Masalah lainnya datang ketika di malam hari sewaktu mau tidur. Kalian tau, gigi geraham kanan atas rasanya mendesak gusi dan nyut-nyutan. Belum lagi rahang mencari posisi ketika menutup mulut (beradaptasi dengan kondisi rahang baru) sehingga saya susah tidur. Udah bolak-balik ke kiri dan ke kanan, terasa banget gigi saya gerak-gerak. Hanya bisa bersabar, sampai akhirnya ketiduran juga,

Hari ini saya susah makan karena gigi geraham atas masih mendesak gusi dan rasanya seluruh gigi atas dan bawah bergeser-geser. Ntah apa yang terjadi di rongga mulut saya ini, tapi saya hanya bisa pasrah. Biasanya kondisi seperti ini akan berlangsung seminggu dan ini baru dua hari. Ya Allah semoga sakitnya berkurang. Jadi cuma bisa makan bubur deh.

Kontrol Saphire Braces Rp. 275,000 (naik per 1 Januari 2019)
Service Charge Rp. 15,000

Januari 19, 2019

Talkshow & Seminar : Bagaimana Memulai Bisnis di Amazon

Seminggu lagi, Rancupid dan Nest School (sebelumnya bernama Woimedia) akan mengadakan Talkshow dan Seminar tentang memulai bisnis menggunakan platform Amazon.  Karena kali ini berupa acara ngobrol dan tanya jawab dimana kita akan dipandu oleh MC, jadi persiapannya tidak seribet workshop Connecting The Dot di bulan Oktober 2018 yang lalu. Acara kali ini sifatnya santai, tidak perlu terlalu banyak orang, tapi yang penting pesan dari kami untuk mengajak para peserta seminar berjualan di Amazon tersampaikan. Jadi terkesan Rancupid adalah duta Amazon ya. Padahal disini kita cuma berbagi ilmu dan pengalaman bagaimana selama ini menjalankan bisnis di Amazon sejak tahun 2015.

Dari para pendaftar yang masuk, banyak yang ingin Talkshow/Seminar kali ini diselenggarakan di kota masing-masing seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, bahkan Banda Aceh. Ntah kenapa mereka tidak telalu antusias dengan Jakarta yang semula saya kira peserta bakalan banyak karena diselenggarakan di ibukota. Tapi acara masih seminggu lagi, biasanya kalau acara udah mau dekat baru banyak yang daftar. Kalau seperti ini malah tim kita yang bingung mau booking tempat dan untuk berapa peserta😅. Mau book untuk 100 peserta, nanti malah kegedean ruangannya kalau yang hadir hanya sekitar 50an. Tapi kalau tiba-tiba semakin dekat ke hari H malah semakin banyak yang ikut, dan ternyata kita book ruangan untuk 40 peserta, malah jadi kurang tempat😅. Dilema kan?
Oh ya, bulan ini Rancupid berulang tahun yang kedua. Kalau diibaratkan pada manusia, perusahaan saya sudah bisa mengenal dunia luar, mulai bergaul, dan belajar berlari. Kadang masih banyak banget badai yang menerpa seperti krisis moneter, karyawan tiba-tiba resign, tapi anggap aja ini semua ujian dari Allah subhanahu wata'ala agar Rancupid naik kelas. Kalau tidak ada ujian, hidup mana seru. Justru cara menghadapi ujian itulah yang perlu terus ditingkat. Saya merasa, setiap Allah memberi ujian, pasti selalu ada jalan keluar. Asalkan bisa bersabar, terus berikhtiar, dan bertawakkal pada Allah.

Rancupid bakalan membuat surprised party 🥳🥳🥳 di acara Talkshow dan Seminar nanti. Mau tau bakalan ada apa? Rahasia dong🤐. Yuk ikutan acaranya dulu biar tau bakalan ada apa nanti disana, hihihi.

Hari dan Tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
Pukul : 13.30 - 17.00
Tempat : Hotel Harris, Tebet, Jakarta.
HTM : Rp. 249,000

Untuk pendaftaran, silakan langsung klik link ini 👉 https://ctdworkshop.com/

See you there!🎉

Januari 13, 2019

Tahun Baruan di Kuala Lumpur

Salah satu alasan ke Kuala Lumpur tahun baru kemarin adalah karena tiket pesawat dari Banda Aceh ke Jakarta langsung atau transit Medan sangatlah mahal. Saya saja terpaksa memanfaatkan poin-poin atau special privilege yang sudah ditabung di beberapa website untuk bisa membeli tiket pulang dari Jakarta ke Lhokseumawe. Kalau tidak salah, tiket ke Lhokseumawe itu nyaris 1.8 juta menggunakan Lion Air dan saya dapat diskon sehingga harga yang harus dibayar adalah sekitar 1.5 juta. Lupa persisnya berapa tapi menurut saya ke Lhokseumawe seharga 1.5 juta itu normal.

Bagaimana dengan tiket kembali ke Jakarta? Waktu itu harganya sekitar 1.9 juta dari Banda Aceh pakai Lion Air. Batik sekitar 2.8juta dan Garuda 3.3juta. Saya hanya bisa tepok jidat 🤦‍♀️kalau harganya semahal itu. Sudah sama dengan tiket pesawat ke Asia Timur atau ke Australia sekali jalan dengan durasi perjalanan diatas 5 jam dengan maskapai full board. Saya mulai memutar otak, bagaimana caranya agar pulang ke Jakarta dengan tiket agak murah sedikit. Akhirnya saya memutuskan untuk lewat Kuala Lumpur. Kebetulan poin Airasia saya banyak dan saya hanya membayar sekitar 1 juta berdua sudah sama bagasi dan kursi (saya suka beli kursi di Airasia biar nggak dapat duduk terlalu jauh dibelakang). Akhirnya saya (diharuskan) tahun baruan di Kuala Lumpur dan ini untuk pertama kalinya.

Nah, di bulan Desember 2018 kemarin, Traveloka sedang promosi besar-besaran untuk fitur Traveloka Pay Later. Saya awalnya cek tiket dari Kuala Lumpur ke Jakarta, tapi jamnya nggak ada yang pas (terlalu pagi dan terlalu malam). Akhirnya karena ada panggilan meeting ke Bandung, saya memutuskan untuk naik Malindo Air ke Bandung menggunakan PayLater diskon Rp. 750rb. Total yang saya bayar untuk pesawat full board berdua tetap sejutaan saja. Murah sekali kan? Hitung-hitung, total dari Banda Aceh ke Bandung hanya 1 jutaan perorang dan bisa menikmati tahun baruan di negara orang.

Tanggal 31 Januari 2018, saya naik pesawat ke Kuala Lumpur dengan membawa bagasi 20 kg. Perjalanan ini terkesan seperti mau transit ke negara lebih jauh karena bawa koper gede, padahal cuma pulang ke Jakarta doang😅. Disini saya baru merasa kerepotan bawa koper gede kalau cuma transit doang. Untung pergi dengan teman cowok bernama Efan, jadi bisa dibantuin angkat koper. Seperti biasa kalau ke luar negri pasti banyak yang menitip ini itu dan saya biasanya mau beliin. Jadi setelah mendarat, makan sebentar, lalu pergi ke Mitsui Outlet untuk belanja. Hari itu bus ke Mitsui penuh banget dan kita kesulitan memegang koper yang kalau mobil berbelok, kopernya kabur😆. Jadi harus dipegangin karena takut kena orang nanti. Setelah turun di Mitsui, kita bisa menitip koper dan ransel di luggage storage dengan gratis. Huff, akhirnya ringan juga bawaan kita.

Setelah selesai belanja, keribetan kita kembali lagi. Kali ini penumpang bus agak sepi, jadi bisa duduk di dekat pintu masuk. Tapi koper tetap harus dipegangin biar nggak kabur. Kita kembali ke bandara untuk kemudian naik bus ke KL Sentral. Selama dalam perjalanan saya tidur karena sudah kecapekan keliling-keliling Mitsui Outlet.

Sesampai di KL Sentral, saya lupa-lupa ingat dimana Hotelnya sehingga harus bertanya pada petugas. Ada petugas yang tau jalan, ada yang salah kasih tau juga dan membuat saya bolak-balik (jadi menghabiskan waktu). Yang ribet kalau bawa koper besar adalah apabila harus naik eskalator. Saya sampai menemukan cara untuk bawa koper plus tentengan ketika menaiki eskalator. Saya nggak bisa memegang atau bersandar di dinding eskalator karena tangan kiri dan kanan sudah penuh. Jadilah berfokus supaya tetap seimbang.

Sempat bertanya dengan orang lokal dimana posisi hotel saya.
"Excuse me, do you know where's My Hotel at KL Sentral?"
"Your hotel?"🤔
Saya tertawa. Nama hotel ini emang agak ambigu😄.
"No, no. I mean, the name of the hotel is My Hotel at KL Sentral," sambil menunjukkan bookingan di tiket.com

Alhamdulillah ternyata hotelnya super dekat dengan KL Sentral dan jalanannya juga rata. Jadi nggak memberatkan ketika harus menggerek koper. Sesampai di hotel, rasanya ingin melempar koper dan tentengan yang meribetkan saya. Baru lega rasanya. Saya mandi, shalat, lalu keluar lagi setelah magrib untuk makan. Tidak lupa membawa kamera karena saya berharap bisa memotret kembang api. Destinasi pertama adalah Mall NU Sentral karena mau makan Nando's dulu. Mall ini juga banyak banget SALE dan saya sempat nongkrong agak lama disana. Setelah makan dan belanja, kami pulang ke hotel sebentar untuk menaruh barang, ambil sweater (karena gerimis), baru naik monorail ke Pavilion KL.

Kalian tau, monorail kala itu penuhnya minta ampun. Dari KL Sentral sih kosong karena pemberhentian pertama. Tapi di stasiun selanjutnya, orang yang naik rame banget😱. Sampai-sampai saya kesulitan keluar stasiun. Bukit Bintang juga sudah seperti lautan manusia. Jangankan kendaraan bermotor, kita jalan kaki aja udah susah banget bergerak dengan leluasa. Semua Mall dan toko juga sudah tutup dan rencana saya mau jajan di Pavilion sirna. Saya langsung merasa salah besar merayakan tahun baru di KL. Saya mengajak Efan langsung jalan ke KLCC karena suasana Pavilion sudah kacau balau. Orang ramai, berisik, banyak yang teriak-teriak sambil meniup terompet, dan saya mulai sakit kepala melihat situasi begitu. Teman-teman Efan yang semula pada janjian di Pavilion,  udah hilang di lautan manusia. Kalau Efan hilang dan dia nggak daftar paket data, lebih pusing lagi saya 'nyarinya😵.

Kita jalan kaki diantara orang-orang yang berisik meniupkan terompet. Pusing banget sebenarnya, tapi saya sedang berusaha santai saja. Kalau kita nggak santai, bisa-bisa habis energi untuk bete. Di jalan juga saya beli air minum, supaya nggak kehausan karena keringat terus keluar karena jalan kaki. Sesampai di KLCC, WOW banget penuh manusia😱. Ada pentas musik, tapi mendekat ke panggung itu ide yang buruk. Kita sudah berusaha mendekat ke kolam, tapi nggak berhasil sama sekali. Jadi hanya bisa duduk di taman melihat orang-orang sibuk berpesta dan meniup terompet. Rasanya pusing sekali dan saya hanya bisa diam saja. Mau ngobrol sama Efan, tapi muka dia lebih bete lagi daripada saya😣. Pohon-pohon di sekitar taman KLCC menurut saya bakalan mengganggu penglihatan kalau ingin menonton kembang api deh. Akhirnya saya mengajak Efan berdiri di dekat pintu keluar saja supaya kalau acara usai, kita bisa cepat keluar, dan juga lebih leluasa melihat kembang api.

Tepat pukul 12 malam, kembang api ditembakkan ke langit. Saya langsung kaget tapi bahagia seketika. Ntah kenapa, saya suka banget dengan kembang api. Dulu sempat menonton di Disneyland Jepang dan saya merasa jadi orang paling bahagia di dunia. Rencananya mau menikmati menit-menit awal kembang api dulu, baru kemudian ngambil kamera di ransel. Sayangnya, kembang api di KLCC cuma berlangsung 5 menit. UDAH SEGITU DOANG😨😨😨😨. Kamera aja belum sempat dikeluarin, eh acara sudah selesai. Saya jadi merasa kecewa berattt😖😖😖. Sewaktu saya datang ke KL di bulan November pas acara Deewali, kembang api berlangsung satu jam dan saya sangat bahagia. Lha, ini?
Ngambil foto dari kamera hp aja
Kembang api kedua
Pesta bubar dan orang-orang mulai berjalan pulang. Alhamdulillah masih lumayan tertib tapi kita jadi bingung mau jalan ke arah mana. Semua monorail sudah tidak beroperasi, Grab nggak ada yang mau angkut, taksi nggak ada yang mau di stop, dan kaki sakit karena jalan terus. Otak mulai nggak bisa berpikir jernih tapi saya tetap berusaha santai. Kita jalan ke tempat yang agak sepi atau ke depan hotel, berharap ada taksi yang mangkal dan kita bisa menawar harga. Proses berjalan itu juga menghabiskan pikiran dan energi, termasuk menguji kesabaran karena harus mendengar keributan orang-orang bernyanyi-nyanyi dan suara terompet bersahut-sahutan. Belum lagi ntah harus berapa kali berjalan memutar untuk menjauh dari keramaian.

Alhamdulillah akhirnya dapat taksi juga yang sedang mangkal di pinggir jalan. Duduk di taksi tuh rasanya enak banget karena pinggang seakan-akan mau copot. Belum lagi keringat sudah bercucuran. Menurut data di Iphone saya, malam itu saya sudah berjalan 20rb langkah. Pantas kaki ini agak nyut-nyutan. Tapi saya memang sudah terbiasa jalan jauh jadi sakit segitu masih okelah. Sepatu yang dipakai juga enak. Yang kasihan si Efan yang sepertinya baru kali ini jalan kaki sejauh dan sebanyak itu. Sesampai di hotel saya mandi, lalu langsung tidur.

Besok paginya, keribetan terulang lagi karena kami harus kembali ke bandara dengan koper besar dan saya tetap menenteng belanjaan walaupun hanya satu plastik saja. Sesampai di tempat bus, koper besar dimasukkan ke dalam bagasi bus lebih awal, jadi mengurangi keribetan. Kami datang kecepatan ke terminal bus KL Sentral dan berdiri di samping bus untuk menunggu jadwal keberangkatan. Tanpa sadar, ternyata orang-orang malah mengantri di belakang kita untuk masuk ke dalam bus. Jadi merasa aneh sendiri, padahal berdiri di samping bus juga bukan karena mau membuat antrian😂.
Koper dan ransel kita
Sarapan di Kopi Time
Selama perjalanan ke bandara saya tidur. Setelah sampai, kita cek in, sarapan di Kopi Time seperti biasa, lalu proses imigrasi. Fiuhhh akhirnya selesai juga keribetan, kelelahan, dan kecapekan di Kuala Lumpur. Kapok nggak nyari kembang api? Enggak juga sih. Tapi mungkin suatu hari di negara lain lagi. Saya sampai di Bandung, cek in hotel Grand Preanger di Braga, lalu tidur dari sore sampai Magrib. Awalnya memilih hotel ini karena mau foto-foto di jalan Asia Afrika tapi kondisi tubuh hayati terlalu lelah. Tidur lebih baik🛌🏼.

Sebenarnya dari dan ke Banda Aceh transit di Kuala Lumpur sudah biasa saya lakukan. Selain karena memang lebih murah, terkadang saya memang baru saja pulang dari negara mana dan mau ketemu Mama sejenak di Aceh, sebelum kembali ke Jakarta. Fenomena kenaikan tiket domestik sekarang ini yang membuat transit di KL jadi alternatif paling dipilih oleh warga Aceh atau Medan. Memang lebih murah, tapi kalau yang nggak terbiasa akan sedikit kesulitan. Apalagi kalau harus pindah bandara seperti saya. Banda Aceh ke KL itu akan mendarat di KLIA2 karena menggunakan maskapai Air Asia, sedangkan Malindo Air (seperti saya ke Bandung) harus melalui bandara KLIA1. Kalau kalian bawa koper kecil, ada shuttle bus dari KLIA2 ke KLIA1 gratis. Atau kalau mau naik KLIA Ekspres (kereta) harus membayar 2 RM tapi lebih enak buat yang bawa koper gede karena aksesnya pakai lift dan nggak harus angkat koper masuk kereta. Pintu kereta dan peron selisihnya hampir tidak kelihatan, sehingga koper tinggal di dorong saja. Kalau saya, kereta udah pernah, bus juga udah pernah, mau bawa koper gede atau kecil semua udah pernah dilakukan.

Semoga ada solusi untuk permasalahan tiket domestik ya. Saya masih berhutang 15 provinsi lagi belum dijelajahi di Indonesia. Sampai jumpa!

Januari 01, 2019

2019 Reflections & Resolutions

Belum ada postingan yang bertengger di bulan Januari 2019. Saya akan memulainya dengan menuliskan resolusi dan refleksi. Sebenarnya ada beberapa postingan yang saya tulis di bulan ini tapi karena bercerita tentang hal di bulan-bulan yang lalu, jadi saya ubah saja tanggalnya agar lebih sesuai. Sebelum menulis, saya baca lagi 2017 Reflections yang pernah saya tulis ketika memasuki tahun 2018 sebagai napak tilas apa yang telah terjadi di tahun 2017. Sayangnya saya nggak menuliskan resolusi untuk tahun 2018 secara jelas sehingga saya sendiri nggak tau apakah keinginan di tahun 2018 benar-benar sudah tercapai.

Teringat dulu pernah merekam video untuk Instagram Story kalau saya ingin ke India dan Turki di tahun 2018. Alhamdulillah tercapai. Ada juga tentang ingin membuka Rancupid Farm e-commerce dan tercapai juga. Ingin fokus dengan Rancupid Travel sampai bertemu dengan tim IT di Bandung. Rancupid Travel ini adalah tantangan terberat di perusahaan yang sangat menguras uang, tenaga, dan waktu. Tapi saya belum berpikir untuk menyerah. Apa pun tantangannya akan saya hadapi dengan bismillah.
Saya akan bercerita beberapa hal:

Kondisi Perusahaan
Januari 2019 ini perusahaan saya ulang tahun ke-dua (2). Kalau diibaratkan dengan manusia, perusahaan saya sudah bisa ngomong beberapa patah kata, sudah bisa lari, dan bergaul. Alhamdulillah sudah  dua tahun mengelola perusahaan berbadan hukum. Banyak sekali cerita-cerita seru, suka, dan duka selama setahun kemarin yang tidak bisa dijabarkan satu-persatu.

Sama seperti di kehidupan nyata, memiliki anak berumur 2 tahun tantangannya semakin besar. Pengeluaran lebih banyak, riset harus lebih mendalam, belum lagi saya membutuhkan waktu untuk bercengkrama dengan orang-orang tercinta. Kata siapa jadi CEO enak? Memang kadang enak, kadang malah lebih enak jadi karyawan. Tapi hidup ini pilihan dan kita harus bertanggung jawab dengan pilihan yang sudah kita tetapkan. Dan saya sudah memilih untuk tetap mempertahankan perusahaan.

Sebenarnya sekarang kondisi perusahaan sedang tidak terlalu baik karena kita melakukan re-investing yang lumayan besar di line of business yang lain. Tapi alhamdulillah masih bisa bertahan (ini yang penting) dan membutuhkan kesabaran, usaha, dan doa, lebih dari biasanya. Tapi saya selalu percaya, hasil tidak akan mengkhianati usaha keras kita. Sejak awal tahun baru sampai hari ini, saya sibuk sekali mengurusi perusahaan. Jangan tanya betapa menguras tenaga dan pikiran semua hal ini. Mungkin saya terlihat santai, tapi itu mungkin sekadar pengalihan. Semoga cepat berlalu dan Allah subhanahu wata'ala memberikan petunjuk dan jalan keluar. Aminnnn🤲.

Bisnis Baru
Tahun 2018 akhirnya kita bisa memiliki tim IT di Bandung untuk mengembangkan aplikasi Rancupid Travel. Walaupun sampai sekarang belum launch ke publik, tapi Insya Allah dalam bulan ini sudah bisa menunjukkan hasil. Jadi nggak sabar ingin melihat Rancupid Travel seperti apa website Marketplacenya. Semoga sesuai dengan harapan🤩.

Rancupid juga akhirnya bisa mengadakan Training untuk Amazon Seller. Nggak nyangka akhirnya bisa jadi mentor dan tahu detail tentang materi yang disampaikan. Teringat dulu sewaktu masih bekerja di Oracle, kalau disuruh presentasi pasti keringat dingin. Berbeda dengan training yang diadakan perusahaan sendiri tuh bisa lebih improvisasi dan percaya diri dalam menyampaikan materi. Mungkin karena penguasaan materi yang berdasarkan pengalaman pribadi.

Negara Baru
Setiap tahunnya saya berusaha berkunjung ke negara baru paling tidak satu saja. Alhamdulillah di tahun 2018 ada 3 negara baru yang saya kunjungi yaitu : India, United Arab Emirates, dan Turki. Ada juga beberapa negara yang saya kunjungi lagi seperti Malaysia dan Korea.

Bagaimana di tahun ini? Saya ingin sekali berada sebulan di Eropa. Rasanya ingin mengoleksi foto-foto indah disana, bermain salju di Iceland, melihat aurora, merasakan warna-warni musim semi di Belgia, ke Paris yang katanya kota paling romantis di dunia, Spanyol, dan lainnya. Saya ingin kesana dibulan Oktober ke November agar dapat musim gugur dan musim saljunya. 

Untuk musim semi, saya ingin ke China dan Taiwan. Seharusnya sekalian ke Mongol biar khatam Asia Timur tapi sepertinya sulit walaupun di sisi Allah nggak ada yang sulit. Bisa saja saya mendapat rejeki yang tidak disangka-sangka untuk mengunjungi Ulaan Bataar. 

Oh ya, salah satu teman jalan saya si Wilay malah ngajakin travelling ke Russia. Duh, negara yang satu ini benar-benar menjadi salah satu keinginan saya yang hakiki😆. Tapi nggak bisa dijalanin semua karena nanti uang saya habis dong. Doakan saja uang saya ada terus dan nggak habis-habis.

Mengunjungi Tempat-Tempat Baru di Indonesia
Supaya orang-orang nggak berisik bilangin kalau saya lebih memilih trip Internasional, jadi saya berusaha mengunjungi tempat-tempat baru di Indonesia juga selama 2018. Selain untuk keperluan Rancupid Travel, saya juga suka kok jalan-jalan di dalam negeri. Saya telah mengunjungi Palembang dan Lombok. 

Tahun lalu cuma bisa berkunjung ke dua provinsi saja. Insya Allah ditahun ini bisa lebih banyak lagi. Tapi dengan permasalahan maskapai domestik menaikkan harga tiket pesawat dan menghilangkan kebijakan gratis bagasi, jangankan mau ke provinsi baru, pulang ke Aceh aja sulit karena tiket mahal😓.

Sebenarnya saya ingin sekali mengunjungi Sumba, Labuan Bajo, sampai ke Wae Rebo. Mungkin membutuhkan waktu sekitar semingguan untuk bisa menjelajah 3 tempat itu. Biasanya kendala yang saya alami adalah nggak ada teman jalan. Banyak teman yang agak susah cutinya kalau mau jalan-jalan sampai seminggu. Saya juga nggak mungkin jalan sendiri karena ada perasaan takut kalau menjelajah tempat baru tanpa tau keadaan masyarakatnya.

Keinginan selain yang diatas ☝️:

  1. Menikah👰🏻, supaya ada teman jalan terus tanpa perlu minta ijin sana-sini dan mempertimbangkan ini-itu. Kalau saya menikah tahun ini, pengen banget bikin Intimate Wedding Ceremony 💐 di Jakarta yang dihadiri teman-teman terdekat aja. Nggak perlu rame-rame seperti resepsi pernikahan yang biasa diselenggarakan keluarga saya di Aceh, yang penting acaranya sweet, memorable, bisa ngobrol sama teman-teman, makanan enak, ada tema acaranya, dan nggak mau di gedung. Pengennya di Cafe aja atau pesta kebun. Banyak maunya ya😅.
  2. Melunasi rumah🏡 supaya nggak tercekik dengan bunga bank. Kadang kalau lagi nggak ada duit, membayar cicilan segede itu perbulan berat juga. Apalagi kalau mau merenovasi kecil-kecilan sepertinya nanggung. Mending lunasin rumahnya, trus direnovasi seperti yang saya mau.  Pengen punya ruang kerja yang dikeliling lemari kaca berisi buku-buku📚. Pengen punya desain kamar mandi 🛀kering dan bersih juga. Semoga rejeki lancar.
Akhirnya, mari kita berusaha semaksimal mungkin, bersabar, berdoa, dan berserah diri pada Allah. Semoga Allah subhanahu wata'ala mendengar dan mengabulkan doa-doa saya. Aminn🤲. Tolong di-aminkan juga ya teman-teman.

Follow me

My Trip