Kalau postingan yang lalu bercerita tentang jalan-jalan di sekitar kota Yogyakarta dan Magelang, sekarang kita akan bergeser sedikit ke Kabupaten Bantul. Ini pertama kalinya saya menjelajah Bantul. Sempat melihat-lihat Instagram dimana saja spot bagus untuk berfoto dan ternyata banyak banget. Kayaknya nggak bisa kalau mau dijelajahi dalam sehari semalam. Mungkin suatu hari harus balik lagi kesini untuk eksplorasi tempat lainnya.
Semula setelah sarapan di Hotel Jambuluwuk Malioboro, saya mau sewa sepeda motor yang berada di dekat kampus sepupu saya Nufus bernama Al Jawi Motor Rent. Setiba disana, ternyata kalau bukan mahasiswa dikenakan Deposit senilai 2 juta untuk satu motor dan harus dibayar tunai. Mana mungkin saya bawa duit sebanyak itu didalam dompet dan nggak bisa pakai debit lagi😠. Mau nyari ATM ntah dimana. Saya menghubungi Nufus untuk meminjam kartu mahasiswa. Berhubung Nufus lagi kuliah, jadi susah banget dihubungi. Waktu jadi terus berjalan dan kita nggak bisa diam aja di rental motor. Nanti malah udah kesiangan, jadi nggak bisa kemana-mana lagi. Mana hotel belum check out. Melihat langit mulai agak mendung (kemarin sempat hujan super duper lebat sewaktu sedang jalan-jalan ke Magelang), dan saya juga malas ribet bawa-bawa koper kalau naik motor, jadilah saya sewa mobil lagi. Saya menyuruh Efan mengontek sopir sewa mobil kemarin. Setelah nego tipis dan deal harga, kami balik ke hotel untuk check out. Kami bakalan dijemput di hotel oleh supir mobil yang disewa.
1. Hutan Pinus
Salah satu destinasi wisata yang paling ingin saya kunjungi di Bantul adalah Hutan Pinus. Ternyata di Bantul ini banyak banget hutan pinusnya. Ada Pengger, Mangunan, Asri, Puncak Becici, dan lainnya. Saya bertanya pada supir yang menurutnya banyak dijadikan spot foto dan instagramable. Pak supir bilang, mendingan ke Hutan Pinus Pengger aja karena sekalian bisa melihat alam dari ketinggian. Baiklah, saya ikut aja.
![]() |
Hutan Pinus |
![]() |
Mereka tidak saling bersentuhan |
Kami tiba di Hutan Pinus Pengger. Harga tiket masuk adalah Rp. 2.500 ditambah asuransi Rp. 500, jadi total Rp. 3000. Untuk biaya perkir kendaraan Rp. 5000 seharian. Murah sekali😃. Saya turun dari mobil dan mulai menaiki anak tangga untuk mengeksplorasi hutan. Saya mulai berjalan kearah yang ada spot foto berbentuk tangan, dimana latar belakangnya adalah alam dari ketinggian. Saya mulai menyetel kamera lagi yang kemaren ntah apa yang saya setting sehingga jadi aneh modenya. Berhubung saya udah lama nggak pegang kamera, mengulik-ulik settingannya jadi memakan waktu juga.
![]() |
Ini spot foto paling hits, katanya... |
Saya kemudian memotret pemandangan beberapa kali. Jangan ditanya betapa panasnya cuaca saat itu. Baru melakukan beberapa pose saja, keringat sudah bercucuran. Saya juga pindah spot foto ketempat lain. Sempat berjalan-jalan sampai ke ujung hutan pinus, tapi jadi kecapekan karena terlalu banyak berkeringat.
![]() |
Memandang kejauhan |
Kalau dilihat-lihat sih, sebenarnya tempat wisata ini biasa aja. Tidak seindah yang saya bayangkan. Kalau mau berfoto dengan gemerlap lampu kota, mending pergi di malam hari. Pakailah baju berwarna mencolok seperti merah, orange, atau warna-warna pastel supaya ketika difoto jadi bagus. Saya sarankan untuk melihat angle foto di Instagram supaya bisa terinspirasi mau berfoto dengan gaya seperti apa. Kalian juga bisa melakukan outbond disini.
![]() |
Salah satu angle foto |
![]() |
Banyak anyaman begini di hutan pinus untuk spot motret |
Sudah capek bereksplorasi, saya ngemil pisang goreng dulu di sebuah toko kecil. Pisang goreng sebanyak itu harganya cuma Rp. 10,000. Sampai harus dibungkus untuk dimakan di perjalanan saking banyaknya. Setelah perut kenyang, kami balik ke mobil. Supir sempat bertanya pada kita apa mau mampir di hutan-hutan pinus setelah ini karena memang tempatnya sederetan semua. Berhubung pasti sama aja yang bakalan dilihat dan udah mulai sore, mending langsung lanjut aja ke Parangtritis.
Objek wisata Hutan Pinus ini mulai buka pada pukul 06.00 – 24.00 WIB. Jadi kalian bisa datang kapan saja ya.
2. Pantai Parangtritis
Setelah sejam perjalanan dari Hutan Pinus, akhirnya ketemu juga dengan pantai. Walaupun Pantai Parangtritis sudah terkenal ke mancanegara, ini pertama kalinya saya berkunjung kesini. Pantai yang satu ini adalah tempat legenda Nyi Roro Kidul berasal. Katanya, kalian bisa melihat matahari terbenam dengan super duper indah disini.
![]() |
Andong dan matahari terbenam |
Berhubung masih beberapa menit lagi sebelum sunset, saya berjalan-jalan dulu menyusuri bibir pantai sambil melihat orang-orang berlalu-lalang. Disini terkenal sekali andongnya yang berjalan bolak-balik. Jadi foto andong dan sunset adalah yang paling diburu di tempat ini. Sayang banget kemaren mendung. Jadi nggak dapat matahari terbenam secara penuh. Hanya pendaran cahaya orange dan merah saja yang berhasil saya abadikan.
Mendengar suara debur ombak memberikan ketenangan tersendiri buat saya. Walaupun hari semakin gelap, selama belum sepenuhnya gelap, saya tetap duduk-duduk di pinggir pantai. Setelah sudah tidak terlihat apa-apa lagi, baru deh kembali ke mobil. Katanya ada tempat untuk menikmati sunset dari ketinggian tapi karena terbatasnya waktu jadi nggak bisa kesana. Mungkin lain kali.
Salah satu resort tempat saya menginap yang bagussss banget. Kemarin sempat dapat harga yang murah karena promo Gledek Tiket.com. Memang sengaja ingin menginap dan bersantai di resort bagus dan berada di pedalaman, supaya terasa suasana desa yang mewah. Saking nyamannya, rasanya nggak mau pulang☺️☺️☺️.
![]() |
Katanya kolam renang ini tempat terbaik menikmati matahari terbenam |
Setelah seharian jalan-jalan, akhirnya tiba di resort. Sayangnya nggak bisa menikmati sunset disini karena tiba sudah terlalu malam. Awalnya, saya memesan Resort Rumah Batu dan karena sedang renovasi, ditingkatkan ke rumah batu juga tapi yang premium. Suasananya sepi dan hening. Hanya terdengar suara-suara jangkrik. Semua interior kamar terbuat dari batu (jadi teringat hotel Goa di Cappadocia, Turki) dan bambu. Tempatnya apik sekali. Saya sangat suka. Yang uniknya nggak ada telepon di kamar. Kalau mau memanggil pelayan hotel, harus memukul pentungan. Kebayang 'kan kalo pentungan itu suaranya keras banget. Bisa-bisa seluruh penghuni Resort terbangun karena mendengar suara pentungan saya.
Yang paling unik adalah ketika harus sarapan pagi. Saya kira tempat sarapan hanya tinggal jalan ke depan seperti hotel-hotel biasa. Ternyata saya salah sangka. Kami dijemput dengan Rubicon Jeep untuk menuju Resto yang berada di puncak gunung😱.
![]() |
Resto untuk sarapan |
![]() |
Pemandangan indah |
Yang jadi masalah adalah karena saya masih pakai baju batik untuk tidur, dengan kerudung seadanya, tanpa makeup. Suasana sudah super duper keren tapi kostum saya seperti babu🙈🙈🙈. Curangnya si Efan malah udah mandi dan dia udah ganteng, sedangkan saya masih muka bantal. Kata dia kalau hotel atau resort mewah itu sebaiknya sarapan dalam kondisi udah cakep. Saya jadi nggak pede banget. Seolah-olah seluruh pelayan bilang, "kamu kok belum mandi😨?" Untung pakai jaket dan berapa kali saya menutupi kepala dengan hoodie jaket karena malu.
![]() |
Sarapan ala carte |
Karena bukan weekend, sarapannya ala carte dan saya memilih nasi soto dan jus semangka. Rasanya enak banget dan porsinya seperti untuk makan siang. Yang paling enak Mie Jawa pesanan Efan. Rasanya gurih, asinnya pas, dan porsinya segunung. Duh, sampai sekarang masih teringat betapa enaknya mie itu. Sayangnya saya lupa mengambil foto Mie Goreng tersebut. Mungkin sedang sibuk dengan kondisi enggak pede sama diri sendiri.
Banyak turis mancanegara yang menginap Rajaklana resort ini. Mungkin karena orang bule' memang mencari suasana pedesaan atau hutan. Saya suka resort yang tenang seperti ini, jadi betah berlama-lama sampai last minute check out. Kalau sudah menginap di resort, saya pasti suka banget mandi berlama-lama. Nggak peduli ada yang tungguin apa enggak, yang penting mandi dulu😂.
Setelah check out, saya kembali ke pusat kota Yogyakarta untuk melanjutkan jalan-jalan. Sampai jumpa!
2 comments:
Itu hutan pinus yang lagi hits ya mbk. Bagus banget viewnya
Selamat berkunjung
Posting Komentar