Alhamdulillah, akhirnya tiba juga di daratan setelah dua hari terombang-ambing di lautan. Guide Sailing Komodo kemudian mengantarkan kita ke Sylvia Hotel & Resort Labuan Bajo. Untung juga memilih hotel bagus di malam terakhir. Selain bisa beristirahat, kita juga bisa menikmati pemandangan di sekitar hotel. Hotel ini menghadap ke laut dan kita bisa menikmati matahari terbenam langsung dari lobi hotel.
Matahari terbenam, tapi tertutup awan mendung |
Seperti biasa, saya, Kakros, dan Debby sekamar bertiga. Debby duluan mandi, sedangkan saya dan Kakros bekerja sejenak. Setelah itu saya mandi juga. Huff setelah berenang di beberapa laut dan belum membilas badan lagi, akhirnya bisa mandi air panas sampai puas🥰. Yang lucu adalah efek terombang-ambing di lautan masih terasa. Sewaktu saya memejamkan mata ketika air dari keran shower mengguyur, rasanya seperti bergoyang. Saya sampai pegangan di sisi dinding kamar mandi karena takut terjatuh dan perasaan 'goyang' itu terus-terusan ada sampai sudah pulang ke Jakarta.
Setelah saya mandi, Kakros yang terakhir. Rasanya segar banget sudah bisa mandi cantik. Setelah semua mandi, kita pakai sweater atau jaket anti angin (takut masuk angin karena di pinggir pantai), lalu keluar dari kamar menuju resto tanpa dandan ataupun pakai apa pun di muka. Biarkanlah muka tanpa makeup atau pelembab sekali-kali setelah kena air laut dan panas matahari. Teman-teman cewek juga nggak ada yang pakai apa pun di muka. Kita keluar cari makan dengan muka seadanya😅.
Ternyata bukan cuma saya doang yang merasa 'goyang' sewaktu sedang mandi, tetapi teman-teman juga merasa begitu. Bahkan udah duduk di kursi dan mau memesan makanan saja kita masih terasa goyang😅. Segini banget kah efek kapal di laut dan jalan berkelok-kelok di Flores😅? Nggak apa-apa, yang penting senang. Kita terus ngobrol selagi makan sambil tertawa ngakak (menertawakan ke-absurb-an selama berlayar). Bahkan nggak ada satu pun dari kita yang memotret makanan untuk dokumentasi saking serunya mengobrol.
Sampai akhirnya sudah pukul 10 malam, Kakros mengajak kita mencari Milky Way. Dia masih penasaran banget untuk mendapatkan foto Milky Way di Flores. Sebenarnya kami masih ada jadwal besok ke Rangko Cave jam 6 pagi🤪 yang membuat saya agak malas mencari Milky Way. Takut kurang tidur. Rezki sih sudah menyerah dan kembali ke kamar untuk tidur duluan. Sisa kita berempat. Kakros bilang, "Ya udah, kita nyari Milky Way-nya 15 menit aja, trus balik ke kamar deh." Saya rasa 15 menit waktu yang cukup untuk memotret bintang. Ngapain juga lama-lama 'kan?
Saya, Kakros, Debby, dan Satrio akhirnya pergi ke pinggir pantai. Saya memancangkan tripod dan mulai menghadap ke langit, mencari bintang-bintang yang berkerumunan. Sebagai informasi, tanda-tanda Milky Way terlihat adalah adanya kerumunan bintang di satu sisi yang bisa terlihat dengan kasat mata. Saya mulai memotret sekali, dua kali, dan melihat hasilnya dimana gugusan bintang ini Masyaaa Allahhh indah sekaliiii🤩. Sekalinya mendapat foto gugusan bintang yang indah, jadi ingin mencoba. Sekaligus mengajari teman-teman, lalu mereka masing-masing improvisasi sendiri sesuai dengan setting-an di kamera masing-masing.
Milky Way |
Ada bintang jatuh, cobain lihat dengan seksama |
Kita terus-menerus mengambil foto. Pindah posisi karena terkadang terkena lampu hotel, menyesuaikan cahaya yang masuk ke kamera, diskusi bareng-bareng, sampai-sampai tidak terasa sudah pukul 12.30 malam😱😱😱! Ya Allah, hal ini sangat mengasyikkan dan nggak terasa waktu berjalan begitu cepat. Apa juga tadi rencana mau 15 menit doang😱?? Kami langsung menyetop kegiatan mencari Milky Way dan membereskan peralatan. Kita kembali ke kamar masing-masing. Saya jadi merasa menemukan hobi baru semenjak mendapatkan foto Milky Way yang mungkin masih jauh dari kata sempurna. Jadi pengen banget ngetrip lagi ke tempat yang benar-benar nggak ada cahaya lampu, sehingga bisa mendapat foto lebih indah.
Betapa banyak bintang di langit |
Sesampai di kamar, saya shalat dulu sedangkan Kakros dan Debby masih membahas keseruan mencari Milky Way tadi. Selesai shalat baru kami tidur. Bayangkan kita baru tidur jam 1 malam, lalu besok harus bangun jam 5.15 pagi untuk shalat Shubuh dan bersiap-siap ke Rangko Cave. Nanti akan saya posting lagi ya ceritanya.
Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar