Setelah bercerita panjang lebar tentang pulau-pulau di Kepulauan Komodo, pantai, dan tempat snorkeling, sekarang saya akan membahas bagaimana kehidupan selama menginap dua hari satu malam di kapal. Menjelajah Flores dan Kepulauan Komodo sebenarnya merupakan perjalanan saya bersama
Rancupid Travel dalam rangka survey untuk mengetahui kondisi di lapangan bagaimana daerah Timur Indonesia dan memperkaya wawasan nusantara. Kita sudah riset (agar paham bagaimana medannya) selama kurang lebih 2 mingguan mengenai daerah ini sampai memutuskan untuk memulai perjalanan.
Untuk kapal, kita mencari-cari puluhan agen terpercaya dan me-lobi mereka untuk mendapatkan fasilitas yang oke dengan harga murah walaupun hanya terdiri dari 5 orang. Kebanyakan kapal mempunyai minimal penumpang, rata-rata 10 orang untuk kapal kecil dan 20 orang untuk kapal besar. Alhamdulillah kami mendapat agen kapal yang baik, murah, dan bisa hanya untuk 5 orang. Viro, guide yang menemani kita selama perjalanan pun sangat membantu. Bahkan mau membuatkan teh, kopi, dan mengambil foto-foto kita. Mereka juga menyediakan kue-kue🧁 untuk cemilan di kapal. Pokoknya kalian nggak akan kelaparan deh.
Pelayaran pun dimulai. Karena agak trauma dengan muntah parah banget di jalan menuju Bajawa, saya dan teman-teman minum antimo. Kita jadi nggak mabok sih, tapi bawaannya ngantuk sekali😴. Kakros bahkan tertidur pulas dalam kondisi terjemur dan baru bangun ketika makan siang. Cowok-cowok udah pada snorkeling di Manjarite pun Kakros nggak sadar😄. Kita memang kurang tidur, ditambah antimo malah bikin teler banget😴.
 |
Mari makan guys |
 |
Habiskan semua |
Waktunya makan siang. Kita disuguhi nasi, sayuran tumis, ikan, udang, dan terong. Tidak lupa pisang dan semangka sebagai makanan penutup. Menunya sederhana, tapi enak banget. Karena kita kecapekan mendaki di
Pulau Kelor, dan cowok-cowok kecapekan berenang, jadilah kita makan dengan lahap. Memang sih saya dan teman-teman paling
pantang menyisakan makanan. Semua makanan bisa kita makan sampai habis dan bersih. Awak kapal pun senang sekali karena makanan mereka bisa kita nikmati dengan lahap.
 |
Sambil mengobrol seru |
Biasanya sesi makan adalah waktu yang tepat untuk ngobrol dan melihat-lihat foto yang baru diambil, seraya kapal terus berjalan ke Pulau selanjutnya. Destinasi kita setelah makan siang adalah Pulau Komodo dan Pulau Kalong. Baru kemudian kapal kembali berlayar menuju Pulau Padar untuk bermalam disana. Oh ya, setiap kapal menyediakan air tawar untuk mandi dan cuci muka, sedangkan air laut untuk toilet. Saya sempat salah membuka keran dan berwudhu dengan air laut. Duh aneh banget rasanya kumur-kumur dengan air laut. Mulut jadi kebas dan lidah keasinan😩.
Kami mengira bermalam di laut pasti bakalan kepanasan. Ternyata masalah yang kita hadapi adalah angin laut yang berhembus begitu kencang. Awalnya kita masih bertahan dengan memakai baju biasa, baru beberapa menit kemudian mulai nggak tahan. Kita semua sampai mengambil sweater atau jaket anti angin agar tidak kedinginan.
 |
Kedinginan |
Seperti biasa sesi makan adalah waktu mengobrol. Karena malam di kapal dengan suasana gelap gulita dan banyak bintang, yang bisa kita lakukan hanya mengobrol. Mau menikmati pemandangan udah nggak mungkin karena suasana gelap gulita. Kita masing-masing bercerita, bercanda, curhat, untuk mempererat pertemanan, tanpa gadget. Alasan sebenarnya nggak mau main hp karena sinyal agak susah dan kapal terlalu goyang. Mau melihat layar hp takut muntah. Mending ngobrol sama teman-teman sambil makan.
 |
Makan malam |
Setelah makan, karena kami semua berbisnis online, maka tiba waktunya untuk bekerja. Kita sudah mengecas laptop masing-masing sebelumnya dikamar ketika makan malam, supaya bisa dibawa ke dek kapal tanpa kabel-kabel yang bikin berantakan. Oh iya, untuk koneksi internet, yang paling kencang adalah Telkomsel. Provider lainnya nggak ada yang kuat di atas laut. Awalnya kita bekerja di atas meja, tapi karena harus konsentrasi membaca banyak hal di laptop, malah bikin pusing. Ombak pun mulai kurang bersahabat dan kita jadi harus buru-buru menyelesaikan pekerjaan sebelum pada muntah nantinya🤢.
 |
Masih duduk awalnya |
Akhirnya saya dan Satrio udah nggak kuat karena pusing😵, dan kami mulai berbaring sambil menaruh laptop diatas perut. Posisi tiduran lumayan meredakan mabok laut, tapi kita jadi sulit bekerja. Kalau mau mengetik dengan dua tangan, laptop harus disandarkan ke meja. Tidak jarang saya mengetik dengan satu tangan dan jadilah lama sekali pekerjaan kita selesai.
 |
Posisi bekerja |
 |
Serius! |
Akhirnya kami pun menyerah dan menutup laptop. Kita menaruh laptop di kamar masing-masing, lalu mengambil kamera. Bintang banyak banget dan beberapa ada yang membentuk rasi bintang. Mending belajar memotret bintang aja daripada ngerjain kerjaan😅. Kita juga mau sekalian belajar mengambil Milky Way. Sayangnya, memotret bintang di atas kapal tidak akan pernah berhasil. Mau sehebat apa pun fotografernya, memotret bintang harus diatas tanah datar tanpa ada goyangan sedikit pun. Pukul 12 malam lebih, kita masuk kamar dan tidur. Debby sepertinya udah ketiduran sejak jam 9 malam, sedangkan saya dan Kakros pasti tidur telat. Sempat agak pusing tidur dalam kondisi goyang-goyang, tapi rasa ngantuk mengalahkan semua itu.
 |
Kamar cowok |
 |
Susah mengambil semua ruangan karena nggak difoto pakai GoPro |
 |
Kamar cewek-cewek |
Besoknya, kami sarapan nasi goreng dan telur dadar sebelum mendaki bukit di
Pulau Padar untuk mengisi tenaga. Kita makan banyak untuk sarapan karena tau bakalan mendaki ratusan anak tangga (lagi). Ketika turun dari bukit di Padar, kami membeli kelapa muda dan terheran-heran dengan rasa air kelapanya yang manissss banget. Sepertinya ini air kelapa termanis yang pernah saya minum selama saya hidup dengan daging buah yang lembut, sehingga gampang dimakan pakai sendok.
 |
Menikmati kelapa manisssss banget |
Setelah puas bermain dan berenang di Taka Makassar, kita pulang ke Labuan Bajo. Ntah karena terlalu lelah dan ombak tinggi, perjalanan 2 jam itu sangat membuat saya mabok laut. Saya sampai harus shalat sambil tiduran saking pusingnya karena kapal berayun. Beberapa teman masih pada berfoto di atap kapal, sedangkan saya sudah terlalu pusing. Sempat minum antimo sih sewaktu makan siang, tapi efeknya bikin jadi ngantuk banget. Setelah shalat, saya ambil handuk dan menyelimuti diri sambil tiduran di dek kapal. Saya tidur sejenak dengan sangat nyenyak. Mana suasana di laut mendung, jadi enak banget tidurnya.
 |
Mendung di tengah laut |
Sekitar pukul 6 sore, kami merapat di Labuan Bajo. Alhamdulillah, akhirnya ketemu daratan juga. Barang-barang kita diturunkan semua dan kita berpamitan pada awak kapal juga Viro yang telah melayani dan menjaga kita selama perjalanan. Terima kasih banget untuk pelayanan yang kalian berikan😉. Kita juga bilang sama mereka bakalan ngeganti alat snorkeling yang sudah tenggelam di
Pink Beach.
Malam ini kita akan menginap di SYLVIA HOTEL & RESORT. Nanti saya akan menuliskannya lagi ya. Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar