Akhirnya sampai pada penulisan kesimpulan tentang perjalanan saya ke Australia. Ternyata mencuri kesempatan untuk menulis blog diantara jadwal yang begitu padat agak sulit juga😔. Tapi saya tetap berusaha untuk terus menulis agar saya tidak lupa dan bisa menjadi acuan atau inspirasi orang-orang. Semoga semua tulisan saya di blog bisa menjadi amalan saya di akhirat, aminnn🤲.
Sydney Opera House |
Visa
Pengurusan Visa Australia lumayan menguras pikiran dan tenaga. Ini kedua kalinya saya mengajukan Visa secara online dan rasa deg-degannya sama seperti ketika mengajukan Visa UAE. Bedanya, Visa UAE sudah dijamin oleh maskapai Emirates dan pasti Granted, sedangkan Visa Australia belum tentu Granted. Apalagi banyaknya kesimpang-siuran persyaratan yang ditulis di internet, membuat semakin menguras pikiran untuk memilah dan memilih informasi. Setelah dicoba sendiri, baru tau kalau banyak tulisan di blog atau artikel di internet menuliskan persyaratan yang terlalu berlebihan. Saya sudah menyederhanakannya dalam postingan di blog. Bisa baca cerita lengkapnya di Mengajukan Visa Australia Online Granted.
Visa Australia termasuk salah satu Visa yang mahal seharga AUD 145. Walaupun belum semahal Visa New Zealand yaitu Rp. 1,900,000. Tapi dulu adik saya pernah membayar Visa Umroh progresif seharga Rp. 7jutaan dan ini adalah Visa termahal di dunia kayaknya😆😆.
Transportasi
Tidak perlu bingung untuk berkendara di Australia. Yang kalian perlukan adalah Google Maps yang bisa menunjukkan transportasi apa yang harus kita kendarai. Di Sydney, kalian bisa memilih untuk naik bus, MRT, dan feri. Sedangkan di Melbourne ada Free Tram Zone (FTZ). Negara-negara maju memang sudah memiliki transportasi umum yang sangat baik untuk memudahkan kita bepergian. Makanya kita sama sekali tidak kesulitan mau kemana pun. Oh ya, untuk transportasi di Sydney, saya sudah menuliskannya secara lengkap di Sydney Transportation.
Kartu tap and go untuk berkendara |
Selain transportasi umum, kita bisa menyewa mobil. Tapi ingat, peraturan berlalu-lintas di Australia sangat ketat. Yang melanggar pasti langsung kena denda. Jadi teringat sewaktu kami memarkir mobil sewa di dekat Paddy's Market, sebenarnya kita sudah membayar parkir tapi Bang Suryadi lupa menaruh karcis parkir di dasboard mobil yang bisa terlihat jika ada pengecekan. Sewaktu kita mau naik ke mobil, langsung ada stiker tilang dan membuat Bang Suryadi pucat. Dia langsung mengejar polisi yang belum jauh untuk menunjukkan karcis parkir. Si Dora (istrinya) yang lagi hamil pun ikut-ikutan mengejar polisi. Mungkin saking paniknya, dia jadi lupa kalau sedang hamil. Hasilnya, polisi menyuruh kita mengirimkan email surat banding yang menjelaskan kalau kita sudah membayar parkir, termasuk bukti foto karcis parkir. Alhamdulillah tidak jadi membayar denda.
Mobil yang bisa disewa |
Oh ya, kalian bisa mengendarai Uber juga di Aussie. Kita sering memesan Uber dari dan menuju bandara karena pasti kerepotan membawa koper-koper besar kalau harus naik kendaraan umum. Karena sudah tidak ada lagi Uber di Indonesia, saya sudah unistall Uber. Dulu pernah install lagi sewaktu di Turki, lalu pas pulang di-unistall lagi. Lalu sekarang karena jalan-jalan ke Australia, jadi harus install lagi deh. Terus aja begitu...😄😄
Kota Pelabuhan
Kalian bisa menemukan beberapa pelabuhan di Sydney seperti Port Jackson, tempat Harbour Bridge berada, dan Darling Harbour. Posisi Sydney Opera House juga di dekat pelabuhan, sehingga memang pelabuhan menjadi tempat wisata yang sangat sering dikunjungi di Australia. Saya dan keluarga menyusuri jalan dari Harbour Bridge ke Darling Harbour dengan berjalan kaki, sambil menikmati pemandangan yang indah.
Harbour Bridge |
Salah satu Cafe di Darling Harbour |
Jalan dari pelabuhan satu ke lainnya |
Karena masih musim dingin, kalian akan diterpa angin sangat dingin dan kencang selama di pelabuhan. Saya bahkan sempat terloncat hampir terbawa angin. Apakah saya terlalu kurus? Atau angin yang terlalu kencang? Warga Australia sendiri lebih suka berolah raga seperti jogging untuk melawan udara dingin di sekitar pelabuhan. Seru juga sih, tapi kami tidak mungkin melakukannya karena waktu yang begitu singkat.
Brighton Beach Boxes |
Sebenarnya di Melbourne juga ada beberapa pelabuhan yang bisa dikunjungi untuk berfoto. Sayangnya saya tidak kesana karena cukup puas berfoto dengan rumah-rumah kayu untuk berganti baju di Brighton Beach yang sudah saya tuliskan di Brighton Beach.
Makanan
Tidak perlu khawatir dengan makanan halal karena ada dimana-mana. Dulu sewaktu di New Zealand, saya agak kesulitan mencari makanan halal, apalagi di perjalanan selama road trip. Untung New Zealand banyak ikan salmon dan sayur-mayur. Di Australia, kalian bisa memilih menu makanan Asia Halal, bahkan pizza Australia pun ada yang halal.
Coklat enak |
![]() |
Pizza halal |
Tapi tetap yang paling nggak boleh dilewatkan adalah mencoba mencicipi minuman coklat yang enak untuk ketika sedang menongkrong di sebuah Cafe. Duh, coklat Australia banyak banget yang enak. Jangan lupa mencoba kue-kue cantik yang menggugah selera karena rasanya juga enakkkk banget. Saya sudah menuliskan tentang kuliner di postingan Sydney Culinary.
Budget
Ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu 'kan😜? Berikut rincian harga perorang-nya:
Visa Rp. 1,482,372
Qantas CGK-SYD Pulang Pergi dan asuransi perjalanan Rp. 3,500,000
Virgin Australia (Sydney ke Melbourne) Rp. 1,096,217
AirBNB Melbourne 2 malam Rp. 1,177,970
AirBNB Sydney 3 malam Rp. 1,680,679
Tiger Air (Melbourne ke Sydney) Rp. 2,190,979 <- banget="" belinya="" dapat="" h-1="" karena="" mahal="" p="">->
Uber Rp. 1,116,840
Sewa Mobil dan bensin Rp. 338,025
Duit cash untuk naik transportasi umum dan makan Rp. 1,752,048
Grand Total Rp. 14,334,948
Harga tersebut tidak termasuk oleh-oleh atau nongkrong cantik di Cafe coklat yang kadang kita bayar dengan kartu kredit.
Baiklah, sekian tulisan tentang Australia. Semoga kalian bisa memiliki kesempatan untuk mengunjungi negara kangguru dan koala ini ya. Aminn ya Rabb🤲.
0 comments:
Posting Komentar