Di penghujung tahun 2019, saya mau merangkum beberapa acara yang diikuti oleh perusahaan saya, Rancupid. Saya sengaja mau menuliskannya dalam satu postingan agar terus bisa diingat selama perjalanan merintis perusahaan yang ternyata begitu sulit. Acara-acara yang bakalan saya tulis ini khusus di semester dua tahun 2019, karena yang semester satu sudah saya tuliskan dengan detail.
Baiklah, mari disimak!
1. Pameran Rancupid Travel (18-20 Oktober 2019)
Semenjak merintis Rancupid Travel dari awal, ini pertama kalinya kami ikut pameran di Indotrex 2019. Ketika panitia Indotrex mengajukan proposal, kami langsung tertarik karena acara ini khusus untuk Aktivitas di Luar Ruangan yang disponsori oleh Bukalapak. Bahkan brand besar seperti Eiger, Merapi Mountain, Rodalink, dan lainnya juga ikut berpartisipasi.
Lokasi acara berada di Balai Kartini dan kami mendapatkan dua booth. Kita meeting di kantor untuk mendekorasi booth dengan tema petualangan dan hasilnya memang booth kita yang paling keren (menurut saya)🤩🤩🤩. Mungkin karena kita tidak menjual barang, tapi paket trip, jadinya dua booth itu seolah terlalu luas sehingga harus didekorasi dengan sedemikian rupa.
![]() |
Berfoto di depan booth |
Mungkin karena Indotrex adalah Event Organizer baru, jadi acaranya pun bisa dibilang agak sepi. Sekalipun ada label Bukalapak-nya, tapi promosinya sangat kurang. Bahkan ada ruang kosong yang sangat besar untuk bermain boomerang. Sebenarnya kita bakalan dihubungi oleh tim Bukalapak untuk mengintegrasikan sistem pembayaran agar memudahkan transaksi di pameran tapi pada kenyataannya tidak ada yang mengontek kita sama sekali. Jadilah pembayaran di booth tetap melalui website dimana kita menggunakan midtrans sebagai payment gateway yang seharusnya adalah saingan Dana (milik Bukalapak).
Walaupun demikian, acara ini sudah cukup menghabiskan waktu dan tenaga. Untuk pameran seperti ini memang sebaiknya kita merekrut mahasiswa atau freelancers supaya membantu menjaga booth. Setelah acara ini selesai, kita malah jadi dikontek oleh pameran Indofest yang biasanya diadakan di Jakarta Convention Center (JCC). Indofest merupakan acara Aktivitas Luar Ruangan terbesar di Indonesia.
Sampai sekarang kita masih belum memproses tawaran membuka booth di Indofest mengingat sepertinya lebih efektif kalau kita promosi melalui Digital Marketing daripada harus mengisi pameran. Seandainya kami punya barang seperti tas ransel, tenda, sepeda, atau apa pun, mungkin sangat efektif kalau ikut pameran.
2. Talkshow Ekspor Agregator di JW Marriot (23 November 2019)
Membuat acara berbasis teknologi dan ekspor lumayan sulit menurut saya. Selain harus meeting sampai beberapa kali dengan calon narasumber dan harus sekalian bekerja sama juga dengan mereka, baru acara bisa dimulai. Mana mungkin kita memberikan seminar tentang ekspor melalui Amazon.com kalau kita saja tidak pernah melakukannya. Belum lagi sedikit banyak kita harus tau peraturan ekspor agar kedepannya bisa mengekspor barang skala kontainer.
![]() |
Saya sedang mendapat giliran bicara |
Seminar kali ini memang agak berbeda karena tentang Fulfillment by Amazon (FBA). Di tahun 2016 saya pernah melakukan FBA dengan mengirimkan banyak produk kerajinan Indonesia ke Amerika dan terjual meskipun tanpa iklan. Hal ini bisa menjadi basis untuk riset-riset yang kita lakukan tentang barang apa saja yang laku di Amazon. Orang-orang US memang suka barang unik dan murah seperti kerajinan di Indonesia.
Materi sudah lumayan matang, eh yang bermasalah adalah venue. Semula kita sudah deal dengan Manhattan Hotel, tapi karena orang Marketing hotel itu menyebalkan😠, jadilah kita pindah ke JW Marriot. Alhamdulillah dapat hotel JW Marriot yang saya inginkan dari awal dan ternyata restaurant di JW Marriot tersedia di hari Sabtu. Sebulan yang lalu kita sudah sempat menghubungi JW Marriot, tapi venue tidak tersedia di weekend. Untung saja ketika kita datang langsung dan melihat kalau Kementrian Kesehatan sedang membuat seminar di resto, kita jadi memutuskan untuk memakai resto saja. Lagian, konsep acaranya adalah talkshow, jadi sangat cocok untuk diadakan di resto agar lebih santai.
![]() |
Para Narasumber |
Alhamdulillah acara berjalan sangat lancar dan antusias orang-orang sangat tinggi. Semoga kedepannya bisa mengadakan talkshow atau seminar di hotel-hotel keren lagi. Aminn🤲.
3. Seminar Ekspor ke Market USA untuk Pertamina di Bali (6 Desember 2019)
Di akhir November setelah selesai Talkshow Ekspor Agregator, saya diundang mengisi seminar untuk PT. Pertamina di Bali. Awalnya agak nggak percaya ketika mendapatkan tawaran tersebut dari Pertamina University karena begitu mendadak. Berhubung karena acara diadakan di 'Bali' dan saya diberikan akomodasi dan uang saku, ya sudah pasti saya mau😆. Anggap aja jalan-jalan gratis.
Acara ini ditujukan kepada karyawan Pertamina yang akan pensiun dalam beberapa bulan lagi agar setelah tidak bekerja nantinya punya kegiatan bisnis. Yang anehnya, sebenarnya narasumber yang dibutukan adalah untuk impor bukan ekspor. Saya mana bisa memberikan seminar impor karena beda banget ekspor dan impor itu. Setelah saya jelaskan ke tim Pertamina Bali, akhirnya saya tetap bisa memberikan materi Ekspor. Huff!
![]() |
Semangat! |
Ternyata memberikan seminar untuk Pertamina tidak seindah angan-angan. Selain karena saya harus pergi sendirian dan tidak boleh membawa tim, pesertanya pun sangat sedikit. Bahkan kelas saya hanya 4 orang, itu pun 2 orang lainnya keluar dari ruangan karena mau masuk ke kelas lain lagi. Huff😤! Padahal semula orang Pertamina University bilang bakalan ada sekitar 30 pasangan atau 60 orang. Ternyata yang datang secara keseluruhan mungkin hanya 10-15 orang. Mana seru memberikan seminar dengan peserta sangat sedikit.
Nanti saya akan menuliskan tentang cerita di Bali pada postingan di bulan Januari. Anggap saja liburan akhir tahun kemarin ke Bali solo traveling yang lumayan seru juga. Walaupun saya lebih suka jalan-jalan bareng teman-teman.
Baiklah, hanya 3 acara di semester dua. Semoga ditahun 2020 semakin banyak acara bermanfaat lainnya. Aminnn🤲. Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar