Januari 16, 2020

Happy 3rd Birthday Rancupid

Sudah 3 tahun merintis perusahaan. Rasanya sulit sekali, lelah sekali, pusing sekali. Seolah-olah waktu 24 jam sehari itu kurang cukup. Tahun 2019 begitu berat rasanya. Di awal-awal tahun sempat untung besar, lalu krisis lagi. Lagi? Iya lagi. Saya sudah berhasil mengembalikan keadaan di bulan Maret 2019 bahkan bisa mencetak rekor, tapi nyatanya perubahan teknologi begitu masif bahkan saya sampai kewalahan untuk mengikutinya dan membuat kita kembali krisis.

Mungkin tulisan ini adalah curhat saya agar bisa diingat dan dikenang bagaimana rasanya. Kalau tahun lalu saya jadi tahu bagaimana Amazon sangat sulit dikendalikan, tidak bisa ditebak, bisa suspend kapan saja, bahkan 6 akun Amazon kita suspend berbarengan dalam waktu satu minggu. Rasanya dunia mau runtuh pada saat itu, tapi masih berusaha santai karena harus menjaga emosi di depan karyawan. Hal ini menyebabkan saya terus-menerus tidur larut untuk riset, bahkan masih sampai sekarang.

Dibalik semua itu, saya jadi menyadari satu hal, yaitu sabar. Dulu ketika krisis, mau mati rasanya. Ketika Amazon suspend, runtuhlah dunia. Tapi sekarang rasa takut dan cemas sudah jauh berkurang. Hanya mengurut dada, buka laptop, dan riset. Memangnya riset bisa menemukan jawaban langsung? Tentu saja tidak. Perlu kesabaran ekstra untuk mengimplentasikan hasil riset satu demi satu. Belum lagi kalau sudah salah implementasi, uang pasti terbuang. Riset pasti ada harganya, dan saya sedang berusaha untuk tidak membayar terlalu mahal untuk hasil riset.

Kebanyakan riset kadang membuat saya merasa tidak memiliki kehidupan. Sudah jarang sekali saya nongkrong dengan teman-teman karena waktu sudah tersita untuk duduk di depan laptop. Dulu bisa selalu nonton bioskop, sekarang sangat jarang. Nongkrong untuk makan malam saja bersama anak kantor dimana kita sama-sama sudah pusing tujuh keliling. Mau liburan sudah pasti tidak diijinkan Mama karena harus membereskan urusan perusahaan. Bertambahlah dunia tanpa kehidupan😔.

Sampai pada Desember kemarin saya mendapatkan tawaran presentasi ke Bali. Alhamdulillah rasanya senang sekali akhirnya saya bisa liburan. Walaupun sendiri dan merasa kesepian, tapi paling nggak otak jadi kembali (agak) segar. Saya sengaja tidak menghabiskan waktu di depan laptop ketika di Bali. Saya merasa ini waktunya "me time" dimana saya bisa belanja karena mendapatkan banyak uang saku, makan enak, SPA, menikmati orange juice sambil berjemur, dan menonton pertunjukan sampai capek. 

Saya rasa tubuh ini perlu istirahat, jangan terus diperas. Tapi kalau tidak riset, saya agak susah mengembalikan keadaan seperti dulu. Akhirnya saya mulai membaca banyak artikel untuk tetap memiliki pikiran yang segar sebagai berikut:

1. Bercocok tanam. Saya membeli banyak tanaman untuk di dalam maupun luar ruangan. Saya merawatnya dengan sepenuh hati agar pikiran saya jadi rileks. Tanaman memberikan pengaruh sangat baik untuk menyegarkan pikiran dan mental, juga baik untuk memproduksi oksigen.

2. Makanan Sehat. Sedapat mungkin ketika riset saya tidak menyentuh gorengan. Saya lebih suka menyantap makanan yang di panggang dan sayur rebus. Kalau sudah merebus sayur, tidak saya tambah apa pun. Cukup sayur dan air. Saya juga sudah mengganti sarapan dengan buah, bahkan sudah hampir 3 bulan ini. Walaupun kadang masih makan nasi goreng untuk sarapan, tapi sudah sangat jarang.

3. Yoga🧘🏻‍♀️. Sebenarnya olahraga apa pun baik untuk tubuh, tapi sekarang saya lebih rutin yoga. Minimal sehari 30 menit sampai keringat bercucuran. Kalau nggak yoga tuh rasanya badan sakit semua. Ntah karena kelamaan duduk di depan laptop, jadi badan sering pegal. Yoga juga bisa dipraktikkan di rumah, tidak perlu ke tempat latihan lagi karena saya sudah paham dengan gerakannya.

4. Cukup tidur😴. Ini agak susah. Beberapa kali saya melihat ada kantung dibawah mata. Pikiran yang lelah mulai mengganggu kualitas tidur. Walaupun masih bisa tidur nyenyak, tapi kalau sudah terbangun pasti susah tidur lagi.

Keempat hal diatas sudah saya usahakan untuk bisa dilakukan rutin agar menjaga kesehatan fisik dan mental. Walaupun masih tidak memiliki banyak waktu untuk nongkrong, tapi saya sedang berusaha untuk bertemu teman dan hang out paling nggak sekali dalam 2 minggu. Lama banget ya? 

Alhamdulillah ketika Spring dimulai, kondisi perusahaan mulai membaik. Bahkan akun-akun Amazon yang suspend kembali hidup dan sekarang jadi punya banyak akun. Hasil memang tidak akan mengkhianati proses, pasti ada jalan, tapi mencari jalan keluar ini seolah membunuh diri pelan-pelan. Seandainya saya sendiri tidak menjalankan pola hidup sehat, mungkin saya sudah stres akut. Belum lagi dirumah hanya sendirian dan keluarga tidak mengijinkan saya untuk pergi keluar kota apalagi keluar negeri. Mungkin kalian bisa bayangkan rasanya😢. Manusia juga memiliki batas. Beruntung di kantor masih memiliki teman-teman baik yang selalu mendukung dan mendengar curhat saya.
Happy Birthday
Walaupun banyak aral-melintang, tapi saya tetap sayang dengan Rancupid. Ntah apa yang membuat saya sangat cinta perusahaan ini. Saya selalu berdoa pada Allah subhanahu wata'ala agar badai segera berlalu🤲. Semoga sukses ditahun-tahun ke depan, semoga selalu ada jalan keluar di setiap masalah. Setelah semua masalah di perusahaan selesai, saya ingin pergi. Mungkin ke Eropa atau ke Amerika dalam waktu yang lama. Mungkin sebulan atau dua bulan. Saya berhak berterima kasih kepada tubuh ini yang begitu lelah berpikir mencari jalan keluar. Saya juga berhak menikmati hasil jerih payah yang sudah berbulan-bulan ini saya usahakan.

Selamat ulang tahun Rancupid. Saya sudah capek sekali. Semoga terus diberikan kekuatan untuk bersabar. Aminnn🤲!

0 comments:

Follow me

My Trip