Februari 19, 2020

Celah 1 Milimeter

Seperti biasa, saya akan menuliskan laporan kontrol gigi di bulan Februari.  Kalau dilihat sekilas, gigi saya sudah rapi, rahang sudah pas menutup, mengunyah jadi lebih enak. Sayangnya masih ada celah di gigi atas sebelah kiri yang hanya 1 milimeter saja. Huffttt😑! Padahal dua bulan lalu dokter udah bilang bakalan bisa lepas kawat gigi 2 bulan lagi, tapi karena masih ada celah jadi ya tetap dua bulan lagi😅. Duh, jangan-jangan kalau bulan depan kontrol dan masih ada celah, jadi diundur ke dua bulan lagi dan lagi dan lagi. Tidak!
Sudah rapi kan?
Mungkin hal ini disebabkan karena saya agak malas menggunakan karet elastis. Karena lilitan karet pengikat kawat gigi diubah oleh orthodentist, jadi kalau saya pasang karet elastis sering banget lepas. Baru mengunyah sedikit, udah lepas lagi. Pernah sewaktu lagi ngobrol di meeting, eh karetnya copot dan berbunyi "pletak". Orang-orang di meeting sampai bertanya kenapa karena suaranya kedengaran. Saya jadi malu kan?! Apalagi kadang karet lepas dan tertelan. Ups🤭! Saya sampai tanya dokter, bahaya nggak kalau tertelan? Dokter bilang sih, aman kok. Duh, makanya malas banget pakai karet elastis yang penuh drama ini.

Akhirnya tadi malam saya mengakali agar karet tidak gampang lepas. Saya kaitkan di dua gigi saja. Paling nggak, kalau pengait gigi yang satu lepas, masih ada kaitan lainnya yang membuat tidak berbunyi 'pletak'. Tapi masih ragu juga nih, sebenarnya boleh nggak sih kalau dikaitkan di dua gigi? Nanti malah jadi amburadul lagi giginya🤭. Semoga kali ini karet elastisnya nggak rese', jadi tidak membuat saya malu di depan umum. Semoga cepat lepas behel ya Allah... aminnn 🤲.

Service Charge Rp. 40,000 (naik dari Rp. 25,000)
Kontrol Sapphire Braces Orthodentist Rp. 275,000
Karet Elastis 60 pasang Rp. 60,000

Oh ya, kalau di kontrol sebelumnya OMDC sudah merenovasi lantai satu, sekarang lantai lantai dua pun sudah terlihat sangat Jepang sekali. Menurut saya malah jadi seperti Restaurant di Jepang berwarna pink. Nama poli-polinya aja sesuai nama makanan seperti Poli Sushi, Poli Ramen, dan lainnya. Cukup unik sih, mengingat hampir 99% klinik di Indonesia hanya berwarna putih atau hijau saja. Mungkin OMDC juga ingin kliniknya terlihat instagramable agar lebih gampang dibagikan di sosial media.
Hiasan sushi di dinding klinik
Jujur aja kalau saya lebih suka dengan klinik bernuansa putih. Tapi inovasi membuat klinik yang unik memang sudah dilakukan OMDC sejak dulu dimulai dengan membuat klinik gigi bernuansa pink. Mungkin tema Jepang ini akan berlangsung bertahun-tahun ke depan dan insya Allah saya sudah lepas behel dan mendapatkan Perfect Smile. Aminn🤲!

Februari 15, 2020

Sepinya Pertokoan di Bali

Menulis blog tentang belanja di Bali ini setelah saya kembali dari Bali (lagi). Sepertinya Januari dan Februari ini saya sibuk sekali. Saya melakukan riset hampir seharian dan berusaha sangat keras untuk mempersiap perusahaan menghadapi penjualan yang membludak di musim semi🌷. Awalnya saya masih malas-malasan untuk menghadapi musim semi, tapi penjualan terus meningkat dan membuat cash flow perusahaan menjadi agak berantakan. Daripada nanti salah prediksi lagi seperti tahun lalu, lebih baik saya mengorbankan beberapa waktu senggang saya untuk riset juga belajar lagi dan lagi.

Ini kali kedua saya diundang untuk memberikan seminar tentang Ekspor oleh Pertamina University. Lokasi seminar masih tetap sama, yaitu di Bali. Berhubung jadwal saya juga semakin padat, jadi pengaturan jadwal ke Bali sudah harus dari seminggu sebelum acara. Bahkan sepertinya saya bakalan rutin ke Bali untuk memberikan seminar. Sebenarnya saya senang banget ke Bali, bisa sekalian liburan. Tapi karena sendiri, jadi aneh aja. Enakan kalau ke Bali bersama keluarga, pasangan, atau teman-teman. Karena cuma sendiri, jadinya cuma berkeliling untuk belanja.

Baiklah, saya akan menuliskan tempat belanja satu persatu yang saya kunjungi di bulan Desember 2019 dan Februari 2020. Mari disimak.

1. The Keranjang
Salah satu tempat belanja oleh-oleh baru dengan gedung yang benar-benar berbetuk keranjang belanja. Lokasinya berada di Jl. By Pass Ngurah Rai No.97, Kuta. The Keranjang merupakan milik penyanyi Melly Goeslaw, jadi jangan heran kalau di dalam gedung ini akan terdengar suara Melly dimana-mana menyanyikan soundtrack tempat ini.
Pose dulu
Candid
Tempat ini didesain sangat instagramable agar bisa dibagikan di sosial media. Memang pengaruh sosial media sangat besar sih untuk menarik pengunjung. Kalian bisa berfoto di patung-patung yang berada di depan toko terlebih dahulu, baru masuk ke dalam. Tenang saja, patungnya banyak kok. Jadi kalau satu patung banyak yang mengantri foto, kalian bisa pilih patung lainnya.
Jalan menuru ke lantai berikutnya
Etalase
Toko ini terdiri dari 3 lantai yang lumayan luas. Kalian harus berjalan di jalan yang melingkar untuk naik atau turun ke lantai berikutnya. Sepanjang jalan penghubung lantai pun bisa dijumpai banyak barang yang bisa kalian beli. Variasi barang untuk oleh-oleh juga banyak sekali mulai dari makanan, keripik, pakaian, aksesoris, dan lainnya. Disini saya hanya membeli lulur saja karena lebih murah Rp. 500 dari Krisna Bali.

2. Krisna Oleh-Oleh Bypass
Siapa yang nggak tau tempat oleh-oleh paling ngehits seantero Bali ini. Baru-baru ini dibangun Krisna terbaru di Jl. By Pass Ngurah Rai, Kuta, yang berkonsep premium. Tempatnya berada di seberang The Keranjang, jadi bisa hanya jalan kaki saja kesini.
Etalase di dalamnya
Konsep Krisna yang satu ini seperti Mall. Bangunannya juga terdiri dari 3 lantai yang sangat luas dilengkapi eskalator dan elevator. Begitu banyak barang yang dijual disini sehingga menjadi one stop shopping untuk kita. Saya harus menghabiskan waktu minimal satu jam kalau datang kesini karena memang suka melihat-lihat barang yang dijual. Variasinya sangat banyak dan super lengkap.
Tempat favorit
Yang paling saya suka adalah lantai dua, yaitu sarangnya produk perawatan kulit dan aroma terapi. Kalau sudah berada di lantai ini, saya mendadak jadi wangi. Saya suka banget mencoba testernya baik berupa parfum atau body butter. Belum lagi mbak-mbak pelayannya selalu menawarkan ini dan itu membuat saya nggak kuat untuk menahan nggak membeli🙊. 

Saya suka banget ke Krisna Premium ini. Ketika kunjungan ke Bali yang kedua kali kemarin juga tetap kesini lagi. Cuma karena isu penyebaran virus Corona, Krisna jadi agak sepi kalau dibandingkan bulan Desember kemarin. Kasihan pramuniaganya jadi nganggur atau mengobrol dengan temannya karena pengunjung menurun drastis. Jadi terlihat seolah-olah pramuniaga lebih ramai daripada pengunjungnya.

3. Discovery Shopping Mall
Ini pertama kalinya saya ke tempat yang berlokasi di Jl. Kartika Plaza, Kuta. Karena bingung mau kemana, kebetulan hotel tempat saya menginap ada free shuttle bus ke Mall ini, jadi saya ikut saja. Katanya, Mall ini menghadap ke laut sehingga membuat kita bisa bermain dan menikmati suasana pantai.

Perjalanan dari Hotel The Patra Bali ke Discovery Shopping Mall hanya memakan waktu 10 menit dengan mengendarai mobil. Saya langsung heran karena sepiiii sekali Mall ini😧😧😧. Pengunjungnya hanya beberapa orang saja. Apa memang biasa seperti ini atau karena kasus virus Corona? Saya sempat berkeliling Mall sejenak untuk melihat-lihat ada barang apa saja disini. Setelah itu saya mampir makan siang dulu di Ta Wan, baru melanjutkan jalan ke pantai.
Salah satu tempat nongkrong yang begitu sepi
Sebenarnya Mall ini memiliki banyak pub dan club yang mungkin hanya akan ramai di malam hari. Tapi enggak juga sih, biasanya siang-siang juga banyak yang nongkrong di bar. Penutupan rute dari dan ke China oleh pemerintah sepertinya memang memukul pariwisata di Bali. Bahkan para bule' pun tidak seramai bulan Desember ketika saya pertama kali memberikan seminar di Pertamina. Padahal hanya selang dua bulan saja, tapi penurunan pengunjung sangat signifikan.

Dari Discovery Shopping Mall, saya berjalan kaki di pinggir pantai mulai dari pantai Kuta, Legian, sampai Seminyak. Baru kali ini saya menyadari kalau Pantai Kuta sangat bersih. Perasaan dulu kotor banget deh. Bali memang tidak seperti biasanya, sungguh sepi. Pelayan toko-toko kecil hanya duduk saja sambil bermain hp karena tidak ada pengunjung. Bali pun jadi nggak macet, ntah karena hari kerja juga. 
Pantai bersih sekali
Semoga wabah virus Corona segera mereda dan perekonomian segera membaik. Mana bulan depan bakalan ngetrip ke Taiwan lagi. Semoga semuanya baik-baik saja ya Allah. Aminnn ya Rabb🤲.

Follow me

My Trip