Juli 19, 2020

Akhirnya Bisa Scalling Gigi

Karena saya berencana untuk pulang ke Aceh pada tanggal 24 Juli 2020, jadi saya berniat untuk kontrol gigi dulu karena pasti di kampung halaman nanti makannya banyak dan nggak ada pantangannya😆😆😆. Sekalian ingin membersihkan karang gigi juga yang sudah menumpuk karena hampir setahun tidak sempat dibersihkan. Di bulan Mei kemarin sempat mau membersihkan karang gigi dan klinik gigi OMDC mewajibkan pasien untuk rapid test dulu sebelum melakukan perawatan yang menggunakan aerosol. Karena pada saat itu harga rapid test belum ada Harga Eceran Tertinggi (HET), jadi saya merasa mahal untuk tes yang hanya berlaku untuk 3 hari saja. Maka saya memutuskan untuk menunda scalling gigi.

Karena mau pulang ke Aceh dan salah satu syarat boleh boarding pesawat adalah hasil rapid test non-reaktif, jadinya saya ke RS Mitra Keluarga Depok dulu untuk melakukan rapid test. Biayanya lumayan murah, hanya Rp. 150,000 (berbeda dengan OMDC yang masih 200rban). Darah diambil dari lengan karena kata suster lebih akurat. Sejam kemudian hasil rapid test keluar dan alhamdulillah non-reaktif. Cerita detailnya akan saya tuliskan dipostingan berikutnya bagaimana saya akhirnya bisa board the aircraft✈️.

Berbekal surat hasil Rapid Test, saya menjadwalkan diri untuk scalling gigi dan kontrol behel Sapphire di OMDC. Sebelum kontrol behel, gigi saya di scalling dulu. Kali ini sebenarnya OMDC tidak mewajibkan pasien untuk rapid test lagi ntah karena para dokter sudah memakai APD🤔, tapi saya tetap menunjukkan bukti kalau saya sudah tes. Dokter kemudian membersihkan karang gigi saya dan saya sampai keluar air mata😢 karena ngilu. Mungkin karena udah menumpuk kotoran dan karang gigi, jadi pas dibersihkan ngilu banget.
Masih agak miring secara horizontal
Setelah scalling, saya masuk ke ruang Orthodentist. Dokter bilang, sebenarnya semua gigi sudah rapat, gigitan gigi juga sudah benar, tapi kawat metal di gigi kalau dilihat secara horizontal masih miring. Kata dokter sih karena saya enggak seimbang 'ngunyahnya, terlalu banyak disisi kanan. Padahal saya merasa lebih sering mengunyah disisi kiri. Akhirnya saya disarankan untuk mengunyah permen karet tiga kali sehari seimbang kiri dan kanan dan tidur dalam posisi lurus agar membantu rahang untuk bisa lurus juga. Duh, hal ini agak susah karena saya nggak bisa tidur lurus. Udah coba beberapa malam tapi agak susah. Kalau cuma mengunyah permen karet sih gampang ya. Tapi tetap saya usahakan segala cara agar bisa Perfect Smile.

Karena perawatan gigi dianggap emergency, saya merasa harga perawatan di OMDC jadi mahal. Berikut rinciannya:
Kontrol Sapphire Braces Orthodentist Rp. 275,000
APD Rp. 110,000
Scalling Emergency Rp. 449,000
Detail harga OMDC
Kalian bisa lihat harga Rapid Testnya masih belum mengikuti HET, jadi saya sarankan tes di RS saja. Harga menambal gigi saja bisa semahal itu😦. Odontectomy sampai 4 jutaan, padahal saya dulu di Banda Aceh, udah ditangani dengan Spesialis Gigi Palsu hanya sejutaan saja. Jadi kalau nggak kepepet, kayaknya nggak usah ke dokter gigi deh. Baiklah, semoga bermanfaat. Sampai jumpa!

1 comments:

Cipu Suaib mengatakan...

Sudah sekian bulan ga scaling, harusnya Maret kemarin jadwal scaling tapi jadinya ketunda karena Covid. Thanks sharing infonya Mut, aku mau coba kontak dokter gigi langganan dulu

Follow me

My Trip