September 09, 2020

Menghilangkan Freckles di ZAP Premiere

Di tahun 2020 ini, saya menyadari kalau wajah saya muncul banyak freckles. Sebenarnya sejak 2018 sih, tapi karena kegiatan di tahun-tahun itu banyak dan saya sering banget pakai makeup, jadi kurang sadar kalau freckles di wajah semakin banyak. Nah, tahun 2020 ini lebih banyak diam di rumah tanpa makeup dan sering bercermin kalau wajah ternyata banyak noda-noda yang membandel. Padahal di bulan Maret sudah melakukan Electrocauter untuk mengiris beberapa tahi lalat (bisa dibaca di postingan Menghilangkan Tahi Lalat di ZAP Premiere), tapi sepertinya kurang sempurna dan belum selesai. Seharusnya saya electrocauter aja seluruh wajah biar sekalian. Mumpung duit tabungan jalan-jalan nggak terpakai sama sekali, jadi kita perawatan wajah saja karena kulit sehat itu investasi di masa depan.

Baiklah, fokus utama saya ke ZAP Premiere hari ini adalah untuk menghilangkan freckles. Sebagai informasi, freckles adalah bintik-bintik yang muncul pada kulit. Terkadang, bintik-bintik yang muncul dapat bervariasi dalam tampilan dan bentuk, misalnya kemerahan, kuning, coklat, coklat muda, hingga hitam. Kondisi ini dapat terlihat secara lebih jelas dengan paparan sinar matahari. Bercak-bercak ini sering kali muncul berkelompok, dan paling sering pada pipi, hidung, lengan dan bahu atas.

Sejumlah orang lebih rentan mengalami kondisi ini dibanding dengan individu-individu lainnya. Hal ini tergantung pada warna kulit dan jenis gen yang terdapat di dalam tubuh. Freckles umumnya tidak membahayakan kesehatan, hanya secara kosmetik kurang enak dilihat. Walaupun filter di Instagram banyak sekali yang memunculkan freckles agar wajah terlihat muda, tapi saya tetap tidak suka. Saya lebih suka kulit sehat, tanpa noda, cerah, walaupun tanpa makeup. Padahal saya rutin melakukan Photo Facial di ZAP, tapi tetap saja freckles tidak bisa hilang.

Saya pergi ke ZAP Premiere di Kota Kasablanka dan berkonsultasi dengan Dermatologist, yaitu dokter Nessya. Saya ceritakan kondisi kulit yang banyak bercak-bercak dan kemalasan saya pakai sunscreen karena selama ini hanya di rumah saja. Termasuk dengan gonta-ganti skin care tergantung yang promo di Sociolla.

Dr. Nessya kemudian menyarankan saya untuk melakukan 2 Laser, yaitu ND:YAG dan KTP Laser.  ND YAG laser adalah prosedur laser menggunakan kristal Nd YAG (neodymium-doped yttrium aluminium garnet). Laser ini memiliki panjang gelombang 1064 nm sehingga memiliki kemampuan untuk menembus lapisan kulit lebih dalam dari tipe laser lain. Fokusnya memang pada lesi kulit yang berpigmen seperti: bintik-bintik kulit akibat penuaan, tahi lalat dibawah permukaan kulit, dan lainnya yang berwarna kehitaman. Laser ini tidak bisa digunakan untuk menyerang pembuluh darah kemerahan karena memang fokusnya pada pigmen.

Sebelum dilaser, wajah saya diberikan krim anastesi dulu agar ketika di laser tidak sakit. Setelah krim dioles, saya harus menunggu sekitar 30 menit dulu baru bisa dilaser. Selama menunggu, saya bisa menikmati berbagai minuman yang tersedia seperti Milo, Greentea, dan sebagainya. Agak malu juga kalau harus ketemu orang dengan wajah dengan krim putih berlapis plastik. Untung saya hanya datang sendirian, hihihi😬.

Krim anastesi berlapis plastik

Jadi mirip hantu Valak😅
Setelah 30 menit, saya masuk ke ruang laser. Agak deg-degan juga tapi saya berusaha santai. Dokter menyarankan saya untuk peeling dulu karena wajah saya kusam dan warna kulit tidak merata. Saya pasrah aja deh, mau diapain juga. Wajah saya dioles krim peeling yang bersifat asam, setelah 2 menit kemudian di semprot cairan basa. Kemudian seluruh wajah ditembak dengan laser ND:YAG. Rasanya sih agak cenat-cenut tapi cukup nyaman kok.

Setelah laser ND:YAG, laser selanjutnya adalah Laser KTP. Sebenarnya sama aja alatnya dengan ND:YAG, hanya berbeda di panjang gelombang saja. Laser KTP khusus untuk menembak noda-noda hitam seperti tahi lalat. Dokter menembak lumayan banyak tahi lalat dan rasanya lebih sakit karena tembakannya lebih dalam. Selesai semua laser ditembakkan, wajah saya dikompres dengan NaCL seluruhnya sampai terlihat seperti mumi.
Selesai Laser
Saya diresepkan krim anti iritasi yang harus dipakai selama 5 hari. Oh ya saran saya agar kulitnya cepat kembali ke kondisi semula dan luka-lukanya cepat sembuh, kalian bisa menambah perawatan infuse glowing atau suntik vitamin C seperti yang saya lakukan. 5 hari kemudian, saya memfoto kondisi kulit wajah dan mengirim Whatsapp ke dokter Nessya untuk dicek kondisinya. Sekalian bertanya boleh nggak melanjutkan Photo Facial yang seriesnya sudah dibeli dari beberapa bulan yang lalu. Enaknya laser ini, selama 5 hari pemakaian krim anti iritasi, mulai terkelupas tahi lalat kecil-kecilnya. Ada juga sih yang bandel dan belum hilang, mungkin harus ditembak laser lagi nanti.
Kulit langsung cerah tapi masih banyak bekas laser
Setelah 5 hari pemakaian krim anti iritasi, saya mulai memakai krim pagi, sore, dan malam yang mengelupas permukaan kulit. Kulit jadi lebih cerah sih, hanya saja kelupasan kulit jadi jelek kalau dipakaikan bersama dengan makeup. Teman-teman kantor jadi bertanya, "Kok muka lo terkelupas begitu?" Untung mereka paham kalau saya sedang menggunakan krim dokter.

Baiklah, nanti saya tuliskan lagi proses kontrol selanjutnya ya. Semua butuh proses, jadi jangan berharap sekali perawatan langsung mulus. Yang pasti saya puas dengan perawatannya. Saya akan terus mengupdate perawatan yang saya lakukan sampai benar-benar mulus, insya Allah. Sampai jumpa!

Berikut daftar harganya:

  • Dermatologist - Konsultasi SPKK 1 Rp150.000
  • Dermatologist - Chemical Peeling 2 Rp600.000
  • Dermatologist - Laser KTP Nd:Yag I Rp1.000.000
  • Dermatologist - Q Switch Nd:Yag 1 Rp1.000.000
  • Produk - NC35 Rp177.000
  • Produk - AI6 / PC-3 Rp152.000
  • Produk - DC6 / SPF-G GP Rp93.000
  • Produk - NC11 / NC1-H2 Rp125.000

Sumber:

September 01, 2020

Gigi Masih Miring

Akhirnya nulis blog lagi. Tidak ada yang terlalu seru di kehidupan saya kali ini mungkin karena cuma di rumah aja. Karena pandemi COVID19, saya jadi nggak bisa kontrol behel gigi sekali dalam satu bulan. Minimal 6 minggu dan saya merasa karet di gigi juga udah kuning. Jadi mengurangi kepercayaan diri kalau mau tersenyum. Untungnya sekarang sudah wajib masker😷, jadi nggak kelihatan kalau karet gigi sudah menguning. Sebenarnya saya paling suka kontrol gigi, karena setelah itu rasanya bersih banget gigi ini. Di bulan Juli kemarin saya sempat scalling gigi, lalu di bulan Agustus saya menambal 2 gigi, dan di akhir Agustus (anggap aja September ya) kontrol behel lagi. 

Permasalahan behel gigi saya hanya tinggal satu aja, yaitu susunan gigi kiri dan kanan masih belum sama. Kalau saya lihat dari cermin, deretan gigi sebelah kanan atas lebih turun daripada sebelah kiri. Saya bilang ke dokter kalau saya sudah berusaha tidur telentang dan mengunyah permen karet agar sisi kiri dan kanan bisa seimbang, tapi sepertinya nggak ngaruh. Saya juga udah menambal gigi sebelah kanan karena saya dulu malas mengunyah sebelah situ karena sakit akibat ada gigi bolong. Semua hal tersebut belum memberikan pengaruh signifikan pada barisan gigi.

Masih agak miring kan?
Orthodentist memperhatikan gigi saya mulai dari duduk, bangun, duduk lagi, bangun lagi, sampai beliau paham permasalahannya dimana. Akhirnya indikator metal diubah, gigi kanan dinaikkan, dan gigi kiri diturunkan. Dokter bilang, mungkin agak lama prosesnya sampai kira-kira tiga kali kontrol lagi. Tapi yang penting benar-benar bisa rata dan tujuan saya memang gigi harus sempurna. Kalau saya ingin lepas behel sebenarnya udah bisa, tapi biarlah sempurna dulu baru dilepas.
Full APD
Oh ya kali ini saya bisa memposting foto para tenaga medis di klinik OMDC menggunakan APD lengkap sewaktu memeriksa gigi saya, bahkan ada tanggal terakhir rapid tes di badge mereka. Hal ini merupakan upaya untuk pencegahan penularan virus COVID19. Semoga sehat terus ya para tenaga medis. Teringat kemarin IDI memposting bahwa sudah 100 orang dokter meninggal karena COVID di Indonesia. Sedih banget rasanya😭😭😭. Mana teman-teman saya dan keluarga saya mayoritas adalah dokter. Semoga virus Corona segera lenyap dari muka bumi dan orang-orang yang meninggal mendapatkan syahid. Aminn ya Allah🤲.

  • Kontrol Orthodentist Sapphire Braces Rp. 275,000
  • Charge Pasien Lama Rp. 40,000
  • APD Rp. 95,000

Follow me

My Trip