Desember 30, 2020

Kuburan Lo'Ko Mata

Tujuan wisata berikutnya adalah kuburan batu besar bernama Lo'ko Mata yang berada di Desa Wisata Sesean Suloara', Kabupaten Toraja Utara. Dari pusat kota Toraja ke Lo'ko Mata dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dengan jalan yang begitu berkelok-kelok. Udah mual perjalanan dari Makassar ke Toraja, lanjut mual lagi ke Lo'Ko Mata🤢. Saya meminta Gilang untuk mematikan AC mobil dan membuka jendela agar mengurangi rasa mual. Lagian, udara disini juga sudah sangat sejuk dan enak banget kalau buka jendela.

Rumah tongkonan
Pemandangan indah

Pemandangan sepanjang jalan sangat indah karena kami berjalan menyusuri dataran tinggi. Kita bisa melihat kota Rantepao dari ketinggian ditambah lagi di sisi kiri-kanan jalan banyak sekali pepohonan dan rumah tongkonan. Jadi terasa sekali "Toraja"-nya. Saya melempar senyum ke orang-orang yang kita temui di sepanjang jalan. Wajah mereka sangat khas Indonesia Timur. Penduduk sekitar sini lumayan sepi.

Batu-batu besar
Kuburan batu

Ternyata Tana Toraja ini agak mirip dengan Belitung dimana banyak sekali batu-batu super besar di sepanjang jalan menuju Lo'Ko Mata. Beberapa batu memang bisa dijadikan kuburan karena cukup untuk memasukkan keranda jenazah. Saya sampai berhenti untuk sekedar mengambil foto dan penasaran seperti apa sih kuburan batu tersebut? Masyarakat setempat bilang, daripada harus buka lahan tanah, memang jenazah lebih baik dikuburkan di dalam batu. Tapi jangan salah, untuk memahat batu juga diperlukan keahlian khusus dan biaya besar, sehingga konon katanya sebelum menggelar upacara kematian, keluarga jenazah menaruh mayat di rumah tongkonan sampai tabungan mereka cukup untuk menyelenggarakan upacara.

Sampai juga

Akhirnya sampai juga di Lo'Ko Mata yang merupakan salah satu objek wisata yang berupa batu sangat besar yang berisi mayat. Tempat ini menjadi salah satu tempat penyimpanan mayat masyarakat Toraja yang sudah sejak jaman dahulu kala. Masing-masing liang digunakan untuk memakamkan satu rumpun keluarga yang sudah meninggal. Pada waktu-waktu tertentu juga diadakan Upacara Tradisional Toraja "Ma'Nene", dimana mayat dibersihkan dan dipakaikan baju baru, kemudian dimasukkan kembali ke dalam batu.

Kuburan batu super besar
Lubang-lubang di batu
Ada tangga keatas

Loko Mata memiliki arti Lubang Mata. Ada banyak lubang pada batu besar tersebut, yang mana setiap lubang batu itu berisi lebih dari satu mayat yang memiliki hubungan keluarga. Ada pintu di setiap lubang dan nama jenazahnya. Saya membaca beberapa nama dan tanggal kematian mereka. Tidak ada jenazah yang meninggal dalam 3 tahun ini. Kalau tidak salah paling lama tahun 2013.
Pose dulu

Kegiatan yang bisa dilakukan disini memang hanya melihat batu kuburan. Seharusnya kita membayar tiket masuk pariwisata, tapi karena sudah sore tidak ada lagi penjaganya. Masyarakat yang berkunjung kesini juga tidak terlalu ramai sejak pandemi. Dulu katanya banyak banget bule' yang berkunjung sekaligus untuk melihat upacara Ma'Nene. Suasana mendung, hutan, kuburan, dan sepi, jadi menambah kesan angker tempat ini. Alhamdulillah saya tidak takut perhantuan.

Setelah puas berfoto, dan karena sudah hujan juga, kami kembali ke mobil. Selanjutnya kami mampir ke sebuah Restoran karena sudah lapar. Nanti saya lanjutkan lagi ya ceritanya. Sampai jumpa!

Sumber:

0 comments:

Follow me

My Trip