Januari 12, 2021

Northern Aceh Culinary

Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang tidak hanya terkenal dengan Islamic Center yang didirikan dengan sangat megah dan merupakan sebuah mega proyek. Daerah kelahiran saya ini juga terkenal dengan kuliner yang enak. Sebenarnya bukan menurut saya saja kalau kuliner disini enak, tapi hampir semua teman-teman yang bukan orang Aceh pun bilang enak. Setiap mudik ke Aceh, salah satu hal yang paling saya rindukan adalah kulinernya. Selain harganya murah meriah, rasanya enak banget, dan variasi cemilannya banyak. Jadi kalau sore mau nongkrong di warung kopi, ya tinggal pilih saja mau makan apa.

Islamic Center
Di dalam mesjid

Kali ini saya akan membahas beberapa kuliner yang bisa dicicipi kalau kalian jalan-jalan ke Kabupaten Aceh Utara dan Bireuen (kabupaten dimana Mama saya tinggal). Kalau mudik lebaran, saya bolak-balik antara Aceh Utara dan Bireuen karena memang hampir seluruh keluarga tinggal disana. Baiklah mari kita mulai:

1. Roti Canai (Roti Cane)
Sepertinya hampir semua orang tau cemilan yang satu ini. Roti dari tepung yang enak dicemil bahkan hanya dengan gula saja. Saya paling suka makan roti cane pakai gula atau duren. Rasanya enak banget, manis, dan ringan. Hanya saja kalau toppingnya gula dan susu, saya kurang suka karena gampang eneg.
Roti Cane
2. Bakso Koko
Warung bakso yang satu ini rameeeeenya Masya Allah. Lokasinya berada di pusat kota Lhokseumawe. Pemilik bisnis bakso ini sampai harus membuka banyak ruko saking ramainya pengunjung. Padahal lagi pandemi, tapi tempat ini bisa seramai itu😮. Karena takut tertular corona, saya dan keluarga makan di meja pojok dan itupun harus mengantri, saking laris dan ramenya pengunjung.
Bakso Koko
Sebenarnya saya bukan penikmat bakso, tapi Bakso Koko ini memang lembut, dan gurih sekali rasa kuahnya. Jangan lupa memesan sirup merah Kurnia yang merupakan favorit seluruh orang Aceh sebagai pelengkap.

3. Sate Apa Leh
Lokasinya berada di Geurugok dan hampir semua rumah makan yang menjual Sate adalah Sate Apa Leh, mungkin ada lebih dari 10 ruko. 'Apa' dalam bahasa Aceh berarti Paman, dan 'Leh' mungkin singkatan nama panggilan. Ntah namanya Soleh, ato siapa pun, saya nggak tau😂. Warung sate ini adalah yang paling laris di Aceh Utara bahkan semua yang pramusaji yang bekerja di warung ini punya mobil lho😮. Bayangkan berapa larisnya.
Sate Apa Leh
Berhubung saya pakai behel, jadi saya agak menghindari makan sate. Tapi memang kuah karinya sangat lezat dan gurih, ditambah bumbu kacang yang kok bisa enak banget gitu🤤. Kayaknya saya belum pernah menemukan bumbu kacang untuk sate se-enak di Aceh Utara.

4. Rujak Pak Guru
Lokasinya di Kuta Blang, tapi saya kurang tau belok kemana jalannya. Kalau kalian kesini, tanya aja sama orang-orang dimana Rujak Pak Guru😆. Tokonya kecil, terbuat dari kayu-kayu, tapi rasa rujaknya seger banget. Kalian jangan bayangkan rujak yaitu aneka buah potong lalu di cocol dengan bumbu karena bukan seperti itu. Rujak Aceh itu parutan dan potongan buah-buahan dijadikan minuman segar dan biasanya untuk berbuka puasa.
Rujak Aceh
5. Martabak
Saya tidak perlu menjelaskan lagi betapa enaknya cemilan yang satu ini. Banyak warung kopi yang menjual martabak enak di se-antero Aceh. Jadi kalian bisa gampang untuk memilihnya.
Martabak
6. Pisang Goreng
Kota Lhokseumawe juga terkenal dengan cemilan pisang goreng pipih kriuk favorit saya sepanjang masa. Kalau udah dibawain pisang goreng, saya bisa menghabiskan seplastik sendiri sampai behel patah atau memang kenyang😆. Biasanya saya kurang suka jenis gorengan yang lain, karena memang kesukaan saya hanya pisang gorengnya saja. Ditambah cocolan gula merah pedas yang bikin nagih, mana harganya murah, haduwh gimana bisa berhenti?🤤 Nulisnya aja sambil nelen ludah karena pengen.
Gorengan favorit
7. Mie Caluek
Mie yang satu ini adalah jajanan saya pas SD. Kalau di Medan, sebutan mie ini adalah mie lidi. Harganya sekarang masih murah meriah, hanya Rp. 5,000 saja dan porsinya cukup membuat kenyang. Mie yang mirip spageti ini disantap dengan siraman bumbu kacang dan kerupuk warna merah.  
Mie lidi
8. Kelapa Bakar
Warung kelapa ini berada di kota Matang Glumpang Dua, Kabupaten Bireuen. Jadi buah kelapa muda dibakar dengan tempurung. Setelah itu baru disajikan kepada kita. Ada yang ditambahkan rempah, atau memang tanpa campuran apa pun. Saya memesan yang ada campuran rempah dan rasanya mirip sekali bandrek. Unik juga menu yang satu ini walaupun saya lebih suka meminum air kelapa muda yang biasa tanpa dibakar dulu.
Kelapa bakar
Baiklah, sekian menu cemilan yang saya cicipi selama di Aceh. Saya akan update lagi di postingan yang lain kalau ada tambahan menu apabila saya pulang ke Aceh lagi ya. Walaupun banyak cemilan enak, terkadang hobi saya di rumah hanya ngemil kerupuk sambil main laptop seperti foto dibawah ini, hihihi😹.
Beralaskan stoples keripik

Baiklah, semoga bermanfaat. Sampai jumpa!

0 comments:

Follow me

My Trip