Destinasi wisata yang saya tau berada di Riau adalah istana Siak dan kita malah tidak merencanakan akan kesana karena terbatasnya waktu. Kalau disuruh pilih, saya lebih suka ke alam daripada wisata sejarah. Jadilah Puput mengantarkan saya untuk jalan-jalan ke Kabupaten Kampar, di Riau.
1. Puncak Kompe
Lokasinya berada di Koto Panjang Jl. Lintas Sumbar, Koto Mesjid, Kec. XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Perjalanan dari kota Pekanbaru ke Puncak Kompe ini kurang lebih 2 jam, udah seperti Jakarta ke Bandung. Jauh sekali ternyata. Saya sampe ketiduran di jalan, dan bangun lagi, baru deh sampe. Kalau kalian melakukan perjalanan melalui jalan Lintas Sumatera, pasti akan melewati tempat wisata ini.
![]() |
Tiket masuk |
Puncak Kompe ini dijuluki Raja Ampat KW😅 karena banyaknya pulau-pulau di atas danau mirip Raja Ampat (kalau Raja Ampat kan laut ya). Pada awalnya kawasan ini hanya semak belukar dan perkebunan karet. Kemudian melihat adanya potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata, maka masyarakat setempat bersama kelompok sadar wisata bergotong royong mengubah kawasan itu menjadi objek wisata alam. Tahun 2017 tempat ini mulai dibuka resmi. Tiket masuk kesini Rp. 10,000 perorang.
Best View |
Jalan dari parkiran |
Karena pandemi COVID19, tempat ini sangat sepi. Bahkan tidak ada pedagang yang berjualan. Sewaktu saya kesana, baru kami saja pengunjung saat itu. Setelah agak siang, baru datang beberapa orang untuk berfoto disini. Tempatnya cukup cantik, hanya saja kalau mau mengambil pemandangan penuh agak sulit karena terhalang pohon. Kata orang disitu, kalau mau pemandangan yang benar-benar full harus ke Ulu Kasok, puncak satu lagi. Disana memang ada bukit tinggi yang bisa melihat danau 360 derajat. Sayang tempatnya sekarang sedang di renovasi.
![]() |
Pose ditiup angin |
Sebenarnya kita bisa turun ke danau dan naik perahu untuk menyusuri pulau-pulau diatas danau. Hanya saja kami takut kelamaan nanti dan harus pulang malam. Kasihan karena bawa anak-anak dan juga sudah mendung. Jadinya kita disini hanya mengambil beberapa foto saja, kemudian melanjutkan perjalanan ke Candi Muara Takus.
![]() |
Mendung |
2. Candi Muara Takus
Perjalanan dari Puncak Kompe ke Candi Muara Takus ini hanya sekitar 40 menit saja. Makanya kita sekalian berkunjung. Candi yang satu ini adalah situs candi tertua di Sumatera dan merupakan satu-satunya situs peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi ini juga merupakan bukti bahwa agama Buddha pernah berkembang di provinsi ini.
Lompat dulu |
Para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan situs candi ini didirikan. Ada yang mengatakan abad ke-4, ada yang mengatakan abad ke-7, abad ke-9 bahkan pada abad ke-11. Namun candi ini dianggap telah ada pada zaman keemasan Sriwijaya, sehingga beberapa sejarahwan menganggap kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari kerajaan Sriwijaya.
Saya kira candi ini di tutup untuk umum karena sepi sekali. Kata para pedagang, sebelum pandemi memang sangat ramai orang yang berkunjung kesini apalagi memang ada AirAsia dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru. Ada bagusnya juga sih sepi karena bisa puas berfoto. Tapi kasihan para pedagang karena mereka jadi sepi pembeli. Kami sempat beristirahat sambil minum air kelapa muda di saung dekat dengan candi, sekalian shalat. Jadi bisa sekalian mengobrol dengan pedagang disana.
Oh iya sewaktu saya ke candi ini, saya melihat ada beberapa pendekar sedang berlatih silat. Saya jadi menonton mereka bertarung. Sayangnya saya malah nggak merekam karena takjub melihat kehebatan mereka bergulat sampai terguling-guling dan dengan sigap bangun lagi. Gaya berantemnya itu penuh seni, malah nggak menakutkan kalau menurut saya.
Setelah dari Candi Muara Takus, kami kembali ke Pekanbaru. Nanti saya akan menuliskan kuliner dan tempat wisata disana ya. Sampai jumpa!
0 comments:
Posting Komentar