Februari 01, 2021

Welcome to Pekanbaru

Pertama kalinya saya memanfaatkan AirAsia Unlimited Pass (AAUP) adalah berkunjung ke Pekanbaru, kota tempat dimana Puput tinggal sekarang. Kalau orang-orang sudah bolak-balik ke Bali menggunakan AAUP, saya malah lebih ingin mengunjungi provinsi yang memang sama sekali belum pernah saya datangi😆. AAUP ini memang membuat harga tiket pesawat jadi hemat banget. Kalau tidak salah, saya hanya membayar Rp. 181,000 untuk penerbangan Pulang-Pergi ke Pekanbaru.

Packing baju satu merk
Jilbab satu merk

Saya sudah membook tiket untuk 4 hari 3 malam, tapi malah di reschedule jadi 3 hari 2 malam😕. Saya udah berusaha untuk cari tau 'gimana caranya melakukan penjadwalan ulang, tapi malah nggak ketemu. Dulu sewaktu ke Medan, saya bisa dengan mudah reschedule jadwal penerbangan melalui website. Ntah kenapa kali ini malah nggak bisa. Padahal udah saya ubek-ubek semua menu di website, nggak ada juga😕. Ya udah deh, mungkin memang cuma bisa sebentar di Pekanbarunya. Walaupun demikian, saya tetap bawa baju agak banyak karena pasti panas disana jadi harus berganti baju terus.

Mari berangkat
Saya berangkat ke bandara seperti biasa menggunakan bus🚌. Ketika sampai, saya swab antigen dulu di Terminal 2 Kalayang. Jadi teringat di bulan Desember swab disini dengan antrian yang super duper panjang. Alhamdulillah sekarang udah nggak begitu lagi. Bisa daftar melalui hp masing-masing, lalu melakukan pembayaran, trus di swab, print hasilnya, selesai deh. Tinggal cek in, lalu menunggu di boarding gate.
Ketemu Syawal
Penerbangan menuju Pekanbaru ditempuh dalam waktu 1 jam 40 menit. Saya sangat excited karena ini pertama kalinya menginjakkan kaki di provinsi Riau. Saya berjalan di garbarata lalu melihat seseorang yang saya kenal banget sejak SMA. Eh ternyata ada Syawal. Saya pernah bilang padanya kalau bakalan mampir ke Pekanbaru, tapi jadi lupa mengabarinya saat saya sudah beli tiket. Maaf ya Syawal, Alhamdulillah bisa ketemu juga di bandara. Dia memang kerja di Angkasa Pura, jadi wajar saja kalau mau bertemu harus di kawasan bandara.
Bandara Sultan Syarif Kasim II
Syawal menemani saya menunggu dijemput Puput, seraya mengobrol banyak hal. Anaknya sudah 3 orang dan saya ingin berjumpa dengan keluarganya. Kita janjian untuk ketemuan dan makan-makan nanti di hari terakhir karena kalau besok jadwal kami sudah full

Puput dan keluarga akhirnya datang menjemput. Saya melambaikan tangan pada Syawal dan kami pun mengendarai mobil menuju rumah Puput di Rumbai. Lumayan jauh dari bandara ke Rumbai, mungkin hampir satu jam kesana ditambah macet. Akhirnya setelah Puput nikah sejak 2017, baru kali ini saya mengunjungi rumahnya. Saya jalan ke belakang dimana banyak pohon buah, ke kamarnya, ke dapur, jadi house touring. Puput akan segera merenovasi rumahnya sebentar lagi, senang banget dengernya🥰. Saya juga sangat ingin renovasi rumah tapi masih belum bisa karena tidak boleh ada rancang bangun di komplek sampai pandemi usai. Semoga segera ya Allah. Aaminnn🤲!
Aryaduta
Sebenarnya setelah dari rumah Puput, kami mampir makan dulu. Tapi sepertinya saya akan menyatukan seluruh postingan tentang kuliner Pekanbaru nanti saja di postingan terpisah. Puput mengantarkan saya ke hotel Aryaduta yang berlokasi di pusat kota. Hotel ini berbintang 4, fasilitasnya juga lengkap, tapi harganya cuma Rp. 300rb permalam yang saya booking via aplikasi Airasia. Murah banget ya.
Aroma Terapi

Puput dan keluarga sempat main dulu di kamar saya. Anak-anaknya senang banget berlari-larian di kamar. Puput sampai memasang aroma terapi di kamar agar saya rileks dan tidur nyenyak katanya. Sebenarnya tanpa aroma terapi pun saya bisa tidur dengan sangat nyenyak, hihihi😆. Baiklah, nanti saya posting lagi cerita selanjutnya. Sampai jumpa!

0 comments:

Follow me

My Trip