April 20, 2021

Buka Puasa di Batu Sangkar

Selesai trip seharian😮‍💨, tidak terasa kalau sudah hampir waktunya untuk berbuka puasa. Shinta membawa kami ke Rumah Makan Aroma, Jl. Sutan Alam Bagagarsyah, Pagaruyung, Tj. Emas, Kabupaten Tanah Datar, Batu Sangkar. Kalau dari Istana Pagarujung sih hanya 5 menit ke rumah makan ini. Hanya saja tadinya kami berencana ke Istana Sindang Bulan dan ke prasasti dulu (walaupun yang prasasti nggak jadi karena hujan semakin deras), jadi agak memutar walaupun tidak terlalu jauh.

Kami memilih meja panjang untuk duduk. Makanan langsung dihidangkan dengan cepat. Enaknya rumah makan padang memang pelayanan makanan seperti restoran cepat saji. Semua serba cepat. Saya cuci tangan terlebih dahulu, lalu terdengar suara adzan. Saya minum teh manis panas dan rasanya nikmat sekali setelah lelah ngetrip hari ini😮‍💨. Saya dan teman-teman kemudian makan yang banyak untuk mengisi tenaga sampai kenyang. Sepertinya hampir semua menu kami lahap. Ya siapa sih yang nggak suka masakan Padang yang nikmat itu🤤.
Selamat Berbuka
Selesai makan, karena Mbak Asri dan Doni harus pulang ke Jakarta besoknya, maka kami berhitung pengeluaran dulu malam itu. Seperti biasa, tukang menghitung uang adalah Iyus dan kita tinggal terima berapa tagihan masing-masing dan bayar ke siapa. Setelah tuntas dan tidak ada lagi hutang, maka kami pun pulang. Kita mengantarkan Shinta dulu ke Pasar Batusangkar, lalu kami kembali ke Bukittinggi. Saya sempat memetakan perjalanan kami dari Bukittinggi ke Lembah Harau, Batu Sangkar, sampai balik lagi ke Bukitting dalam sebuah peta dan ternyata sangat berliku-liku sekali. Pantas saja kami semua kelelahan.
Rute kami
Saya tertidur nyenyak di mobil sampai kami tiba di hotel berikutnya yaitu Grand Rocky Hotel, berlokasi di Jalan Yos Sudarso No. 29, Kayu Kubu, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Saya langsung cek in, sementara teman-teman yang lain mengantar Mbak Asri dan Doni yang harus pulang ke Padang bersama Bapak Supir. Selesai cek in, saya hanya bisa melambaikan tangan pada mobil HiAce yang mereka kendarai tanpa bersalaman dulu. Huff, padahal sudah buru-buru cek in, tapi nggak keburu say good bye ke mereka. Ya sudahlah.

Kami lalu masuk ke kamar. Saya cuci muka terlebih dahulu, retouch make-up sedikit, baru keluar lagi untuk berkeliling kota Bukittinggi. Enaknya hotel ini berada dekat dengan jam gadang, jadi kami bisa sekalian beli cemilan untuk sahur. Kami berjalan pelan sambil menikmati pemandangan sekitar. Banyak terlihat genangan air karena baru selesai hujan. Terdengar juga suara riuh dari mesjid karena ada shalat taraweh. Duh, jadi ingin pulang ke Aceh segera.
Jalan-jalan malam
Sesampai di jam gadang, kami berhenti sejenak untuk membeli jajanan pinggir jalan bernama Kerupuk Kuah Sate. Banyak sekali penjaja cemilan ini dan membuat saya tertarik untuk mencobanya. Harganya juga murah, yaitu Rp. 5000. Kami hanya beli 2 kerupuk untuk bagi-bagi berlima. Takut nggak doyan, jadi nggak mau beli banyak-banyak. Ketika saya mencicipinya, ternyata seret banget😨, jadi susah menelannya. Saya agak bingung mendeskripsikan rasanya, seperti makan kerupuk dicampur kuah sate padang, ya begitu😅.
Kerupuk Kuah Sate
Kami kemudian mencari minum, saking seretnya tenggorokan gara-gara makan kerupuk ini. Sekalian masuk ke pasar untuk melihat-lihat ada apa lagi yang dijual. Kami beli singkong keju, gorengan tahu, semua untuk cemilan di kamar dan sahur besok. Awalnya sempat mampir ke KFC untuk jajan, tapi malah mau tutup karena semua makanan habis. WOW😱! Sempat mau belanja mencari mukenah titipan Mama, tapi ternyata pasar kain hanya buka sampai jam 5 sore (sebelum waktunya berbuka puasa).
Pasar
Setelah belanja banyak cemilan, kami pun pulang. Kita lanjut ngobrol di kamar saya seraya makan cemilan. Sekitar jam 11 malam, teman-teman pun kembali ke kamar masing-masing. Saya kemudian mandi, shalat taraweh, dan bersiap tidur. Besok bakalan mengunjungi banyak tempat lagi nih. Semoga enggak terlalu capek. Good night😴.

0 comments:

Follow me

My Trip