Agustus 16, 2021

Kapan Lepas Behel?

Agak susah mau kemana-mana pakai kereta (KRL) di masa PPKM ini. Kita harus menyediakan surat-surat seperti Surat Tugas atau surat untuk keperluan medis, contohnya seperti saya harus ada surat yang membenarkan kalau akan kontrol gigi. Mau naik Grab ke OMDC Warung Buncit, pulang-pergi bisa hampir 200rb, belum lagi biaya kontrol gigi yang kadang hampir Rp. 500rb. Pusing juga ya.

Semua pink
Kali ini pasien di OMDC ramai sekali😕. Petugas di bagian daftar ulang sampai kelimpungan saking ramainya orang yang datang. Saya jadi harus menunggu lebih satu jam dari jadwal sebenarnya karena ada beberapa pasien yang bukan hanya kontrol saja, melainkan ada yang pasang behel juga. Sudah main hp sampai bosan, dan melihat orang-orang berlalu-lalang, masih belum dipanggil juga.

Ketika tiba giliran, saya bilang ke dokter kalau karet elastis yang sebelum ini terlalu kencang😔. Bahkan membuat rahang saya berbunyi ceklak cekluk lagi. Kadang sampai terasa hilang posisi tutup buka rahang karena bunyi klak kluk itu. Orthodentist kemudian mengecek kondisi barisan gigi atas yang masih ada celah. Dokter lalu memasang karet di gigi geraham atas sebelah kanan dan menariknya dengan sangat kencang agar cepat rapat. Duh, mulai deh rahang atas jadi terasa kencang semua. Dokter bilang kalau kali ini akan diberikan karet elastis yang lebih longgar agar tidak mempengaruhi kondisi rahang.
Garis kawat indikator masih miring
Saya bertanya, "Kapan nih lepas behel? Udah bosen pakai behel."
"Sebenarnya kalau semua udah rapat sih, bisa buka. Nanti saya suruh pakai retainer selama 2 bulan dan sama sekali nggak boleh lepas kecuali lagi makan."
"Lho, retainer bukannya dipakai malam aja?"
"Itu dibulan ketiga baru bisa dipakai malam aja. Tapi biasa pasien saya kalau kondisi rahangnya sering bergeser seperti kamu ini sangat gampang jarang lagi gigi-giginya. Jadi pemakaian retainer hukumnya wajib bahkan kadang harus seharian."
"Trus kalau kawat gigi secara horizontal belum lurus itu 'gimana?"
"Sebenarnya memang harus dipotong lagi gusinya," Oh tidak!😱 "Karena gusi tidak simetris seperti itu juga bikin gigi gampang jarang. Apa kamu mau dipotong lagi aja? Biar saya rujuk lagi ke Spesialis Bedah Mulut."
Saya langsung meringis, "Ah tidak dok, takutttt!😱😱😱" Jadi teringat akhir November 2020 saya tiba-tiba harus operasi gusi. Bisa dibaca di postingan Alveolectomy di OMDC.
Orthodentist bilang, "Ya udah kalau memang mau potong gusi lagi, nggak apa-apa juga. Tapi sebaiknya sebelum lepas kawat gigi ya. Jadi bisa diatur lagi nanti kalau ada yang jarang giginya."
Saya manggut-manggut aja. Nggak kebayang kalau harus operasi lagi, takut dan melelahkan sekali kondisi saya pasca operasi. Jadi bingung, mau lepas behel aja🤔? Apa operasi dulu baru lepas behel🤔? Huff! Semua keputusan memang di saya dan nanti saya akan pikirkan lagi.

Biaya APD Rp. 75,000
Charge Pasien Lama Rp. 40,000
Kontrol Ortho Emergency Shappire Rp. 275,000
Karet Elastis Rp. 100,000

Follow me

My Trip