Kali ini saya kontrol giginya telat seminggu. OMDC sempat menelepon ketika saya masih berada di Pulau Kei, Maluku Tenggara, untuk mengingatkan kalau saya seharusnya ada jadwal kontrol besok (19 Oktober 2021), tapi saya nggak bisa. Saya beralasan kalau sudah mengabarkan mereka untuk ubah jadwal, tapi belum dapat jadwal sama sekali. Mereka bilang akan mencarikan jadwal untuk saya, tapi belum dikabarkan lagi sampai H-1. Untung saya sedang tidak kemana-mana, jadi bisa datang.
Di saat semua tempat sudah tidak memberlakukan swab antigen lagi untuk orang yang sudah vaksin dua kali, klinik gigi masih tetap. Mungkin karena tenaga medis di klinik gigi berhadapan langsung dengan sumber virus (mulut). Baru saja saya PCR seminggu yang lalu di Siloam Ambon, sekarang sudah harus dicolok lagi hidungnya😣. Ya Allah, kapan berakhir ini proses swab-swab yang selalu membuat saya meneteskan air mata. Alhamdulillah tetap negatif dan saya bisa kontrol behel dengan aman.
Saya cerita ke dokter kalau selama sebulan ini rahang bunyi klak, kluk, klik terus, apalagi sewaktu di Kei asyik tertawa ngakak melulu. Gimana rahang nggak sengsara😐. Orthodentist bilang, mungkin ini semua karena ada karet elastis yang menarik geraham paling belakang ke depan sehingga menyengsarakan rahang. Dokter menyuruh saya menghentikan pemakaian karet elastis, lalu melepaskan indikator metal di gigi untuk disusun ulang. Setelah dipasang kembali, dokter melilitkan kawat dan membentuknya seperti 'per' diantara gigi geraham.
Dokter meresepkan cataflam untuk persendian rahang agar otot-otot di sekitar rahang lebih nyaman. Memang kalau berbunyi klak, klik, kluk begitu, bukan hanya tulang rahang yang nggak enak, tapi ketika buka mulut pun seolah terkunci. Duh, jadi bertanya-tanya kapan selesai urusan rahang ini😕. Dokter bilang, saya harus mengunyah di dua sisi, tapi kadang saya nggak sadar kalau hanya mengunyah di satu sisi saja. Kalau pun sadar, saya lebih suka mengunyah di sisi kiri, karena rahang sisi kanan yang berbunyi klak, klik, kluk.
![]() |
Kawat indikator miring |
Kalau dilihat dari foto, tetap indikator gigi masih miring. Tapi sebenarnya sudah berangsur membaik. Mungkin memang harus operasi potong gusi lagi, agar senyuman saya benar-benar sempurna. Tapi... tapi... tapi..., langsung terbayang rasa sakit tahun lalu. Mana dulu nggak ada yang temenin lagi, hiks😢. Sebenarnya karena masih muda, memang lebih baik menyelesaikan segala macam operasi karena tubuh masih bisa cepat recovery-nya. Tapi berpikir prosesnya, adudududuh😰! Semoga ada jalan ya untuk permasalah gigi ini. Semoga segera buka behel. Aamiin🤲.
Biaya APD Rp. 75,000
Charge Pasien Lama Rp. 40,000
Kontrol Ortho Emergency Shappire Rp. 275,000
Cataflam Rp. 77,000 beli di Apotik K24
2 comments:
Hay ka meutia, saya pejuang behel jg ni trs akhir² kya sering ada bunyi klik² dirahang huhu. Sekarang apakah kaka masih sering merasakan bunyi klik2 dirahang? Saya takut banget ni barangkali rahang geser atau gimna. Salam kenal ka
Nurul hidayah : saya uda lepas behel dan ga pernah bunyi klik lg. kamu bs konsul ke dokternya..
Posting Komentar