Hari ini saya sudah sarapan yang banyak, bikin telur rebus, minum teh susu, lalu makan bubur ayam ditambah telur puyuh di warung tenda dekat stasiun Depok Lama. Makan sebanyak ini sebagai persiapan saya mau operasi gusi/tulang gusi. Sebenarnya agak khawatir karena saya lagi menstruasi hari kedua jadi sakit pinggang, darahnya masih banyak, dan lemas. Untung asam lambung masih terkontrol, jadi saya nggak mual-mual. Saya harus sering-sering mengatur napas agar tidak pusing juga karena anemia.
Sesampai di OMDC, saya daftar ulang dan tidak lama kemudian saya masuk ke ruangan dr. Riko. Beliau adalah spesialis Periodonsia (spesialis di jaringan pendukung gigi). Wah, saya baru dengar ada spesialis ini. Saya konsultasi tentang permasalahan gigi saya yang ketika pakai kawat gigi, sudah 5 tahun, tapi indikator kawatnya di sebelah kanan secara horizontal tidak lurus juga. Dokter kemudian membaca Medical Record saya karena saya bilang dulu pernah dioperasi juga oleh spesialis Bedah Mulut (dr. Arbi). Dokternya butuh hasil rotgen saya, tapi sudah dicari-cari nggak ketemu. Jadi bingung ini mau digimanain gigi saya. Mana dr. Riko nggak bisa membaca tulisan dr. Arbi lagi.
"Ini apa ya tulisannya? Saya bingung bacanya."
"Bukannya semua tulisan dokter itu begitu ya, jelek🤣."
"Enak aja, tulisan saya bagus tauk!"
"Tapi kan ada istilahnya 'tulisan dokter'." Saya masih ngakak.
Dokter Riko pun ikut-ikutan ngakak. Sampai panggil perawat untuk bertanya, "Ini apa ya tulisannya?" Dan perawat pun nggak bisa baca😂.
Akhirnya gigi dan gusi saya diperiksa. Dokter bertanya apakah dulu saya ada dijahit apa nggak, dan saya jawab ada. "Berarti kalau begitu yang dipotong adalah tulang."
Saya kemudian bilang, "Apa kita scan ulang aja dok? Kan terakhir scan itu November 2020."
Dokter Riko setuju, "Iyalah biar lebih pasti. Nanti berikan saya waktu untuk membaca hasil scan kamu ya. Jadi kita nggak bisa tindakan hari ini. Rabu mungkin." Duh, kalau Rabu operasi, Kamis harus ngantor dalam kondisi mulut bengkak, aneh sekaliiii😰. Belum lagi hari Sabtu mau ke Medan, nanti saya nggak bisa makan enak karena gusi banyak jahitan.
"Tapi kata dr. Chandra (Orthodentist) saya mau lepas kawat gigi hari selasa."
"Oh nggak bisa. Harus operasi dulu, masa penyembuhan dulu 2 minggu, kontrol dulu ke saya, baru bisa buka kawat gigi."
Saya langsung teringat kalau harus ke Amrik akhir Februari, gigi harus sudah sembuh dan kawat dilepas nih. Tapi saya prioritasin gigi dulu agar semuanya beres dan bisa aman ke Amrik. Setelah keluar dari ruangan dr. Riko, saya minta dijadwalkan ulang operasi dan kontrol gigi agar keburu selesai semua sebelum saya ke Amrik. Untung adminnya sangat kooperatif sehingga semua jadwal saya bisa diatur.
Saya kemudian pergi ke OK Dental Klinik di Jalan Wijaya untuk 3D CBCT Scan. Teringat dulu membayar Rp. 500,000, sekarang sudah naik menjadi Rp. 650,000 (harga khusus rujukan dokter gigi). Proses scan sampai bayar hanya membutuhkan waktu 15 menit. Saya kemudian kembali lagi ke OMDC untuk kontrol ke Orthodentist. Mau pulang ke rumah udah nanggung karena jadwal Orthodentist jam 3, sedangkan sekarang sudah jam setengah dua. Saya menunggu sekitar 1,5 jam lebih sambil menonton video sampai akhirnya nama saya dipanggil untuk konsultasi ke dr. Chandra.
Saya bercerita semua yang dikatakan dr. Riko ke dr. Chandra, kalau kawat nggak bisa dibuka buru-buru sampai dr. Riko bilang kondisi gigi sudah membaik dan kawat bisa dilepas. Dr. Chandra oke-oke saja, mungkin karena tugas beliau di gigi saya sudah selesai sih. Jadi hari ini kami hanya kontrol bisa, ganti karet gigi, dan mengencangkan gigi dengan memelintir kawatnya. Prosesnya berlangsung hanya 15 menit dan kontrol selesai. Selanjutnya agenda saya dengan Orthodentist hanya lepas kawat gigi dan menunggu instruksi dr. Riko saja.
Udah lurus nggak sih? |
Tulang lebih |
Kalau dilihat dari foto diatas, ntah kenapa indikator kawat gigi saya malah lebih lurus dari sebelumnya. Kalau mau melihat lebih dekat, memang ada miringnya tapi pasti orang-orang nggak sadar kalau gigi saya miring. Ntah karena selama sebulan kemarin saya belajar mengunyah secara seimbang, lebih banyak di kanan daripada kiri agar gigi disebalah kanan bisa lebih naik. Tapi ntahlah, semoga hari Rabu nanti ada pencerahan dari dr. Riko. Doakan yang terbaik ya teman-teman. Kalau memang harus operasi, semoga lancar dan nggak sakit, serta pemulihannya cepat. Aamiin🤲.
3D CBCT Scan Rp. 650,000
Biaya APD Rp. 75,000
Charge Pasien Lama Rp. 40,000
Kontrol Ortho Emergency Shappire Rp. 275,000
1 comments:
Aamiin, semoga dimudahkan semua rencananya ya.
Posting Komentar