Februari 24, 2023

Worklife

Postingan di akhir bulan kasih sayang. Alhamdulillah di bulan ini kehidupan saya mulai membaik, berkat dari doa-doa dari semua orang dan kerja keras siang-malam. Kalau dipikir-pikir lagi, sejak pertengahan tahun lalu waktu saya hanya didedikasikan untuk belajar dan bekerja. Bangun pagi jam 3.30 atau jam 4 pagi, shalat, belajar, sarapan, kerja, makan siang, kerja, tidur siang sejenak agar tidak sakit mata, kerja lagi dan belajar lagi sampai malam. Semakin saya belajar, maka semakin paham bahwa ilmu saya terlalu sedikit. Eh kenapa dulu merasa sudah tahu segalanya?🫢

Saya akan menceritakan sedikit tentang beberapa hal yang saya kerjakan selama ini sampai hampir bisa membayar hutang perusahaan yang dulu. Saya tidak mau menjadi Direktur yang tidak bertanggung jawab, seakan pergi saja tanpa memikirkan ada hutang yang harus dibayar, ada urusan yang harus diselesaikan, dan ada hubungan/relasi yang harus dijaga. 

Amazon
Tidak bisa dipungkiri kalau Marketplace yang satu ini adalah yang paling saya kuasai, walaupun masih banyak hal yang saya harus pelajari. Beberapa kali saya ditawari menjadi konsultan untuk Amazon dan akhirnya saya mau. Saya membantu membuat akun Amazon yang ternyata sekarang sudah sangat gampang, membantu meriset produk yang laku baik Fulfillment by Amazon atau pun Merchant Fulfill, membantu appeal Amazon yang suspend, dan berbagai permasalahan Amazon lainnya. Tarif yang saya dapatkan dari jasa konsultan ini juga sangat menggiurkan sehingga saya tidak terlalu pusing lagi untuk memaintain akun Amazon milik saya pribadi dan beberapa akun titipan teman-teman. Sebagai catatan, akun Amazon baru sekarang bisa menghasilkan sales sangat tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari akun lama.

Sebenarnya cukup ribet mengurus Amazon orang lain, apalagi partners saya sudah hampir 20 orang dengan berbagai problematikanya. Tapi saya dapat ilmu juga dari mereka, apalagi beberapa dari mereka memang tinggal di Amrik dan bisa langsung riset ke gudang Amazon. Alhamdulillah saya sudah visit juga gudang Amazon di California dan saya bisa nyambung kalau mereka mengajak diskusi. Hal-hal seperti ini memang butuh tim yang bisa inisiatif membantu tanpa diminta. Salah satu tim saya bahkan langsung mencatat semua problematika partner beserta solusinya dalam note dan bisa langsung dibagikan untuk dibaca dan dipelajari calon partner. Ada juga yang khusus memilah-milah masalah terbaru Amazon beserta appeal letter dalam satu folder. Dia juga mengumpulkan semua appeal dari forum Amazon, Facebook, dan Chatgpt. Seru juga, saya jadi tidak merasa sendiri seperti sebelumnya. Antusiasme mereka membuat saya jadi sangat bersemangat🤩🤩🤩. Bahkan mereka bisa membantu berpikir keras agar penjualan di amazon kita semua (termasuk partners) tidak boleh kurang dari bulan sebelumnya. Alhamdulillah.

Ekspor
Menghabiskan beberapa hari di Singapore bulan ini, saya jadi paham kalau negara kecil ini memang besar karena bisnis ekspor-impor. Duh, kemana saya selama ini, kenapa nggak dari dulu belajar ekspor. Melihat kontainer berlayar, ada rasa bangga di hati. Keren sekali rasanya.
Semoga suatu hari punya kapal kontainer aaamiiinn🤲
Menjalankan bisnis ekspor tidak mudah. Kalian harus niat mencari buyer dan suplier. Dari sisi mencari buyer, kalian harus niat tiap hari mengulik website ekspor impor, bertanya pada pakar, kalau para pakar sibuk, telepon sekertarisnya. Ntah berapa youtube ekspor yang saya tonton, buku yang saya baca, buyer yang saya email, nikmati saja prosesnya. Capek sih, tapi semua akan terbayar pada waktunya. Kalian juga akan punya banyak teman bisnis untuk bertukar pikiran.

Dari sisi suplier, kalian juga harus niat untuk berkunjung ke pabrik. Kalau satu pintu suplier yang kita ketuk tidak mau dibuka, maka ketuklah pintu lainnya. Yakinlah bakalan ada pintu pabrik yang dibuka untuk kalian dan hubungan akan langgeng sampai sekarang. Saya menyarankan kalian hadir di Trade Expo. Paling enggak, mereka harus tau kalau kalian mulai bermain di dunia ini, sehingga nanti kalau ada kesulitan, kalian bisa dibantu, atau nama kalian akan mulai disebut-sebut dalam pembicaraan bisnis mereka. Hal ini penting untuk kemajuan bisnis kita kedepannya. Kalau hanya duduk diam di rumah, tidak berkenalan dengan orang lain, tidak mau belajar, tidak ikut seminar, rugi saja. Kalau merasa tidak punya waktu, toh kita semua memiliki 24 jam yang sama dalam hidup. Tinggal bagaimana mengaturnya saja.

Oh iya, kalian juga akan tau kalau ada orang-orang yang super duper kaya raya, bahkan sosial media pun dia tidak punya, tidak flexing sana-sini. Orang-orang ini yang menginspirasi saya untuk tidak terlalu aktif lagi di sosial media untuk urusan pekerjaan. The less you post, the more people can wonder.

Baiklah, ini sedikit update dari saya. Semoga bisa menginspirasi kalian kalau dunia ini sulit dan kalian harus terus berdoa, belajar, dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sampai jumpa!

Follow me

My Trip